Suatu koneksi atau hubungan yang sangat erat dan mendalam jika kita membicarakan soal Jepang dan budaya tradisional tehnya. Salah satu contoh representasinya ialah artistik dari budaya teh Jepang itu sendiri, yang biasa disebut sebagai Chanoyu (upacara minum teh). Lebih dari ratusan tahun, masyarakat Jepang telah mengembangkan upacara minum teh dari praktik sederhana minum teh menjadi bentuk seni yang mencakup segala hal yang memengaruhi berbagai kegiatan, termasuk arsitektur, desain, dan cara memasak.
Bagi orang-orang Jepang, secangkir teh adalah kehadiran rutin dalam kehidupan sehari-hari mereka. Banyak juga yang menyatakan bahwa minuman tersebut sangat diperlukan ketika sedang bersantai atau pada saat menikamati makanan. Dahulu pernah ada ungkapan yang percaya bahwa “secangkir teh di pagi hari dapat membawa keberuntungan” dan ada pula ungkapan bahwa teh dapat membantu seseorang terhindar dari kemalangan sepanjang hari. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, ungkapan tersebut sudah tidak lagi terdengar, tapi teh tetap menjadi hal yang penting dalam gaya hidup orang-orang Jepang. dari pesona upacara minum teh hingga budaya teh kontemporer inilah akan diberitahukan apa saja budaya yang menjadi gaya hidup masyarakat Jepang terhadap teh, berikut beberapa gaya hidupnya :
ADVERTISEMENTS
1. Bersantai dengan secangkir teh
Teh selalu terkenal karena kemampuannya yang dapat membangunkan siapapun yang meminumnya. Di masa lalu, orang-orang Jepang menyebutnya mezamashigusa (ramuan yang membangunkanmu). Dikatakan bahwa para Biksu (Pendeta atau petapa di agama Buddha) yang sedang menjalani pelatihan zen (salah satu aliran Buddha Mahayana yang mengutamakan gaya hidup sederhana dengan keharmonisan antara tubuh dengan pikiran) akan sering minum minuman tersebut untuk mengatasi rasa kantuk. Kemampuan teh yang dapat membangunkan itu berasal dari kandungan kafein daun teh.
Kafein mengaktifkan kinerja otak, membuat siapapun yang meminumnya merasa bersemangat dan segar. Dikatakan bahwa jika ingin mendapatkan daun teh yang segar dan memiliki jumlah kafein yang tinggi adalah pada saat panen di bulan Mei hingga Juni.
ADVERTISEMENTS
2. Chabashira
Istilah chabashira ini yang disebut orang-orang Jepang sebagai batang teh yang berdiri tegak di atas secangkir teh yang diseduh. Mengingat kelangkaannya yang ekstrem pada zaman sekarang, dikatakan bahwa jika seseorang melihat dan menikmati teh dengan chabashira ini maka seseorang tersebut akan mendapat suatu keberuntungan.
Banyak kepercayaan orang-orang yang muncul bila melihat dan menikmati teh dengan chabashira ini, seperti yang bermula bahwa chabashira harus ditelan tanpa membiarkan orang lain melihatnya, maka hal itu akan membawa keberuntungan yang sangat baik sepanjang hari. Akan tetapi karena peningkatan bentuk dan ruang dalam teko dengan permintaan saringan dan penurunan untuk teh yang mengandung batang, maka orang-orang Jepang di zaman modern sekarang ini hampir tidak pernah menemukan chabashira lagi.
ADVERTISEMENTS
3. Teh dalam bentuk kemasan botol
Pada zaman modern ini sudah populer bagi orang-orang Jepang untuk minum teh dari botol plastik. Sejak rilisnya teh botol pertama pada tahun 1990, dan produksinya pun meledak, dengan 45 perusahaan yang menjual 241 produk yang berbeda pada tahun 2010. Di tahun yang sama, sekitar 2.200.000 kiloliter minuman teh diproduksi dan lebih dari 17 liter teh botol dikonsumsi per orang.
Produsen selalu mengembangkan dan menginovasi cara-cara untuk meningkatkan selera dan desain botol. Tidak hanya di Jepang, hampir di seluruh dunia bahkan di Indonesia sendiri, minuman teh dalam kemasan botol sudah populer dan banyak dinikmati oleh seluruh kalangan baik yang anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Karena harganya yang terjangkau, mudah ditemukan di beberapa toko minimarket atau supermarket, dan kualitas botol yang terjamin aman.
ADVERTISEMENTS
4. Makanan sushi dan teh
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi memiliki rasa yang masam dan lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula. Jika kalian berkunjung ke salah satu restoran sushi di Jepang, kalian akan menerima cangkir teh besar yang diisi dengan teh. Teh tersebut dikenal sebagai agari di dunia sushi, istilah yang berarti teh yang baru diseduh.
Alasan teh telah menjadi kehadiran yang vital di restoran-restoran sushi Jepang karena berkaitan dengan katekinnya (katekin adalah golongan metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk dalam golongan flavonoid), sejenis polifenol (senyawa alami pada tumbuhan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan) yang dikenal untuk mencegah perkembangbiakan kuman dan racun detoksifikasi (detoksifikasi adalah lintasan metabolisme yang mengurangi kadar racun di dalam tubuh). Dengan kata lain, menyajikan teh membantu restoran sushi menjaga dari kasus keracunan makanan, dan memungkinkan pelanggan untuk menikmati rasa ikan segar dengan pikiran yang tenang.
ADVERTISEMENTS
5. Memasak dengan teh
Teh telah digunakan dalam masakan Jepang sejak dulu. Di antara banyak hidangan yang disukai orang-orang Jepang untuk dibuat dengan teh, salah satunya ialah ochazuke (ocahzuke adalah makanan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi (kaldu), atau air panas), yang umumnya dibuat dengan menuangkan teh panas diatas nasi putih dengan acar prem, acar, dan rumput laut kering yang diiris halus. Ini adalah makanan ringan yang mudah ditelan. Tergantung pada wilayah dan rumah tangga, ada sejumlah variasi pada resep ini, termasuk ada beberapa orang yang menyerukan penambahan ikan salmon asin karena tak kalah enak rasanya, atau mungkin menaburkan beberapa matcha dengan tepung soba ketika membuat mie chasoba.
ADVERTISEMENTS
6. Efek daun teh bekas
Efek penghilang bau atau disinfektan dari daun teh bekas telah dikenal sejak zaman kuno di Jepang, dan karena itu orang Jepang telah mengembangkan sejumlah aplikasi untuk daun teh bekas. Misalnya, daun teh yang lembab dapat disebarkan di atas tikar tatami (semacam tikar yang dibuat secara tradisional, dibuat dari jerami yang sudah ditenun) untuk menarik debu dan membantu mengambil partikel-partikel kecil. Daun kering yang tersisa di tempat yang berventilasi baik dapat ditempatkan dalam wadah dan digunakan untuk menghilangkan bau lemari es atau kotak sepatu. Selain itu, dikatakan bahwa menempatkan daun teh bekas di air untuk mandi dapat menyembuhkan sekaligus menghilangkan bau badan terutama kaki atlet dan masalah kulit lainnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”