Dewasa ini kecendrungan untuk melancong menjadi fenomena yang wajib dilakukan terutama bagi kaum millennial. Sejalan dengan semakin tinggi antusiasme menjelajahi tempat-tempat eksotis di berbagai belahan dunia sekaligus merubah konsep dari ide pariwisata tersebut. Konsep pariwisata masal (mass tourism) yang kita kenal selama ini merupakan gaya pariwisata yang sudah tidak relevan. Pariwisata masal lebih banyak memberikan efek negatif terhadap lingkungan dan budaya sekitar lokasi pariwisata serta dari segi profit, pariwisata masal ini tidak bersifat sustainable.
Kepedulian masyarakat dunia akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan berdampak pada perubahan konsep pariwisata yang ramah lingkungan dan menggantikan posisi mass tourism. Adalah responsible tourism (pariwisata bertanggungjawab), yaitu suatu sistem pariwisata yang mengedepankan kepentingan ekosistem lingkungan dan tetap menjaga eksistensi budaya lokal tanpa mengurangi unsur eksotisme pariwisata itu sendiri.
Konsep responsible tourism lebih mendekatkan pelancong dengan alam dan masyarakat lokal sehingga dalam hal ini masyarakat lokal sebagai orang pribumi sekaligus menjadi aktor utama dan tuan rumah dari pariwisata Indonesia. Berbicara tentang konsep pariwisata organik tersebut, berikut ini adalah tipe-tipe pariwisata bertanggungjawab yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENTS
1. Agritourism (Wisata Pertanian)
Bentuk kegiatan yang memanfaatkan lahan pertanian (sektor primer) untuk dibuka secara umum menjadi lokasi wisata (sektor tersier). Agritourism/Agrotourism atau juga dikenal dengan Agrowisata mengandung unsur rekreatif dan edukatif. Konsep ini secara langsung melibatkan petani sebagai aktor utama dalam wisata pertanian tersebut.
Beberapa contoh kegiatan Agritourism di Indonesia adalah wisata Kebun Apel di Batu Malang atau Taman Buah Mekarsari di Bogor. Selain memberikan lapangan pekerjaan tambahan bagi petani / anggota lokasi pariwisata, konsep ini juga memberikan opsi yang unik bagi para pelancong/tamu yang berkunjung.
ADVERTISEMENTS
2. Village Ecotourism (Wisata Pedesaan)
Konsep Back to Nature tampaknya menjadi salah satu primadona di sektor pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya desa wisata yang berdiri seperti beberapa desa wisata di Yogyakarta yaitu, Desa Wisata Tanjung, Pentingsari, Rumah Domes dan lainnya. Konsep ini menyuguhkan unsur rekreatif dan mem-visual-kan local wisdom di setiap desa di Indonesia dengan keunikan masing-masing.
Village Ecotourism juga menawarkan kedamaian tinggal di desa dan kecendrungan masyarakat urban sangat tinggi mengikuti atau melakukan jenis aktivitas wisata ini. Kepenatan dan tingkat stress yang tinggi selama berada dalam lingkungan kerja di kantor mampu diluluhkan dengan kenyamanan suasana desa yang asri.
ADVERTISEMENTS
3. Geotourism (Wisata Geologi)
Indonesia kaya dengan lokasi geologi, situs megalitik dan pegunungan. Bentuk wisata Geotourism mencoba menarik para wisatawan untuk mendekat dengan wajah lain alam Indonesia. Jika sebelumnya kita berbicara mengenai wisata pertanian dan pedesaan, maka Geotourism menyajikan bentuk wisata geologi dimana titik wisata yang dikunjungi tidak biasa. Wisata dengan tujuan mendaki gunung, melihat situs purbakala, candi dan goa-goa di Indonesia adalah konsep unik dari Geotourism.
ADVERTISEMENTS
4. Cultural Tourism (Wisata Budaya)
Selain kondisi alam yang beraneka ragam, budaya dikenal sebagai warisan berharga bangsa Indonesia. Keberagaman budaya dari Sabang sampai Merauke menjadi sebuah icon untuk masyarakat majemuk yang menghargai perbedaan. Salah satu bukti yang dikutip Wikipedia adalah lebih dari 700 bahasa daerah dan lebih dari 300 masyarakat etnis lokal hidup di Indonesia. Hal ini merupakan modal yang sangat mendasar dan besar bagi wisata budaya.
Potensi tersebut layak untuk diperlihatkan sebagai identitas bangsa ke mata dunia melalui pariwisata. Beberapa wisata budaya yang ada diantaranya wisata Wayang Kulit dan Wayang orang ataupun Wisata Tarian yang banyak dilakukan di hampir seluruh penjuru provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENTS
5. Culinary Tourism (Wisata Kuliner)
Sebagai dampak dari keragaman adat dan suku menyebabkan kuliner khas daerah pun beragam. Wisata Kuliner juga menjadi salah satu bentuk wisata favorit yang dapat dijual ke para wisatawan domestik ataupun mancanegara. Sebagai contoh saja Rendang yang merupakan makanan khas Indonesia dari provinsi Sumatera Barat telah diakui kelezatannya oleh CNN Travel dengan label 50 Makanan Terlezat. Sangat membanggakan bukan?
ADVERTISEMENTS
6. Religious Tourism (Wisata Keagamaan)
Religious Tourism atau dikenal dengan wisata religi mempunyai tujuan yang lebih spesifik yaitu menghadirkan suasana wisata yang fokus ke kunjungan ziarah ataupun mengenal lebih dekat dengan sejarah agama. Contoh dari Religious Tourism ini misalnya ziarah ke makam para Wali Songo, perjalanan umrah atau ibadah keagamaan lainnya bersama para rombongan. Hal ini selain membawa spirit keagamaan dan konteks ibadah, juga membawa para peserta untuk lebih mengenal dan dekat dengan sejarah keagamaan masing-masing.
Selain itu ada juga Halal Tourism yang merupakan subkategori Religious Tourism dan pemerintah Indonesia fokus mempromosikan beberapa titik destinasi wisata halal ini seperti Aceh, NTB dan Sumatera Barat.
7. Disaster Tourism (Wisata Bencana Alam)
Sedikit berbeda dengan rekan-rekannya di atas, Disaster Tourism menyediakan pemandangan yang tidak indah. Pemandangan di lokasi wisata bencana alam ini memperlihatkan suasana porak-poranda akibat suatau bencana alam misalnya saja lokasi wisata di Kawasan Gunung Merapi.
Tujuan dari Disaster Tourism ini untuk menumbuhkan rasa awareness manusia untuk lebih menghargai dan menjaga alam supaya tidak dieksploitasi secara berlebihan dan sehingga berdampak kepada kerusakan alam.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”