Pernah nggak sih kamu mengalami perundungan fisik dari orang lain? Seperti, tiba-tiba saja mereka mengomentari foto-foto kamu dengan kata-kata fake, dumb, so ugly, terlalu banyak filter dan sebagainya? Atau mengkritik tampilan wajahmu secara langsung menggunakan kalimat yang tidak enak didengar? Boleh jadi sebenarnya kamu sedang mengalami beauty bullying, lho.
Dengan adanya sosial media, tentu saja membuat kita ingin semakin eksis. Mulai dari mengunggah kegiatan sehari-hari, liburan bahkan foto diri. Tapi nggak jarang, apa yang kita bagikan di media sosial menjadi konsumsi publik yang ujung-ujungnya mengundang banyak kritik. Terutama soal fisik. Hal ini kerap terjadi di kalangan generasi millennial dengan berbagai alasan. Apakah kamu salah satunya?
Wah, menarik untuk dibahas nih. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai beauty bullying, nggak ada salahnya kamu tetap scrolling artikel ini ya. Berikut rangkumannya.
ADVERTISEMENTS
1. Beauty bullying sering terjadi di tengah-tengah kalangan perempuan. Sebenarnya, apa sih beauty bullying itu?
Tahu nggak sih, ternyata korban dari beauty bullying adalah para perempuan, lho. Miris, pelakunya tidak lain juga sesama perempuan. Beauty bullying bisa terjadi dengan beragam alasan. Nah, sebetulnya apa sih beauty bullying?
Beauty bullying adalah salah satu bentuk perundungan yang semua ‘isinya’ bernada negatif. Ya, namanya juga bullying, nggak ada manis-manisnya. Komentar atau kritik yang biasa dilontarkan oleh seorang pelaku perundungan ini cenderung ke arah mengejek dan menghina bentuk tubuh maupun wajah seorang perempuan yang dianggap cantik alias good looking.
So, dengan kata lain, korban menerima bullying bukan karena jelek atau tidak sesuai standar kecantikan, tapi malah sebaliknya.
Apa pemicunya? Ada sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya beauty bullying. Namun, satu-satunya faktor yang paling kuat ialah karena adanya rasa tidak suka atau iri secara berlebihan terhadap kecantikan yang dimiliki oleh perempuan lain.
ADVERTISEMENTS
2. Bicara soal pelaku beauty bullying, kira-kira siapa saja ya yang punya kecenderungan sebagai pelaku?
Kamu pernah dengar kalimat, Kamu nggak pantas jalan bareng dia. Soalnya dia ganteng, kamu jelek. Atau, Kok muka kamu putih banget, sih? Kayak mochi. Pakai bedak apa?
Ada beragam kalimat yang menunjukkan seseorang sedang melakukan beauty bullying terhadap kamu, baik disadari atau tidak. Mulai dari halus hingga kasar to the point. Tega ya? Ingat, namanya juga bullying.
Dan, siapapun memiliki kecenderungan untuk melakukannya ke kamu atau ke perempuan lainnya. Pelaku beauty bullying ini bisa banget orang-orang terdekat kamu. Misal, anggota keluarga, teman atau bahkan followers kamu di media sosial.
ADVERTISEMENTS
3. Perbedaan antara beauty bullying dan beauty advice
Beauty bullying dan beauty advice sangat berbeda. Konteksnya pun berbeda, rasanya juga tidak sama. Satu ada yang ingin menjatuhkan, satunya lagi ingin tumbuh bersama-sama.
Beauty bullying selalu diawali dengan kalimat-kalimat yang tidak mengenakkan, baik saat didengar juga dirasakan di hati. Pun, kalimat yang dilontarkan dari seorang pelaku beauty bullying dipastikan tidak mempunyai solusi. Dengan kata lain, kalimat-kalimat itu sengaja diucapkan untuk mengkritik tapi tidak membangun.
Sementara beauty advice selalu menyertakan solusi yang baik. Boleh jadi di awal kalimat terdengar mengkritik, tapi di akhir kata seorang beauty advisor akan menambahkan solusi atau alternatif lain yang akan membantu kamu menjadi lebih baik.
Misalnya, Kamu tuh kurang cocok mengaplikasikan foundation ber-shade beige, jadinya kulit wajah terlihat lebih gelap dari skin tone asli kamu. Gimana kalau coba shade light supaya wajah kamu terlihat lebih segar.
ADVERTISEMENTS
4. Di balik bullying yang kejam, ada bermacam dampak negatif bagi korbannya
Meski bullying mempunyai beragam jenis, tentu saja dampaknya selalu buruk bagi tiap-tiap korban dan tidak baik untuk kehidupan sosialnya. Terlebih-lebih beauty bullying yang sengaja ditujukan pada perempuan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Berawal dari beauty bullying, rasa percaya diri seseorang akan menurun. Ia akan merasa tidak percaya diri ketika berada di tengah keramaian, selalu merasa ada yang salah dengan penampilannya atau takut-takut jika orang lain mengomentarinya karena makeup atau baju yang dikenakannya terlalu berlebihan. Padahal, belum tentu.
Atau, berangkat dari beauty bullying, korban merasa tidak diterima orang-orang sekitarnya. Pada akhirnya, ia mencoba menarik diri dari pergaulan.
Parahnya, mungkin ada kasus beauty bullying yang bermuara pada rasa insecure, stress dan depresi dan tidak menutup kemungkinan memicu korban untuk mengakhiri hidup. Nah, kalau sudah begini, siapa yang harus disalahkan?
ADVERTISEMENTS
5. Kamu salah satu korban beauty bullying? Berikut cara menghadapinya
Nggak enak memang menjadi korban beauty bullying. Apapun yang kamu lakukan meskipun itu baik, akan tetap salah di mata mereka yang tidak suka. Mau tampil semaksimal mungkin, akan tetap buruk bagi mereka. Tapi tenang, jangan keburu bawa perasaan.
Pertama, coba deh kamu kenali diri sendiri. Semakin banyak tren yang bermunculan di sosial media, terkadang merubah siapa diri kita sehingga lebih cenderung menyukai tren beserta pernak-perniknya. Dengan mengenali diri sendiri, kamu bisa membuat pagar pembatas untuk tidak melulu mengikuti tren atau mengeremnya. Langkah ini akan meminimalkan beauty bullying terhadap kamu.
Kedua, berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Hei, cantik itu nggak hanya dilihat dari fisik saja, tapi juga hati. Kamu tidak perlu berdandan habis-habisan demi suatu pujian dan pengakuan. Kamu tetap cantik kok. Justru, kalau kamu mau membandingkan diri, cobalah banding-bandingkan dengan dirimu di hari kemarin. Apakah sudah lebih baik hari ini?
Ketiga, jika memungkinkan, kamu bisa lebih selektif dalam bergaul. Pilah-pilih teman nggak ada salahnya, lho. Sesuaikan dengan kenyamananmu saja, jangan memaksa diri bergaul dengan orang-orang yang tidak seirama.
Itulah sederet rangkuman mengenai beauty bullying. Apa kamu pernah mengalaminya? Atau, jangan-jangan kamu mungkin tanpa sengaja pernah melakukannya pada orang lain? Yuk, sadar betapa pentingnya menjadi diri sendiri tanpa iri dengan penampilan orang lain. Kamu pasti bisa kok.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”