Tentu kamu punya media sosial dong? Ada berapa akun yang kamu punya untuk satu platform? Buat kamu yang rajin sih tentunya punya lebih dari satu akun tuh gak masalah ya. Apalagi kalo kamu memang mau punya konsep yang jelas, yang akun satu untuk kehidupan pribadi, yang akun lainnya untuk fangirling/fanboying, misalnya.
Atau mau dua-duanya akun yang isinya kehidupan pribadi kamu semua? Gak masalah. Gak ada yang larang juga.
Masalahnya, ngurus satu akun aja repot, udah gitu building up community-nya juga susah banget. Ibaratnya, bikin orang percaya kalo akun kamu itu bagus, worth it, dan relate sama dia sampe dia mau follow itu gak gampang.
1. Kenapa perkara follow dan follow back itu jadi penting?
Coba nih liat, sampe ada yang mohon-mohon. Ada juga yang namanya open follback segala pula!
Seberapa penting sih followers itu?
2. Followers Udah Jadi Asset
Sekarang bayangkan; kamu, yang followers Instagramnya cuma 23 biji dan temen kamu yang followersnya 12.4K, mana yang lebih mungkin dipilih sama sebuah brand untuk meng-endorse kamu? Yang followers-nya banyak, tentu impact-nya juga lebih besar.
Dan kalo followers yang banyak itu ibarat "penonton" yang mantengin "channel" kamu, maka biasanya pengiklan memilih barangnya di-endorse sama akun yang followers-nya banyak dengan harapan impact-nya lebih besar: nama si brand akan lebih dikenal dan tentunya, dibeli.
Semakin banyak followers-nya, semakin mahal juga tuh harga meng-endorsenya.
3. Terpercaya
Terpercaya maksudnya, kalo ada fanbase artis yang udah difollow sama artisnya itu sendiri sama yang gak difollow, mana yang lebih terlihat terpercaya? Ya yang udah difollow dong? Maka difollback sama artisnya itu udah seperti achievement yang dibangga-banggakan banget gitu.
4. Kepuasan Pribadi
Dan kalo difollback apalagi sama artis, ya seneng aja. Berarti kan dianggap penting, diakui sebagai fans, dan sekalian menambah cantik angka followers yang kelak akan selalu lebih banyak daripada followingnya.
Dan orang yang followers-nya banyak itu sadar akan poin "followers adalah asset", makanya mereka sering mengadakan open follback.
5. Kenapa ada open follback?
Jawabannya cuma ada satu.
Menjaga Engagement
Sekarang kalo followersnya udah 1M tapi yang aktif ngeladenin cuma 1.000 orang (udah dikurangin 560 online shop pembesar pengencang peninggi pelangsing) gitu? Buat apa? Makanya "kuis" untuk dapet follback atau bahkan cuma likes, itu semata-mata dilakukan buat menjaga engagement supaya si fans tetap merasa dekat dan gak kabur.
selama konten masih relate dan si artis (atau dalam hal ini bisa juga kamu yang bukan siapa-siapa tapi followers-nya ber-K-K) mau balik ngeladenin followers-nya, semua senang-senang aja. Dan kalo keliatan si artis ini ramah banget, baik, apalagi dipuja semua followersnya, calon followers pasti jadi tertarik buat follow juga.
Followers meningkat = asset bertambah = endorsement rame = uang makin banyak.
6. dari mana datangnya tradisi minta follback?
Dari jaman Twitter pas lagi jaya-jayanya!
Inget kan salah satu bit stand-up-nya Raditya Dika yang nyinggung-nyinggung soal "Minta follback-nya kakak~" itu? Saking enegnya dia sama followers-nya yang minta-minta follback mulu, jadi lah bit itu.
Dan bener, dia ke CK di Bintaro telanjang
Dulu, orang-orang masih skeptis sama media sosial. Belum percaya kalo ada sampe beribu-ribu orang mau follow satu akun. Makanya followers seribu dua ribu tuh udah achievement banget. Dan Joko Anwar, rela melakukan aksi telanjang kayak gini. Kayaknya sih dia ngelakuinnya bukan semata-mata biar followersnya nambah, tapi juga buat seru-seruan.
7. Terus kalo yang bukan siapa-siapa tapi ikutan ngadain open follback, gimana?
Ya gak apa-apa. Paling nasibnya gini.Lumayan tuh ada yang love dua orang 😀
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.