Mengapa di zaman ini, perang masih di jadikan pilihan untuk menyelesaikan konflik

Mengapa perang masih di jadikan pilot untuk menyelesaikan konflik ?

Perang adalah sesuatu yang tentunya sangat di hindari oleh setiap negara, karena dampak kerusakan nya sangat fatal dan berkepanjangan. maka dari itu setiap dunia telah melalui perang dunia 1 lalu di teruskan perang dunia ke 2, banyak negara yang bersepakat untuk membentuk sebuah organisasi dunia bernama Persatuan bangsa-bangsa.

Tentu selain menghindari konflik perang dunia, organisasi dunia ini juga menjadi landasan dasar untuk setiap negara yang masuk di dalamnya untuk menjalin kerjasama dan saling bantu membantu dalam rangka menjaga perdamaian dunia. 

Tapi setelah 77 tahun PBB berdiri sebagai landasan perdamaian dunia, masih saja kita lihat di belahan bumi lain, perang masih menjadi keputusan akhir untuk menyelesaikan konflik antara negara yang satu dengan yang lain. lalu timbul pertanyaan, mengapa masih ada negara yang memutuskan  untuk berperang hanya untuk menyelesaikan konflik. 

Baru-baru ini kita pun di suguhkan Infomasi perihal Negara di belahan bumi sana, yang memutuskan menyelesaikan konflik nya dengan perang, itu sungguh menjadi perhatian khusus semua masyarakat dunia.

karena tentu kita masih ingat jelas bagaimana sejarah mencatat bagaimana  dampak mengerikan dari perang dunia 1 dan ke 2 bagi masyarakat dunia. ini dia 5 dampak perang dan mengapa perang masih di jadikan salah satu solusi untuk menyelesaikan konflik antara negara-negara di dunia. 

ADVERTISEMENTS

1. jatuhnya korban, terutama dari masyarakat sipil

Berendey_Ivanov Military Men Holding Pexels

Berendey_Ivanov Military Men Holding Pexels via https://www.pexels.com

Tidak bisa di katakan tidak mungkin, jika perang sudah meletus  tidak ada korban, sepanjang sejarah peperangan dunia, selalu saja ada korban yang berjatuhan. Dan tentu semua orang tahu, bahwa ketika perang terjadi masyarakat sipil yang menjadi korban paling banyak dari peperangan. Jika kita melihat kembali ke sejarah Perang dunia ke 1 ada 18 juta lebih menjadi korban dan 7 juta nya adalah masyarakat sipil.

Begitu destruktif dampak perang kepada masyarakat sipil tentunya. walau memang sebenarnya perang biasa nya terjadi antara sesama militer negara yang konflik, tapi tak jarang banyak serangan-serangan yang juga entah di sengaja atau tidak yang mengarah ke pemukiman masyarakat sipil yang bahkan tidak punya pertahanan sama sekali untuk menerima serangan senjata peledak. 

Terlebih lagi masyarakat sipil yang sering terdampak dari konflik Peperangan kebanyakan adalah wanita dan anak-anak. Dan tentunya walaupun mereka selamat,  tentu akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan kepada merek apabila selamat dari peperangan.

ADVERTISEMENTS

2. Kontruksi kota-kota dan bangunan vital yang hancur

Matti Protester Holding Pexels

Matti Protester Holding Pexels via https://www.pexels.com

Tentu ketika terjadi peperangan akan terjadi kehancuran yang di sebabkan oleh senjata masing-masing pasukan. dan biasanya bangunan-bangunan vital yang akan di hancurkan terlebih dahulu untuk melemahkan pergerakan dari pasukan lawan.  Inilah salah satu dampak lain dari peperangan yang pasti akan membuat kota yang di jadikan sasaran, akan porak-poranda tak karuan.  Kita bisa flashback ke perang dunia ke 2 di mana kota Hiroshima dan Nagasaki dengan kejatuhan bom atom yang mempunyai daya hancur yang luar biasa. hingga 2 kota tersebut porak-poranda tak karuan dan butuh beberapa tahun untuk bisa memulihkan nya kembali.

Walau sebenarnya ada etika peperangan yang sebenarnya tidak boleh menyerang bangunan rumah sakit , sekolah dan tempat ibadah tapi terkadang hal itu di langgar. entah di sengaja atau tidak banyak korban yang berjatuhan dari anak-anak karena tempat teraman mereka bersembunyi dari kehancuran perang juga di serang. 

Inilah mengapa perang begitu di hindari, karena daya rusaknya luar biasa kepada kota atau tempat yang di jadikan fokus untuk berperang. 

ADVERTISEMENTS

3. Kestabilan ekonomi yang terganggu

Christina Morilo Black and Gray Laptop Pexels

Christina Morilo Black and Gray Laptop Pexels via https://www.pexels.com

Ketika terjadi perang antar negara biasanya kestabilan ekonomi negara tersebut akan terganggu. karena semua kegiatan real ekonomi seperti ekspor dan import serta kegiatan ekonomi real lain akan terganggu. perusahaan-perusahaan besar luar negeri akan menghentikan kegiatan nya untuk sementara dengan alasan keamanan. lalu seperti domino yang di jatuhkan satu persatu instrumen ekonomi di negara tersebut akan jatuh. 

Lagi-lagi yang akan menjadi korban dari dampak perang adalah masyarakat sipil. mereka akan terbatas geraknya. Pekerjaan mereka terganggu, sumber pendapatan mereka terganggu, bahkan tempat mereka mendapatkan stock makanan juga akan terganggu. 

Semakin panjang peperangan semakin masyarakat sipil akan sengsara. Jadi keruntuhan ekonomi pasti terjadi ketika negara tersebut terlibat peperangan, jalan satu-satunya adalah sesegera mungkin menyelesaikan peperangan itu. 

Kita bisa lihat secara real, bagaimana kestabilan ekonomi sebuah negara bisa hancur berantakan akibat perang, jadi masih kah kita mengambil jalan penyelesaian konflik dengan perang ? Adu kuat persenjataan militer ? 

ADVERTISEMENTS

4. Siapapun yang negara yang kalah akan jadi negara boneka

Dima Burakov people In Black Coating Pexels

Dima Burakov people In Black Coating Pexels via https://www.pexels.com

Ada sebuah pepatah, sejarah di tulis oleh pemenang. ya begitulah peperangan yang pada akhirnya sang pemenang akan menulis sejarah baru versi mereka sendiri sebagai negara yang menang perang. lalu bagaimana negara yang kalah ? Mereka akan di jajah, di jadikan boneka oleh mereka yang menang.

Sepanjang sejarah perang dunia, kita tahu bahwa begitu suatu negara kalah dalam peperangan makan kemerdekaan mereka pun di ambil. laki-laki muda akan di bunuh atau di jadikan budak, begitu yang perempuan dan anak-anak. kemerdekaan mereka di rampas di buat jadi pekerja paksa dengan ambisius dari  negara pemenang. 

Selama mereka belum terlepas dari pelukan negara pemenang itu, kita tidak akan bisa merasakan kemerdekaan lagi. hak-hak kita di rampas, lalu di berikan stigma yang menyedihkan sebagai negara yang kalah perang. menyerang psikologi masyarakat sipil, sehingga mereka makin tunduk dengan negara pemenang perang dan semakin takut melawan, walaupun mereka tahu saat itu mereka hanya sedang di jadikan boneka saja. 

Indonesia pernah punya sejarah penjajahan yang cukup panjang. mulai dari penjajahan Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang, sebelum akhirnya kita bisa lepas dan akhirnya merdeka. tentu negara manapun tak akan mau menjadi negara yang kalah perang, atau kalah sebelum berperang. maka dari itu perang selalu di hindari setiap negara, selama masih ada jalan diplomasi, sebisa mungkin akan mereka lakukan. 

ADVERTISEMENTS

5. Mental yang jatuh akibat kalah perang

Mark production A Male Bagger Sitting

Mark production A Male Bagger Sitting via https://www.pexels.com

Dan paling mengerikan dan berkepanjangan adalah mental kita yang jatuh. Ini yang merisaukan dari sebuah peperangan. setelah perjuangan yang melelahkan dan akhirnya kalah, itu sungguh menjadi pukulan yang keras kepada negara yang kalah, hingga psikologi mereka pun kena dan mereka kehilangan kewarasan. bagi mereka yang lebih siap mental paling hanya merasa lebih hina saja ketimbang orang-orang dari negara pemenang. bukankah itu juga yang pernah  terjadi pada Negara kita, akibat dampak berkepanjangan dari perang kita menjadi mental inlander. menganggap bahwa mereka yang menjajah kita dulu lebih hebat dan lebih superior ketimbang kita. 

Jika kita renungkan lebih dalam, memang tidak ada dampak positif dari perang selain ambisi yang tercapai. selebihnya adalah penderitaan bagi yang kalah maupun yang menang. apakah bijak di peradaban modern sekarang ini perang masih di jadikan solusi dari penyelesaian sebuah konflik ? dampak negatif perang yang begitu luar biasa tentu sangat di hindari oleh setiap negara. selama masih ada jalur diplomatik, harusnya urungkan niat untuk berperang, karena sungguh perang, bukan jalan keluar dari sebuah permasalahan yang selalu mengedepankan akal sehat kita. Selalu ada diskusi dan dialog untuk menemukan kesepakatan atau titik temu.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cuma ingin menulis, semoga bermanfaat dan terhibur.