Program zero waste sebenarnya sudah sangat lama digencarkan. Program satu itu merupakan gerakan sosial terhadap lingkungan dan sebenarnya kita dapat bergabung melalui melakukan hal-hal kecil yang selama ini tidak terpikirkan lho. Contohnya lewat pola hidup sehat dengan menerapkan kiat-kiat zero waste terhadap makanan. Selama ini banyak sekali bahan makanan terbuang sia-sia, sedang di luar sana banyak orang menderita gizi buruk bahkan harus berpuasa karena tidak memiliki cukup uang untuk berbelanja makanan.
Yuk, kita mulai peduli terhadap lingkungan. Jika kita tidak dapat melakukan hal yang besar, maka kita dapat memulainya dari hal-hal kecil seperti 7 kiat zero waste berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Merencanakan menu makanan yang akan dimasak (food preparation)
Mau makan aja kok ribet. Tentu harus ribet, karena ini menyangkut urusan perut. Namun, bagian terpentingnya adalah kita mampu menyiasati zero waste dari dapur rumah kita sendiri sehingga nggak banyak yang terbuang gitu.
Ada baiknya, kita membuat daftar menu makanan apa saja yang mau dimasak dalam seminggu. Memang repot sih, tapi dengan adanya daftar memudahkan kita dalam hal eksekusi alias memasak, juga sudah tahu bahan-bahan apa saja yang harus dibeli dalam seminggu. Ini tuh cara paling efektif bagi ibu-ibu muda yang selalu bingung mau masak apa besok harinya.
Seperti pepatah sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali bikin food preparation, ada tiga keuntungan yang kamu dapatkan otomatis zero waste, memudahkan eksekusi masak di dapur, hemat di kantong karena sudah tahu bahan apa saja yang harus dibeli.
ADVERTISEMENTS
2. Mencari referensi sayuran atau buah apa saja yang dapat dimasak semua bagiannya (masak setiap bagian)
Zero waste memang menantang siapa saja, semacam challenge gitu deh. Salah satunya, harus pandai-pandai cari sumber referensi tentang sayuran atau buah-buahan apa saja yang bisa dimanfaatkan setiap bagiannya.
Contohnya, selama ini kita cuma memanfaatkan bagian putih dan hijau daun bawang dan kerapkali membuang bagian akar. Ternyata, bagian akar daun bawang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kaldu sayuran. Atau, selama ini kita cuma memakan bagian daging buah naga tapi sebenarnya bagian kulitnya juga bisa diolah menjadi minuman maupun bahan baku puding. Nggak ada yang terbuang kan?
ADVERTISEMENTS
3. Tidak menumpuk sayuran atau buah-buahan terlalu banyak di dalam lemari pendingin
Kebiasaan ibu-ibu yang malas pergi ke pasar, alhasil suka banget menumpuk bahan makanan seperti sayur dan buah di dalam lemari pendingin. Ya kali cara penyimpanannya benar sehingga bisa memperpanjang waktu simpan, ini sih asal ditaruh saja sehingga membuat sayuran ataupun buah-buahan cepat busuk.
Untuk itu, perlu banget cari tahu mengenai cara yang benar menyimpan bahan-bahan makanan. Supaya nggak kamu saja yang sehat, tapi lemari pendingin juga terbebas dari bau busuk yang diakibatkan oleh bakteri-bakteri jahat yang dihasilkan dari sayur maupun buah yang sudah rusak.
ADVERTISEMENTS
4. Walaupun makan di restoran yang menawarkan all-you-can-eat, pesanlah secukupnya alias sejumlah porsi yang mampu kamu habiskan. Jangan berlebihan!
Belakangan, banyak restoran yang menawarkan all you can eat bergaya buffet gitu. Kamu bisa mengambil makanan sepuas kamu dengan harga yang sudah ditentukan. Di banyak kasus, ada orang-orang yang khilaf mengambil begitu banyak porsi makanan bisa dibilang melebihi kapasitas perutnya, sehingga terbuang sia-sia. Nah, pihak restoran barangkali tidak menerapkan zero waste sehingga sisa makananmu itu akan berakhir di tong sampah. Kan, sayang banget tuh.
Jadi, tolong perhatikan, jangan karena all you can eat, kamu bisa mengambil apapun. Coba pikirkan, di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan makanan.
ADVERTISEMENTS
5. Bila terpaksa ada makanan sisa, dapat dimanfaatkan lagi menjadi pupuk kompos ataupun pakan binatang peliharaan
Jika di suatu hari, ternyata makanan atau bahan memasakmu tersisa banyak sekali, jangan buru-buru dibuang ke tempat sampah. Coba lihat kembali, barangkali ada yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan maupun pupuk kompos. Contoh, nasi sisa hari kemarin sangat banyak dan kamu tidak mungkin memakannya lagi. Kamu bisa memberikannya pada ayam ataupun bebek.
Jika kamu kebetulan memelihara keduanya, atau bisa juga kamu manfaatkan sebagai pupuk tanaman. Jika ada bahan memasak yang tidak bisa diolah seperti misalnya kulit apel, kamu bisa membuat pupuk kompos dari kupasan kulit apel tersebut. Jadi, semua bahan dan sisa makanan tetap dapat dimanfaatkan tanpa terbuang percuma.
ADVERTISEMENTS
6. Jika kamu memiliki banyak makanan berlebih, kamu bisa memberikan sebagian kepada para tetanggamu agar tidak mubazir
Berbagi makanan, sayuran maupun buah-buahan adalah cara paling efektif tidak menimbun makanan di rumah. Selain itu, tidak mubazir juga justru kamu bisa sekalian bersilahturahmi ke tetangga sekaligus menunjukkan rasa peduli.
Jadi, mulai sekarang bila kamu punya kelebihan makanan, sayuran dan buah-buahan bagikan pada tetangga atau bisa juga ke orang-orang yang membutuhkan. Silahturahminya dapat, pahalanya juga mengalir.
7. Menggunakan kantung belanjaan yang terbuat dari kain ketika berbelanja bahan makanan untuk mengurangi penggunaan plastik
Terakhir, kamu bisa mengganti kebiasaan penggunaan plastik dengan kantung atau tas belanja yang terbuat dari kain dan tentu saja dapat digunakan berkali-kali bahkan bertahun-tahun. Coba deh mulai ke pasar tradisional atau supermarket atau bahkan ke bulk market dengan membawa tas belanja sendiri.
Tipsnya adalah kamu harus pintar-pintar mengatur posisi belanjaan di mana barang yang berat diletakkan di bagian bawah sedangkan yang mudah rusak di bagian atas. Contoh, letakkan buah melon di bagian dasar tas belanja dan letakkan caisim di bagian paling atas agar daunnya tidak rusak tertimpa buah melon.
Menggunakan kantung belanjaan yang terbuat dari kain bisa menambah kesan stylish kamu loh. Jadi, ke pasarnya dapat, gegayaan juga dapat.
Selamat mencoba!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”