Memulai Hobi Asik dengan Kamera Antik, Perlu Paham Dasarnya Dulu Nih~

Memahami dasar sebelum bermain kamera analog

Pesatnya perkembangan teknologi di bidang fotografi kian meningkat, teknologi-teknologi baru pun bermunculan dengan segudang fitur untuk mempermudah fotografer dalam mengambil gambar. Banyak fotografer lama yang enggan untuk kembali menggunakan kamera film yang minim akan fitur. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi para pencinta kamera analog di Jogjakarta, salah satunya adalah Analogdiningrat. Sebuah komunitas yang berisi para fotografer baik pemula hingga yang professional semua bergabung dalam komunitas ini.

Khoirurrizki (19) salah satunya, “Awal saya mendapatkan kamera film pada saat itu tahun 2019, saya tidak sengaja menemukan iklan di intagram jualan kamera kamera film, kamera pertama yang saya pakai adalah Canon EOS Ellan II, pada saat itu juga saya menemukan komunitas kamera film di Jogja dan tergabung sampai sekarang ini” ujarnya.

Kamera film tersedia dalam berbagai bentuk, di antaranya ada:

ADVERTISEMENTS

1. Disposable Camera

Photo by Pinterest

Photo by Pinterest via https://id.pinterest.com

Disposable cam atau kamera film yang hanya bisa sekali pakai, mengapa demikian? Karena roll film tersebut sudah tertanam di dalam kamera, sehingga untuk mengeluarkan roll film tersebut kita dipaksa untuk merusak bagian kamera tersebut agar bisa mengeluarkan roll film.

ADVERTISEMENTS

2. Range Finder

Photo by Foto

Photo by Foto via https://foto.co.id

Selanjutnya ada kamera rangefinder, kamera ini memiliki ciri khas berupa jendela bidik yang langsung kearah objek tanpa melalui lensa. Ada dua tipe kamera rangefinder, yang pertama menggunakan jarak sebagai acuan fokus lensa terhadap objek (zone focusing), kita tidak bisa melihat melalui jendela bidik apakah fokus sudah tepat kearah objek atau belum, perasaan dan perhitungan sangat dibutuhkan dalam menggunakan kamera ini.

Yang kedua, kita bisa melihat fokus sudah tepat dengan objek atau belum dengan menyatukan dua bayangan yang berada di jendela bidik, satu bayangan berasal dari jendela bidik langsung menuju objek dan satu bayangan memantulkan objek melalui lensa sehingga kita dapat mencari fokus lebih mudah.

ADVERTISEMENTS

3. SLR

Photo by Pinterest

Photo by Pinterest via https://id.pinterest.com

Kemudian ada kamera SLR (Single Lens Reflex) secara teori, kamera ini menangkap objek melalui lensa kemudian dipantulkan melalui cermin yang ada di dalam kamera dan kita dapat melihat apakah objek sudah fokus atau belum dengan lebih mudah. SLR ini juga terbagi dalam beberapa tipe, di antaranya ada yang full manual.

Dalam arti kamera ini tidak membutuhkan baterai untuk mengambil gambar, karena kamera tersebut menggunakan sistem mekanis berupa “kokang” atau tuas yang berada di sebelah kanan kamera, baterai dalam kamera ini hanya dibutuhkan untuk menentukan cahaya yang masuk, supaya hasil tidak terlalu gelap atau terlalu terang.

ADVERTISEMENTS

4. SLR (semi digital)

Photo by Amazon

Photo by Amazon via https://www.amazon.com

SLR berikutnya merupakan semi digital, mengapa dikatakan demikian? Karena kamera ini sangat bergantung kepada baterai untuk memutar film yang ada di dalam kamera. Penggunaannya sudah sama seperti kamera digital.

ADVERTISEMENTS

5. TLR

Photo by Lomography

Photo by Lomography via https://www.lomography.com

Selain SLR ada juga TLR (Twins Lens Reflex) ya, kamera ini menggunakan dua lensa, satu lensa digunakan hanya untuk mencari fokus, dan lensa satunya digunakan untuk mengambil gambar. Kamera ini menggunakan film 120mm.

ADVERTISEMENTS

6. PNS

Photo by Hypebae

Photo by Hypebae via https://hypebae.com

Ada juga kamera yang paling sering dan paling mudah digunakan, PNS (Point And Shoot) merupakan kamera saku yang sebagian besar keluarga kita miliki pada zaman dahulu. Karena kemudahannya dengan mode otomatis menyebabkan kamera ini populer pada zamannya.

“Apakah masih ada yang jual roll film seperti ini mas? dan bagaimana proses nya sampai dia bisa menjadi digital/cetak”. Jawabannya adalah, masih banyak yang jual seperti ini, namun tidak semua jenis roll tersedia di Jogja, biasanya yang lebih lengkap ada di Jakarta. Kamera analog sendiri merupakan kamera “antik” yang masih menggunakan film sebagai media penyimpan gambar, berbeda dengan kamera digital yang saat ini beredar di pasaran, kamera digital menggunakan “sensor” sebagai media penangkap gambar yang kemudian secara otomatis tersimpan di dalam memori yang terpasang di dalam kamera.

Film ini juga tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari roll film aps, 35mm (yang paling sering digunakan) dan medium format atau film 120mm. Roll film juga masih tersedia dari beberapa merek terkenal seperti Fuji, Kodak, Fomapan, Lucky, dan masih banyak lagi lainnya. Tetapi belakangan ini sejak awal 2020, harga film naik sampai 60% dari harga normal. Di tahun 2019 harga satu roll film Fuji C 200 masih di harga Rp65.000 di tahun 2021 satu roll filmnya dibandrol dengan harga Rp110.000. “Ya gimana lagi mas, wong yang nyari banyak stoknya nggak ada, harganya jadi pada naik” ujar Ronald (34) Penjual roll film langganan Khoirurrizki.

Kamera film seperti ini hasilnya tidak bisa langsung jadi, masih ada proses supaya hasilnya terlihat. setelah di pakai buat motret film, langsung didevelop atau dicuci, nah di cucinya ini juga menggunakan cairan tertentu, kita bisa melakukannya sendiri di rumah atau membawanya ke lab cuci film terdekat. Untuk di Jogja sendiri terdapat beberapa lab yang bisa dikunjungi, antara lain Bersoreria, Central Digital, Anak Analog, Soup n Film.

Biaya cuci film itu sendiri berkisar dari harga Rp40.000-60.000. Terbilang cukup mahal untuk anak kuliah yang belum berpenghasilan atau bahkan masih sekolah. Tetapi semua akan terbayar dengan pengalaman yang didapat setelah bermain kamera antik ini. Banyak hal yang dapat kita petik dalam menggunakan kamera ini, dimana kita harus bersabar dan lebih menghargai proses dalam mengambil gambar hingga menjadi foto yang dapat kita nikmati, terkadang bebarapa foto akan gagal, tetapi disitulah kita akan belajar dan mendapat ilmu baru. Tidak ada hal yang instan, semua butuh proses, dan nikmatilah proses itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini