Memiliki Ending yang Dianggap Menggantung, Berikut Rahasia Plot Tersirat Memories of Alhambra

 

Memories of the Alhambra baru saja merampungkan episode terakhirnya pekan lalu, namun euphorianya masih begitu kental terasa terutama bagi warga K-dramaland. Pasca penayangannya, kekecewaan kdramaland tentang ending yang dianggap menggantung bahkan sempat trending  di twitter dengan #memoriesofthealhambra lho!

Meski demikian, nggak semuanya kecewa kok, ada beberapa yang justru mengapresiasi endingnya! Kalau kamu gimana? Termasuk yang kecewa nggak nih? Nah, untuk mengurangi rasa kecewa kamu, yuk simak beberapa rahasia plot tersirat yang mungkin kamu lewatkan. Apa saja?

 

ADVERTISEMENTS

1. Fungsi Emma

Gelang Emma menyatu dengan kunci surga

Gelang Emma menyatu dengan kunci surga via http://www.dramabeans.com

Karakter cantik ini diciptakan bukan tanpa alasan lho. Emma diciptakan dengan fungsi sebagai 'penyembuh'. Artinya, setiap pemain yang merasa lelah setelah berperang, maka energinya akan penuh lagi ketika selesai berbicara dengan Emma. Tapi, nggak segampang itu karena hanya pemain dengan level tertentu yang bisa berbicara dengan Emma. Nah, ini alasannya setiap Jin woo kehabisan energi, dia meminta kepada ketua tim gamenya untuk memprogram Emma ada disampingnya.

Selain itu, Emma cinta kedamaian. Jadi, jangan sampai 'war' di radius jangkauannya ya. Karena, Emma bisa melenyapkan senjata juga nih walaupun cantik-cantik begini. Ini juga yang menjadi alasan adanya error game setelah si Marco ngeluarin pisau nyata di area jangkauan Emma.

Tidak hanya itu, gelang merah yang digunakan Emma merupakan salah satu kunci yang dapat digunakan untuk membuka gerbang rahasia Master. Hebat kan Emma?

 

ADVERTISEMENTS

2. Konflik Se Joo – Marco

Marco menusuk Seju di depan Emma

Marco menusuk Seju di depan Emma via http://www.dramabeans.com

Tau kan ketika ada mayat ditemukan di Granada pada episode 8? Nah, diketahui itu adalah mayat Marco. Sejak saat itu pula, diketahui bahwa Se Joo dan Marco merupakan partner pencipta game meskipun Se Joo yang bekerja lebih banyak.

Untuk beberapa alasan, mereka akhirnya memutuskan menjual lisensi gamenya kepada dua perusahaan IT yang kebetulan sedang bersaing. Marco menghubungi Cha Hyung-seok terlebih dahulu untuk membuat kesepakatan. Dalam kesepakatannya dengan Cha Hyung-seok, Marco mengatakan bahwa dialah yang bekerja lebih banyak untuk membuat gamenya. Nah, dari sini kita harusnya ngeh kalau si Marco punya maksud lain.

Setelah kesepakatan di episode 8, kita loncat nih ke episode 13 ketika Marco dan Se Joo mencoba menemui Cha Hyung-Seok di Café Alcazaba yang merupakan tempat ‘bebas perang’ bagi pemain.

Keduanya kemudian terlibat adu mulut karena perbedaan pendapat mengenai pembagian uang lisensi game yang membuat Marco murka. Marcopun mengeluarkan pisau dan menusuk Se Joo tepat di depan Emma yang juga merupakan icon kedamaian, padahal seharusnya dalam dunia game, senjata tidak bisa digunakan di area ‘bebas perang’.

Pengkhinatan Marco kepada Se Joo di dunia nyata yang seharusnya merupakan sekutunya di game merupakan penyebab error game pertama. Adanya pelanggaran aturan yang dilakukan Marco membuat realitas dunia nyata dan dunia game terdistorsi.

Jika dalam bahasa pemograman, maka keadaan ini disebut dengan kondisi bug. Adanya distorsi realitas ini tidak disadari oleh Se Joo maupun Marco yang menyebabkan keduanya saling berperang. Tanpa sadar, virtual game menjadi realitas yang mengakibatkan Marco tidak hanya terbunuh di dalam game, tetapi juga di dunia nyata.

Nah, gimana? Sudah ada gambaran? Jika belum, yuk kita balik lagi ke episode 9. Kok bolak balik sih? Nah, kebetulan penulisnya ini  menganut aliran plot maju mundur cantik. Jadi jawaban dari pertanyaannya seperti puzzle yang berkeliaran di episode-episode sebelumnya :D. Yuk fokus lagi sama mas ganteng Se Joo.

Setelah melarikan diri dan kembali ke markas pribadinya, di episode 9 terlihat Se Joo sedang mengirimkan email kepada Jin Woo yang berisikan tentang data game yang sebelumnya sudah ditawarkan pada Hyung-seok oleh Marco. Ketika sedang bergegas pergi, Se Joo kaget melihat Marco yang sudah meninggal berada di depannya sebagai karakter game.

Dalam game, Se Joo mengatur aturan bahwa setiap lawan yang sudah dikalahkan dapat muncul kembali sebagai KNP. Karena Marco sudah tewas di game, maka aturan ini juga berlaku untuknya. Hal ini membuat Se Joo syok dan terus melarikan diri ketakutan. Nah, di bagian ini kita bisa kembali ke episode 1 dimana Se Joo akhirnya menelpon Jin Woo untuk menjual gamenya dan meminta Jinwoo untuk  bertemu di Hostel Bonita

Kembali lagi ke episode 8, Se Joo yang masih ketakutan terus mencoba melarikan diri dari Marco dan memilih naik kereta untuk perjalanannya pulang menuju Hostel Bonita. Tanpa diduga, Se Joo kembali bertemu dengan Marco yang sedang mengincarnya. Karena level Marco cukup tinggi ketika tewas dalam game, maka KNP Marco juga menggunakan senjata dengan kapasitas tinggi. Selagi dalam perjalanan pulang, Se Joo pun tidak pernah sampai Hostel Bonita dan menghilang tanpa jejak.

Jika disimak, konflik Se Joo – Marco ini menjawab beberapa alasan tentang mematian Hyung-seok yang nyata setelah dikalahkan oleh Zinu (nama karakter game Jin woo).

Karena error belum sempat diketahui dan diperbaiki, maka kematian Hyung-seok di awal episode dan kemunculannya sebagai 'mayat hidup' menjdi misteri. Namun kisah konflik Se Joo – Marco ini menjadi jawaban atas semua misteri di awal episode, lho. Adanya error karena distorsi realitas menjadi penyebab kematian Marco dan Hyung-seok karena masih dalam kasus yang sama.

Dalam drama, premis tentang jawaban atas kematian mereka disampaikan dengan sudut pandang Jin woo. Meski subyektif, kita bisa menganggapnya jawaban yang cukup masuk akal kok, guys. Karena mungkin itulah dunia yang ingin penulis ciptakan :D.

ADVERTISEMENTS

3. Hilangnya Jung Se Joo

Se Joo berlindung dengan mengaktifkan instance dungeon

Se Joo berlindung dengan mengaktifkan instance dungeon via http://www.dramabeans.com

Setelah kematian Hyung-seok dan 'mayat hidup'nya yang selalu muncul, Jin woo syok dan mengasingkan diri selama kurang lebih satu tahun. Wahh bisa dibilang ini depresi sih.

Setelah itu, dia sadar, dia tidak bisa terus menghindarinya karena yang perlu dilakukannya hanyalah naik level untuk medapatkan senjata agar dengan mudah membunuh Hyung-seok yang kebetulan masih level 4 ketika tewas.

Ketika sampai di level 90, Jin woo medapatkan pesan khusus dari Master (Nama karakter Se Joo) dan mendapatkan misi khusus. Sejak saat itu Jin woo percaya bahwa dia harus menyelesaikan misi untuk membebaskan Se Joo. Namun, misi hanya dapat dilakukan di Granada dengan batasan waktu. Jin woo berangkat bersama dengan sekretarisnya. Namun, sekretaris akhirnya tewas setelah kalah duel dengan lawan dan menjadi KNP yang menolong Jinwoo jika dalam bahaya.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, Jin woo mendapatkan kunci emas. Namun, kunci emas hanya mampu digunakan untuk level 100+. Setelah itu Jin woo berusaha untuk naik level. 

Nah, berbekal petunjuk He Joo tentang legenda kunci surga, Jin woo kemudian menghampiri Emma. Konon, ketika kunci emas bertemu dengan gelang yang digunakan Emma, maka gerbang akan dibuka, dan Se Joo bisa bebas.

Dan yang lebih mengejutkan adalah Se Joo benar-benar kembali setelah Jin woo berhasil menyelesaikan misi menyatukan kunci surga dengan gelang Emma!

Se Joo mengatakan bahwa ada pemain yang menyelesaikan misi dan membuka gerbang, itulah cara dia bebas. Pemain yang disebutkan Se Joo tentu saja Jin woo dong. Nah, sebenarnya selama Se Joo ada di mana, sih?

Terakhir terlihat di kereta dan tidak pernah terlihat turun, ternyata Se Joo bersembunyi di instance dugeon. Instance dungeon merupakan hadiah yang hanya diberikan pada Master dan bisa digunakan pada saat-saat berbahaya.

Se Joo mengaktifkan instance dungeon di kereta pada saat merasa terancam dengan kehadiran Marco. Ketika instance dungeon diaktifkan, maka pemain akan ada di tempat yang sama, namun dalam dimensi yang berbeda. Itulah jawaban mengapa Se Joo tidak bisa ditemukan di dunia nyata. Namun setelah Jin woo membuka kunci, maka Se Joo bisa bebas. Yeay!

ADVERTISEMENTS

4. Yu Ra dan Pengkhianatan Professor Cha

Dikhianati orang terdekat itu sakit

Dikhianati orang terdekat itu sakit via http://www.dramabeans.com

Ada apa sih Yu Ra? Kenapa karakter ini masuk? Apa sih kaitannya dengan cerita? Nah, di awal sebenarnya kita akan merasa terganggu dengan masuknya Yu Ra karena faedahnya yang masih tanda tanya. Tapi sebenarnya, karakter ini juga penting, lho. 

Apa sih pentingnya?

Di kata-kata penutup drama ditulis kalimat : ''Kepercayaan adalah Keajaiban yang Mengubah dunia, Bukan Teknologi''. Kalimat tersebut seolah menggambarkan bagaimanapun canggihnya teknologi, tidak akan bisa menipu kepercayaan. Seperti konflik awal ketika Marco berbohong pada Hyung-seok kemudian berencana menusuk Se Joo, padahal Se Joo sudah memercayakan sepenuhnya kepada Marco. namun Marco mengkhianatinya. Terus, gimana dengan Yu Ra?

Yu Ra dalam perannya berfungsi untuk memperkuat premis ''kepercayaan'' yang dibangun. Seperti diketahui, Yu Ra bekerjasama dengan Prof Cha untuk memfitnah Jin woo padahal keduanya masih keluarga dekat Jin woo, lho.

Inilah yang seharusnya diperbaiki seperti saran Jin woo kepada Prof Cha di episode 15 jika tidak mau error dalam game semakin besar. Namun, lagi-lagi Prof Cha mengkhianati kepercayaan Jin woo dan berakhir tewas. Ngeri kan? Makanya, tetap jaga kepercayaan orang-orang tersayang ya 🙂

ADVERTISEMENTS

5. Rahasia Keberadaan Jinwoo

Siluet Jin woo di akhir episode

Siluet Jin woo di akhir episode via http://www.dramabeans.com

Ketika Se Joo sudah kembali, Jin woo tiba-tiba hilang. Ke mana perginya sih? Yuk balik lagi ke episode 15 ketika Jin woo menemui Emma.

Setelah kunci di tangan Emma, secara tiba-tiba Emma menusuk dada Jin woo menggunakan pisau yang tersembunyi di dalam kunci. Jin woo yang kaget pun akhirnya melarikan diri dan bersembunyi sembari memulihkan diri.

Di tempat persembunyiannya, Prof Cha mendatanginya dan diam-diam mengaktifkan server dengan tujuan agar Jin woo terbunuh dalam game dan menutup semua kesalahan yang diperbuatnya atas  nama perusahaan. Namun pada akhirnya, Prof Cha yang terbunuh KNP Hyung-seok. Semacam senjata makan tuan kan? Berkhianat sih 😀

Merasa masih ada yang belum selesai dalam game, Jin woo kembali ke gereja setelah menyadari bahwa fungsi kunci juga untuk melenyapkan KNP yang selama ini menghantuinya. Satu per satu ditusuknya mulai dari Hyung-seok, sekretarisnya, hingga Prof Cha yang baru saja tewas. Setelah itu, Jin woo menemui Emma.

Tidak dijelaskan dengan pasti, apa yang sudah terjadi setelah Jin woo memberikan kunci pada Emma. Namun beberapa menganggap bahwa Emma menusuk Jin woo dan game mengalami reset otomatis, begitulah akhirnya Jin woo dihapus dari game dan menghilang tanpa jejak.

Eitsss.. jangan sedih dulu. Di akhir episode, Se Joo memberikan penegasan bahwa Master diberi hadiah instance dungeon bukan? Karena Jin woo berada di level Master, ada kemungkinan Jin woo kini sedang bersembunyi seperti Se Joo dulunya, kan? Hayoloh.

Menurut Se Joo, ketika Emma akan menusuk Jin woo, Jin woo bisa saja mengaktifkan mode instance dungeon seperti dirinya waktu itu. Nah, pernyataan Se Joo meski sifatnya subyektif tapi dirasa cukup masuk akal karena di akhir scene pertemuan Jin woo dan Emma, Jin woo sempat berkata ''aku ingin hidup''.

Jadi, kemungkinan Jin woo selamat dan bersembunyi di instance dungeon juga besar. Bagaimana Jin woo bisa kembali? Jawabannya sama dengan bagaimana Se Joo kembali. Yaps! Harus ada pemain selevel Master yang menyelesaikan misi untuk membuka kunci. Siapakah pemain selanjutnya? Ini waktunya penulis memberi waktu kita untuk berfantasi sendiri. He Joo? Bisa jadi!!

Siluet Jin woo di ending ini juga seolah menjadi petunjuk bahwa benar jika Jin woo masih ada di tempat yang sama meski dimensinya berbeda (karena dia ada di instance dungeon). Karena error game sebelumnya sudah diperbaiki,  dia hanya bisa membantu pemain-pemain baru untuk naik level agar segera membantunya bebas. Dan setelah bebas, Jin woo akan menikah dengan He Joo.

Karena penulis drama sudah cukup memberi clue ending, maka sisanya kita yang menentukan ending. Bebas kan? Gimana? Sudah dapat pencerahan belum nih? 😀

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis untuk didengar