Rasa percaya diri tidak muncul secara tiba-tiba. Orang tua berperan besar dalam meningkatkan kepercayaan diri seorang anak yang harus dibangun sejak usia dini. Karena pola asuh dapat menentukan tingkat kepercayaan diri seorang anak. Maka dari itu sudah semestinya orang tua membantu anak untuk meningkatkan kepercayaan dirinya
Beberapa faktor penyebab anak tidak percaya diri:
- Minimnya dukungan orang tua.
Dukungan orang tua merupakan salah satu pengaruh terbesar bagi seorang anak. Jika keputusan anak tidak didukung orang tuanya, anak tidak akan berani memutuskan suatu hal dan kelak akan merasa tidak percya diri dengan keputusan yang diambil - Selalu dibandingkan dan diremehkan.
Sering membandingkan dan meremehkan anak bukan membuat anak menjadi lebih termotivasi. Namun, anak akan merasa bahwa dirinya kurang kompeten sehingga rasa percaya diri mereka mulai menurun. - Sering memarahi anak.
Sering memarahi anak membuat anak merasa selalu ada yang salah. Bahkan saat orang tua memarahi anak di tempat yang ramai, hal ini membuat anak merasa malu bahkan tertekan. - Orang tua overprotective.
Menjaga dan memberi perlindungan kepada anak memanglah baik, namun jika sudah berlebihan justru akan membuat anak menjadi tidak mandiri dan tidak dapat melakukan apapun tanpa bantuan dari orang lain. Saat orang tua terlalu protektif anak akan merasa cemas dan tidak percaya diri untuk melakukan dan memutuskan suatu hal. Anak yang sering dilarang akan tersugesti untuk tidak melakukan apapun karena takut akan adanya larangan dari orang tua. - Menerima kritik yang berlebih
Jika orang tua memberikan kritikan kepada anak secara berlebihan, hal ini membuat anak selalu merasa kurang dan justru mempengaruhi konsep diri anak yang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seorang anak.
Cara meningkatkan kepercayaaan diri anak :
ADVERTISEMENTS
1. Memberikan dukungan
Agar anak merasa lebih semangat untuk melakukan apa yang menjadi pilihannya, dan menjadi terdorong untuk selalu melakukan yang terbaik.
ADVERTISEMENTS
2. Biarkan anak mencari solusi atas masalah yang dihadapinya
Karena kelak jika anak beranjak dewasa anak sudah dapat mengambil keputusan yang baik dengan memperhatikan situasi yang ada. Anak juga akan belajar dari kesalahan yang dia perbuat.
Kesalahan merupakan kesempatan bagi anak untuk belajar dan tumbuh, agar anak tidak takut untuk gagal.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan bandingkan anak
Dikarenakan setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing. Orang tua tidak dapat memaksa seorang anak untuk menjadi seperti anak lainnya. Dengan tidak membandingkan anak, maka dia akan lebih berfokus pada dirinya dan membuat konsep dalam diri yang positif.
ADVERTISEMENTS
4. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama
Melakukan waktu bersama tidak hanya bermain atau berjalan-jalan, namun mengobrol dengan anak. Anak akan menjadi lebih terbuka dengan orang tua, orang tua juga akan lebih mengerti bagaimana perasaan anaknya.
ADVERTISEMENTS
5. Izinkan anak untuk mencoba hal yang dia inginkan.
Orang tua perlu untuk membiarkan anak melakukan hal-hal baru tanpa bantuan orang tua. Serta berikan anak ruang untuk berekspresi sesuai dengan keinginannya. Namun tetap dalam pengawasan orang tua.
ADVERTISEMENTS
6. Izinkan anak mengambil keputusan.
Bimbing anak untuk dapat mengambil keputusan yang baik tanpa harus mengatur keputusannya. Dengan begini kelak anak akan lebih bertanggung jawab dengan keputusan yang dia ambil dan akan merasa percaya diri dengan keputusan yang ia buat.
7. Jangan memarahi anak didepan umum.
Memarahi bukan lah tindakan yang tepat untuk memperbaiki sikap anak. Jika anak melakukan kesalahan, tegur atau berikan arahan dengan bijak agar anak lebih mengerti dan tidak merasa malu karena dimarahi.
8. Mengapresiasi usaha anak
Saat anak menunjukkan karyanya atau anak telah melewati sebuah kesulitan, maka pujilah. Agar selalu merasa dihargai, dan anak dapat mengembangkan apa yang dia suka dengan senang hati dan penuh semangat.
9. Jangan mengkritisi penampilan anak
Mengkritisi penampilan anak salah satu hal yang paling cepat membuat anak kehilangan kepercayaan dirinya.
Karena kelak anak akan takut gagal saat mencoba hal baru dan hal ini membuatnya tidak berani untuk mencoba hal baru. Walaupun itu hal yang anak inginkan. Lebih baik berikan saran yang positif dan membangun.
10. Selalu menghargai usaha yang telah dilakukan
Terkadang hasil lebih dihargai daripada usaha, jika hal itu sering terjadi dapat membuat anak kurang semangat dalam mengerjakan suatu hal. Maka dari itu apresiasi usaha yang telah dilakukan anak, agar anak lebih termotivasi.
Nah itu beberapa tips untuk membangun kepercayaan diri seorang anak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”