Mau Jadi Food Vlogger? Ketahui Beberapa Hal Ini Sebelum Memulainya!

Serba-serbi yang perlu kamu ketahui tentang food vlogger

Bagi generasi dulu, ketika ibu/bapak guru bertanya mengenai cita-cita yang ingin diraih, profesi terkenal yang biasanya disebutkan adalah dokter, akuntan, pengacara, pemain sepak bola, dan profesi lainnya yang paling akrab di telinga anak-anak pada umumnya.

Berbeda dengan generasi saat ini, ketika Milenial ditanya mengenai pekerjaan atau profesi yang diidam-idamkan untuk dijalani, mereka akan menyebutkan mau menjadi Youtuber atau vlogger sebagai profesi paling populer.

Memang tidak mengherankan apabila YouTuber dan vlogger muncul menjadi profesi yang paling populer saat ini.

Bagaimana tidak? Profesi ini memungkinkan kamu untuk dikenal oleh banyak orang, dijamu dan diperlakukan seperti artis, dan mendapatkan bayaran yang tidak sedikit. Dengan bermodalkan pintar bicara atau memiliki konten yang menarik, akan ada banyak orang yang tertarik untuk selalu melihat video yang dibuat.

Salah satu konten video yang sedang banyak digemari untuk dilihat adalah konten makanan. Yup, food vlogger saat ini memang semakin banyak jumlahnya. Pasalnya, kamu hanya melakukan apa yang dibutuhkan setiap manusia untuk dapat bertahan hidup dengan ditambah sedikit improvisasi mengenai review rasa, tempat, harga, dan lain sebagainya.

Selain itu, untuk membuat video review makanan ini bayarannya pun tak tanggung-tanggung. Sekali pembuatan video minimum bisa dibanderol seharga satu kali gaji karyawan kantoran dengan posisi jabatan yang lumayan. Makanan dan minumannya pun gratis dari restoran atau brand yang ingin di-review produknya.

Jadi tidak salah jika profesi yang satu ini menggiurkan banyak orang. 

Eitss, tapi tunggu dulu, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan sebelum kamu mulai menjadi food vlogger nih. Apa saja itu? Yuk simak beberapa tips di bawah ini!

 

ADVERTISEMENTS

1. Tidak selalu makan gratis

makan-makan

makan-makan via https://www.huffpost.com

Mungkin kalimat pertama yang paling sering didengar oleh seorang food vlogger adalah “enak ya kerjaannya makan enak terus dibayar lagi”.

Padahal, tidak semua food vlogger selalu mendapatkan makanan gratis dari restoran yang di review loh!

Kenyataannya tidak sedikit food vlogger yang masih harus merogoh kocek sendiri demi membuat konten yang menarik agar followers semakin bertambah dan akhirnya menarik restoran atau pemilik bisnis kuliner untuk kerjasama dengan mereka.

Biasanya, restoran akan menyiapkan menu makanan atau minuman yang ingin di-review oleh food vlogger dan membayar sejumlah uang untuk jasa pembuatan video.

ADVERTISEMENTS

2. Peralatan yang cukup mahal

Apabila berbicara tentang YouTuber sukses, kita semua pasti setuju bahwa dibalik kesuksesan mereka terdapat proses pembuatan konten yang tidak mudah, dan oleh karenanya akan membutuhkan peralatan yang tidak murah harganya.

Sebagai seseorang yang ingin ‘menjual’ kemampuan memberikan rekomendasi dengan menggunakan video, kualitas gambar akan mempengaruhi konten secara signifikan.

Kamu pasti akan menyayangkan ketika seorang vlogger memiliki konten yang bagus tetapi kualitas gambar tidak mumpuni.

Apalagi biasanya food vlogger akan selalu memperlihatkan visual dari makanan atau minuman yang sedang dicoba. Dari tampilan visual itulah orang akan dapat turut menilai apakah makanan itu terlihat menarik atau tidak.

Singkatnya, kamu akan membutuhkan sebuah kamera dan microphone khusus untuk menangkap suaramu ketika berbicara pada saat keadaan sekeliling sedang ramai atau berangin.

Bukan hanya itu, kamu mungkin harus memiliki software edit video yang baik agar hasil konten dapat lebih dimaksimalkan.

ADVERTISEMENTS

3. Komentar negatif

Menanggapi komentar negatif

Menanggapi komentar negatif via http://panduanyoutubemarketing.com

Sebagai seseorang yang berniat untuk menjadi seorang figur yang memberikan rekomendasi kepada banyak orang, kamu harus mempersiapkan diri bahwa akan selalu ada komentar negatif dari pengguna internet lainnya atas kontenmu.

Hal ini bisa saja terjadi karena perbedaan selera dimana kamu menyukai makanan yang kamu review dan menyampaikan hal tersebut di video.

Sedangkan ada orang yang pernah mencobanya dan ternyata tidak menyukai rasa dari makanan yang kamu review.

Perlu diingat bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menyenangkan semua orang sehingga jangan anggap komentar negatif tersebut sebagai pukulan kepada dirimu.

Fokus saja untuk selalu memberikan konten yang baik dan lebih baik lagi.

ADVERTISEMENTS

4. Antara review jujur dan endorsement

Review jujur atau endorsement?

Review jujur atau endorsement? via http://panduanyoutubemarketing.com

Well, yang satu ini memang agak membingungkan. Pasalnya kamu pasti akan berpikir bahwa kamu tidak bisa memberikan review jujur karena kamu dibayar oleh restoran atau brand tersebut. 

Tetapi jika kamu tidak jujur, kamu berpotensi kehilangan followers karena dianggap tidak jujur dan hanya mementingkan keuntungan pribadi.

Lalu bagaimana cara siasati hal ini karena tentu saja kamu ingin mendapatkan uang dengan memberikan review tetapi tidak ingin kehilangan audience juga pada saat yang sama.

Sebagai alternatif mungkin kamu bisa menetapkan ‘konsep’ dirimu sendiri yang ingin diperlihatkan kepada audience yang melihat.

Jika kamu ingin dikenal sebagai food vlogger yang memberikan ulasan jujur, ketika restoran atau brand ingin melakukan kerjasama denganmu pastikan mereka sudah tahu terlebih dahulu jika kamu akan mengulas rasa, penampilan dan lain sebagainya secara jujur.

Jika restoran tersebut tidak masalah dengan hal tersebut maka kamu bisa langsung bekerjasama.

ADVERTISEMENTS

5. Penetapan tarif endorse

tarif endorse

tarif endorse via https://www.pexels.com

Bukan rahasia umum lagi kalau banyak yang tergiur untuk menjadi selebgram karena bayarannya yang tidak main-main.

Dalam satu kali pembuatan video untuk Instagram, seorang selebgram yang memiliki followers di atas 1 juta bisa membanderol seharga 8 juta dan mengunggah foto produk di feeds bisa dibanderol seharga 3-5 juta.

Tentu saja angka tersebut bisa membuat siapa saja ingin beralih menjadi seorang vlogger. Pasalanya harga bayaran tersebut melebihi gaji seorang karyawan.

Nah, tapi yang perlu kamu ketahui, untuk bisa membanderol harga tersebut kamu harus bisa membuat konten yang menarik serta memiliki followers yang tidak sedikit jumlahnya. Pun tidak mudah untuk memiliki followers ratusan ribu hingga jutaan dalam waktu singkat.

Sehingga, jika kamu ingin memulai karir sebagai seorang influencer atau selebgram, kamu mungkin harus berfokus kepada menarik banyak followers terlebih dahulu selama beberapa bulan atau bahkan tahun pertama dengan konten yang menarik menggunakan budget dari kantongmu sendiri.

Jangan berharap kamu akan langsung mendapatkan endorse ketika baru mulai dan menjadi terkenal seperti selebgram lainnya. Kecuali kamu menggunakan jalan pintas dengan membuat sensasi supaya bisa terkenal.

Namun, alangkah lebih baik kalau kamu dikenal melalui prestasi daripada sebagai pencari sensasi, bukan? 😉

Jadi untuk kamu food vlogger pemula atau yang baru saja ingin merintis karir di profesi ini, kamu harus bersiap untuk menyiapkan modal sendiri untuk membuat konten hingga akhirnya ada restoran atau brand yang tertarik untuk direkomendasikan olehmu.

Itu dia beberapa hal yang perlu diketahui mengenai profesi food vlogger. Jika kamu melakukan apa yang kamu sukai dan konsisten dalam melakukannya maka kesuksesan akan menghampiri.

Selalu gunakan internet dengan baik dan berikan hal yang positif kepada masyarakat ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aud ? Just when the caterpillar thought the world was over, it became a butterfly ?Travel ?Singing ??Dance ?Books ?Blog . Owner: @heykpoplegend wijayaaudreyf.wixsite.com/yooaudrey/blog