Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk go green, semakin banyak orang tergerak untuk kembali ke alam. Termasuk salah satunya dalam hal perawatan kulit wajah atau skin care. Tak heran kalau resep-resep DIY (Do It Yourself) untuk perawatan kulit banyak dicari di dunia maya.
Cara ini juga dinilai lebih ramah di kantong. Soalnya, kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemui di dapur. Ditambah lagi, kamu nggak perlu repot buat berangkat ke salon. Semuanya bisa dipakai semaumu. Kapan aja, di mana aja. Mau dipakai tiduran sambil nonton film Korea pun oke.
Tapi, hati-hati lho. Di balik segala kemudahan dan kemurahan yang ditawarkannya, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum membuat dan memakai DIY skin care. Salah-salah, bukannya makin kece, masalah wajahmu malah semakin parah dan sulit diatasi. Kalau sudah begini, bisa-bisa kamu malah butuh biaya lebih buat mengatasinya.
Nggak mau kan kalau semua itu sampai terjadi sama kamu? Makanya, mending perhatikan tujuh hal ini dulu sebelum membuat dan memakai DIY skin care di wajahmu.
ADVERTISEMENTS
1. Asal templokin bahan ke wajah bisa bikin masalah kulitmu jadi makin parah, lho! Mengenal masalah kulit yang kamu punya merupakan salah satu langkah yang nggak boleh kamu abaikan!
Seperti diutarakan di atas, selalu perhatikan masalah kulit yang sedang kamu punya. Entah itu kusam, pori-pori besar, berjerawat, dll. Jangan sampai bahan alami yang kamu pilih malah memperparah masalah yang ada di wajahmu.
Tomat misalnya, baik untuk mencerahkan dan mempertahankan keremajaan wajah karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Tapi, tomat ternyata bisa menimbulkan reaksi alergi dan memperparah jerawat pada beberapa individu yang sensitif.
Beberapa bahan juga mungkin akan menimbulkan efek samping jika dikombinasikan. Lebih baik, buat dulu dalam skala kecil. Lalu coba oleskan di belakang telinga atau kulit selain wajah. Kalau memang ada reaksi alergi yang timbul, jangan sekali-kali diteruskan.
ADVERTISEMENTS
2. Biarpun wajahmu bebas masalah, tetap saja kamu nggak boleh sembarangan pilih bahan. Tingkat keasaman bahan sangat penting untuk diperhatikan!
Pilihlah bahan dengan pH atau tingkat keasaman 4 – 6,5. Hindari lemon dan cuka yang sering dipakai sebagai bahan DIY karena pH-nya hanya 2 – 2,4. Kalau dipakai di kulit, bisa membuatnya semakin kering dan meningkatkan peradangan.
Sementara itu, pH baking soda malah mencapai 9 alias terlalu basa. Bahan sejenis ini dapat merusak lapisan asam alami kulit dan membuat iritan mudah masuk.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak semua kulit cocok pakai bahan yang sama. Makanya, cari tahu dulu jenis kulitmu!
Kalau wajahmu cenderung berminyak, mungkin nggak cocok pakai bahan yang membuat produksi kelenjar minyakmu semakin meningkat. Begitu juga kalau wajahmu kering. Ada bahan tertentu yang bisa membuat wajahmu semakin kering.
Jadi, jangan telan mentah-mentah apa yang kamu temukan di internet. Kenali jenis kulitmu terlebih dahulu. Baru, rajin-rajin googling bahan apa saja yang kira-kira cocok untukmu.
ADVERTISEMENTS
4. Yakin, bahan yang kamu pilih lembut dan aman buat wajah? Ikuti langkah ini biar wajahmu nggak dipenuhi luka dan aman dari bakteri!
Hati-hati dalam memakai bahan bertekstur kasar seperti garam atau gula untuk eksfoliasi. Meski sekilas tak terlihat, sebenarnya bahan seperti ini dapat menggores kulit dan menciptakan jaringan parut. Lebih baik, gunakan eksfoliator lain seperti oatmeal atau kopi yang lebih lembut.
Selain itu, hindari memakai putih telur sebagai masker untuk wajah. Daya angkatnya memang bagus, tapi di dalamnya terdapat bakteri berbahaya seperti Salmonella yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Masa kamu mau, cantik tapi penyakitan? Sifatnya komedogenik pula, bisa memperparah peradangan pada jerawatmu.
ADVERTISEMENTS
5. Tempat penyimpanan hasil DIY juga perlu kamu siapkan dengan baik! Jangan asal ambil wadah bekas, ya!
Pastikan wadahnya benar-benar bersih untuk meminimalisir kemungkinan terkontaminasi. Sterilkan dulu dan keringkan sebelum dipakai karena bakteri suka dengan tempat-tempat lembab. Alih-alih plastik, pilih wadah berbahan kaca karena mudah dibersihkan, tidak menyerap bau, dan lebih tahan terhadap oksidasi.
Setelah itu, simpan di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung. Hindari juga tempat hangat karena bakteri mudah tumbuh dan daya tahan bahan jadi berkurang.
ADVERTISEMENTS
6. Ingat kalau DIY yang kamu bikin terbuat dari bahan alami bebas pengawet. Artinya, mungkin daya tahannya nggak akan selama produk pabrikan!
Kamu perlu mengenali daya tahan bahan yang akan kamu gunakan. Beberapa mungkin hanya bisa dipakai sekali dan harus langsung dihabiskan. Daripada mubazir, nggak perlu bikin langsung banyak, secukupnya saja untuk sekali pakai. Untuk bahan yang tahan sampai beberapa hari, masukkan ke kulkas dan hanya keluarkan jika akan dipakai.
Kalau perlu, buat pengawet alami dari vitamin E, minyak kelapa, atau esktrak biji jeruk. Anti oksidan dan anti mikroba di dalamnya mampu memperlambat proses oksidasi sehingga produk DIY bisa dipakai lebih lama.
7. DIY bukan sulap ataupun sihir! Jangan harap wajahmu bisa kinclong seketika kalau kamu malas memakainya secara rutin!
Bahan alami memang perlu waktu untuk diserap kulit dan menunjukkan efeknya. Berbeda dengan produk pabrikan yang sudah ditakar kandungannya dan bisa lebih cepat bekerja. Makanya, perlu kesabaran dan konsistensi dalam memakainya.
Oh iya, setiap mau pakai, pastikan tanganmu dalam kondisi bersih. Kalau perlu, pakai cotton bud atau spatula agar kebersihan produk tetap terjaga. Selamat mencoba!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”