Mau Belajarmu Jadi Lebih Efektif? Cobain 7 Tips Belajar Cerdas Ini Yuk!

Tips belajar yang efektif kamu terapkan

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata “belajar”? Lelah? Berat? Membosankan? Yap, tiga kata itulah yang selalu dilekatkan dengan aktivitas belajar. Banyak di antara kita yang tidak sabar lulus dari sekolah karena menganggap kegiatan belajar memang tidak menyenangkan. Tugas dan ujian yang menumpuk, yang selalu menjadi makanan sehari-hari seorang pelajar, dianggap sebagian besar orang sebagai beban yang ingin dihindari jika bisa.

Padahal, kita semua tahu bahwa belajar adalah hal yang penting, terutama untuk mencapai kepintaran atau keahlian dalam hal tersebut. Pertanyaannya, sebenarnya ada tidak sih cara mudah untuk menjadi pintar? Apakah jam-jam yang kita habiskan untuk belajar akan selalu merefleksikan hasil yang kita capai? Lalu, sampai kapan kita harus belajar? Berikut tips belajar cerdas untukmu :

ADVERTISEMENTS

1. Motivasi Dirimu dan Seraplah Ilmu.

Photo by Julia M Cameron from Pexels

Photo by Julia M Cameron from Pexels via https://www.pexels.com

Memotivasi diri terkadang menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, daripada melihat pembelajaran sebagai suatu proses yang pasif untuk diri kita, kita dapat memandangnya dengan cara berbeda.

Proses pembelajaran sebenarnya terdiri dari proses top-down, proses dimana kita secara aktif menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang telah kita dapatkan sebelumnya untuk memilih informasi-informasi mana yang ingin kita proses lebih lanjut. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencari tahu banyak informasi baru. Semakin banyak kita memproses suatu informasi menjadi pengetahuan, semakin banyak pula informasi baru yang akan kamu serap karena kamu telah mendapatkan landasan pengetahuan dalam bidang tersebut sebelumnya. Membaca berita dan buku serta menonton tayangan informatif adalah hal yang dapat kamu lakukan untuk tetap up to date dengan informasi-informasi baru.

ADVERTISEMENTS

2. Milikilah Tujuan yang Jelas.

Photo by Markus Winkler from Pexels

Photo by Markus Winkler from Pexels via https://www.pexels.com

Skill apa yang ingin kamu kuasai, sejauh mana kamu ingin menguasainya, apa yang akan kamu lakukan untuk mengaplikasikan skill-mu, semuanya itu sudah harus kamu pikirkan sebelum kamu mulai berlatih intensif untuk mempelajarinya. Tujuan yang jelas membantumu merumuskan cara berlatih terbaik, sekaligus menjadi pembakar semangat selama proses latihan sehingga membuatku terus dapat memberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya.

ADVERTISEMENTS

3. Fokus Terhadap Hal yang Ingin Dilatih.

Photo by Ariel Castillo from Pexels

Photo by Ariel Castillo from Pexels via https://www.pexels.com

Seringkali, seiring berjalannya waktu, kita justru mulai kehilangan fokus akan tujuan awal dan tidak lagi melakukan evaluasi untuk mengembalikan tujuan awal tersebut. Hal ini karena otak manusia memiliki tendensi untuk mengubah tindakan yang berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan. Misalnya saja, dalam kasus belajar mengikat dasi. Mungkin ketika kita belajar mengenakan dasi, kita sangat sadar dengan setiap langkah-langkah yang kita lakukan. Namun, ketika sudah terbiasa, kita melakukannya secara tidak sadar. Intinya, semakin sering dilakukan, semakin kita tidak memiliki kesadaran untuk mengevaluasinya kembali.

ADVERTISEMENTS

4. Hubungkan Hal-hal yang Berkaitan (Conneting The Dots)

Photo by César Gaviria from Pexels

Photo by César Gaviria from Pexels via https://www.pexels.com

Kejadian-kejadian yang nantinya akan kita pilih untuk diproses menjadi informasi dan selanjutnya menjadi pengetahuan sangat bergantung kepada pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Tahukah kamu, bahkan ketika kita memilih pakaian yang kita anggap bermotif bagus dan bahannya nyaman digunakan, kita mengandalkan persepsi kita terhadap baju yang “bagus” dan pengalaman kita mengenakan bahan tertentu. Sementara itu, baju-baju yang tidak kamu pilih adalah motif dan bahan yang mungkin belum pernah kamu kenali sebelumnya— semata-mata karena kamu belum memiliki pengalaman melihat dan mengenakannya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui aplikasi hal-hal yang kita pelajari di dunia nyata agar mudah untuk relate dengan apa yang hendak kita pelajari. Misalnya, kamu ingin belajar bahasa Korea karena suka menonton drama dan idol Korea dan ingin menyaksikannya tanpa subtitle. Dengan demikian, kamu jadi semakin semangat deh untuk mempelajarinya karena kamu paham kegunaan dan aplikasinya dalam dunia nyata.

Selain itu, untuk membangun struktur pemahaman yang baik, sangat penting untuk menguasai fundamentalnya terlebih dahulu. Sebagai contoh, sebelum mempelajari pemangkatan, kita harus mempelajari penjumlahan, kemudian perkalian. Dengan begitu, kamu akan semakin mudah relate pula dengan materi yang sulit tersebut karena sudah paham dasar-dasarnya.

ADVERTISEMENTS

5. Carilah Umpan Balik Sesegera Mungkin

Photo by mentatdgt from Pexels

Photo by mentatdgt from Pexels via https://www.pexels.com

Umpan balik adalah hal yang sangat penting dalam deliberate practice untuk menjaga hal kedua— rasa fokus terhadap hal yang ingin kita latih. Tanpa menyimpan catatan dari performa kita, sangat mungkin untuk gagal melihat perkembangan atau penurunan performa kita. Terdapat dua hal yang sangat umum dilakukan dalam menerima feedback.

ADVERTISEMENTS

6. Mengukur Performamu

Photo by ThisIsEngineering from Pexels

Photo by ThisIsEngineering from Pexels via https://www.pexels.com

Berapa jumlah halaman buku yang kamu baca, berapa kata yang kamu tulis dalam esaimu, berapa banyak soal yang sudah kamu kerjakan— semuanya itu adalah hasil pengukuran yang dapat kamu jadikan acuan sebagai umpan balik. Hasil pengukuran seperti ini sangat objektif dan jelas, kita dapat membedakan apakah kita menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada sebelumnya.
 

7. Melakukan Pembinaan

Photo by nappy from Pexels

Photo by nappy from Pexels via https://www.pexels.com

Metode deliberate practice kerap dilekatkan dengan adanya pendampingan pelatih profesional. Terkadang sulit untuk dapat berlatih dan mengukur progress dalam waktu yang sama. Kehadiran pelatih ini membantu kita untuk melihat kemampuan kita secara lebih objektif, memberikan umpan balik sesegera mungkin, serta dapat merekomendasikan metode-metode latihan yang efektif dan layak kita coba. Pelatih juga bertujuan untuk mengingatkan kita akan tujuan kita sembari kita menjalani proses latihan.

Terakhir, take your time. Ingat, deliberate practice adalah serangkaian proses yang tidak mudah dan tidak sebentar. Hasilnya mungkin tidak akan terlihat dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kamu harus mempercayai proses yang kamu lalui dengan sabar dan konsisten. Hanya dengan itu, kamu dapat benar-benar menuai hasil sesuai dengan yang kamu harapkan.

Melakukan deliberate practice memang tidak mudah. Fokus sangat mungkin untuk teralih dan butuh berulang-ulang kali percobaan untuk mengembalikannya seperti semula. Namun, jika kamu berhasil melakukannya, kamu jelas akan berhasil menuai hasil terbaik dari pelatihanmu itu.

Membaca artikel-artikel Satu Persen juga akan membantumu mengevaluasi diri dan tindakanmu setiap hari. Salah satu hal penting yang perlu kamu perhatikan dalam menjalankan deliberate practice adalah time management yang baik. Hmm… bingung harus belajar time management dari mana? Tenang. Kamu bisa membaca artikel Satu Persen tentang time management di sini: https://satupersen.net/blog/strategi-jitu-atur-waktu-tips-time-management dan video soal itu di sini: https://youtu.be/P-CS6RVU7ic . Semoga artikel ini bisa membantu kamu menjadi lebih baik, setidaknya Satu Persen setiap harinya, menuju Hidup Seutuhnya

Author: Rebecca Meilani

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Platform tempatmu berkembang menuju #HidupSeutuhnya