Dari 5 waktu shalat, waktu Shubuh merupakan yang paling sering dilewatkan oleh mayoritas orang muslim, bahkan tak jarang banyak dari kita yang sangat jarang menunaikan shalat Shubuh karena kita sama sekali kesulitan untuk bangun pada jam jam 5 pagi ke bawah, hal ini tentu menjadi masalah mengingat shalat Shubuh itu pahalanya juga sangat besar, dan benar memang, bahwa shalat lebih baik daripada tidur.
Tidak heran kalau kita seringkali terlewat waktu jam Shubuh karena waktu jam 3- jam 5 pagi memang pada dasarnya adalah waktu yang paling nikmat untuk tidur, di waktu ini kita benar benar merasakan yang namanya nikmat tidur apalagi bagi kamu yang malamnya begadang.
Tentu saja hal tersebut tidak bisa terus dibiarkan saja, lalu bagaimana sih cara mengatasi sering terlewat waktu shalat Shubuh karena ketiduran? Kali ini Hipwee akan share tips untuk masalah tersebut yang bisa kamu praktekan sekarang juga!
ADVERTISEMENTS
1. Tidur Sebelum Jam 10 Malam, Yakin deh Kamu Gampang Banget Bangun di Waktu Shubuh.
Kenapa harus jam 10 Malam? Karena kalau dihitung waktu antara jam 10 Malam sampai jam 4-5 Pagi adalah 6-7 Jam, waktu normal kita tidur malam, kalaupun benar benar kamu harus begadang, usahakan kurang dari jam 12 malam kamu sudah terlelap tidur, paling tidak sebelum bangun shalat Shubuh, kamu sudah tidur minimal 4 jam sehingga kemungkinan bangun akan lebih besar.
Masalahnya, banyak yang susah tidur dibawah jam 12 Malam, terutama kaum muda mudi, biasanya setiap malam ditemani gadget sampai larut dan alhasil susah tidur. Terus gimana dong? Solusinya cuma 1, dibiasakan! Dengan kamu membiasakan diri tidur jam 10 malam, lama-kelamaan akan jadi kebiasaan, memang awalnya tentu sulit tapi lama lama pasti bisa kok.
ADVERTISEMENTS
2. Hindari Makan Terlalu Berlebih Saat Malam Hari.
Suka ngemil atau lebih parahnya lagi makan berat saat malam hari bahkan tengah Malam? Kalau iya, tidak heran kalau kamu kesulitan bangun di waktu Shalat Shubuh, hal ini di karenakan kalau malam hari kamu terlalu kenyang, maka akan susah bangun karena tubuh kamu akan merasa kekenyangan dan pastinya malas bergerak.
Malah kalau perlu. Saya pribadi selalu mengusahakan agar saat waktu pagi dini hari perut saya merasa lapar, caranya ya dengan makan sedini mungkin saat malam hari, usahakan di bawah jam 7 Malam. Kalau perut lapar, pasti paginya akan lebih mudah bangun.
ADVERTISEMENTS
3. Minumlah Air Putih Sebelum Tidur
Tips yang selanjutnya supaya niat Shalat Shubuhmu bukan hanya sekedar niat, tapi juga terlaksana dengan kamu bisa bangun pagi adalah dengan meminum air putih minimal segelas sebelum tidur, dengan ini asupan oksigen yang ada dalam air mineral akan membuat tubuh menjadi lebih segar dan tidur menjadi lebih berkualitas, dengan begini kamu akan jauh lebih mudah untuk bangun.
ADVERTISEMENTS
4. Membiasakan Bangun Pagi Minimal 7 Hari Berturut-Turut.
Seperti yang sempat saya singgung di atas dimana salah satu tips untuk mudah bangun pagi agar bisa menunaikan Shalat Shubuh adalah dengan cara membiasakan diri tidur sebelum jam 10, selain itu kamu juga harus berusaha untuk bangun pagi selama minimal 7 hari berturut-turut, dengan ini dijamin kamu bakal kebiasaan akan bangun jam pagi juga.
Sama saja sebenarnya saat kamu terlalu sering begadang, otomatis itu akan membuat kamu sulit tidur lebih awal di malam hari, maka dari itu jadikan kebiasaan bangun pagi selama mungkin.
ADVERTISEMENTS
5. Cara di Atas percuma Kalau Tidak Ada Niat yang Sunguh-Sungguh, Jadi Niatlah yang Benar!
Terakhir, ya harus niat dong, cara apapun percuma saja kalau kamu sendiri tidak memiliki niat yang sungguh sungguh untuk bisa bangun pagi menunaikan shalat Shubuh, coba deh kita ambil contoh saja bagi para pecinta bola, pasti sering kan nonton siaran bola malam hari dari tengah malam sampai dini hari?
Kenapa kok bisa bangun untuk nonton tapi bangun shalat shubuh yang notabene adalah jam 5 pagian yang lebih pagi kok sulit? Ya karena niat, kalau niat kita sungguh sungguh, dijamin gampang deh bangun jam berapapun.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”