Transportasi umum telah menjadi kebutuhan utama masyarakat dalam berpergian karena dapat memberikan fasilitas yang nyaman, keselamatan sampai tujuan, kebersihan, serta tarif yang lebih ekonomis. Namun, sayangnya transportasi publik seperti KRL, KAI dan bus belum bisa menjamin penumpang aman dari tindak pelecehan seksual.
Kebanyakan dari korban pelecehan seksual di ruang pulik adalah perempuan, didukung dari hasil survey Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pada tahun 2022 yang mencatat bahwa 4 dari 5 perempuan pernah menjadi korban kekerasan seksual dengan persentase terjadi di transportasi umum sebanyak 23%. Bukan hanya dari survey, pengguna Twitter juga sempat dibuat geram oleh video yang merekam aksi eksibisionisme dari seorang pria di dalam KRL serta video tindak pelecehan lain yang terjadi di Kereta Api (KA) Argo Lawu beberapa waktu yang lalu.
Bentuk-bentuk pelecehan seksual dapat digolongkan menjadi 3, yaitu pelecehan verbal berupa catcalling, komentar seksual, dan candaan tidak senonoh. Pelecehan non-verbal berupa aksi eksibisionisme (pamer organ intim), penguntitan, dan mempertontonkan konten dewasa. Kemudian pelecehan fisik termasuk meraba-raba, mencolek, memainkan rambut korban, dan pemerkosaan yang paling parah.
Meskipun telah melakukan tips pencegahan, pelecehan seksual tidak dapat diduga kapan dan dimana akan terjadi. Apa yang dapat kamu lakukan jika hal-hal tersebut terjadi atau telah terjadi pada kamu? Berikut 5 cara menghadapi tindak pelecehan seksual di transportasi umum!
ADVERTISEMENTS
1. Berani mengonfrontasi pelaku secara tegas
Jika kamu mengalami tindakan yang tidak nyaman bahkan cenderung ke arah pelecehan seksual, jangan pasrah dan takut terhadap pelaku. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah ungkapkan dengan tegas untuk membuatnya berhenti dan bahwa kamu tidak akan mentolerir perkataan/perlakuan yang ia lakukan. Beranikan diri untuk menatap pelaku dengan tajam dan mengonfrontasinya secara lantang, dengan begitu ia tahu bahwa kamu berani untuk melawan.
ADVERTISEMENTS
2. Pindah
Jika kamu duduk sendirian, segera pindah dan menjauh dari pelaku. Cari orang lain atau sekelompok orang yang berdiri/duduk di dekatmu. Jelaskan kepada orang tersebut apa yang terjadi dan tanyakan kepada mereka apakah dia turun di tempat yang sama dengan kamu. Hal ini untuk menghindari pelaku pelecehan seksual mengikuti kamu atau bahkan lebih buruk lagi.
ADVERTISEMENTS
3. Cari bantuan
Jika kamu merasa benar-benar dilecehkan, jangan ragu untuk berteriak dan memancing perhatian penumpang lain, beri tahu orang-orang di sekitar apa yang baru saja kamu alami jika mereka tidak melihatnya dan segera meminta bantuan.
ADVERTISEMENTS
4. Lapor petugas
Transportasi publik biasanya terdapat petugas di dalamnya seperti kondektur atau penjaga pintu. Jika kamu berpergian sendirian dan mengalami pelecehan seksual selama perjalanan, jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan dan melaporkan apa yang terjadi kepada petugas sehingga pelaku dapat ditindaklanjuti.
ADVERTISEMENTS
5. Dokumentasikan tindak pelecehan
Segera ambil ponsel dan rekam perbuatan serta wajah pelaku jika kamu merasa tidak nyaman/dilecehkan. Rekaman ini dapat menjadi bukti fisik juga memudahkan pihak berwenang untuk melakukan tindakan lebih lanjut terhadap pelaku pelecehan seksual. Selain itu dengan hasil dokumentasi tersebut, kamu dapat memperingatkan orang lain untuk berhati-berhati jika bertemu dengan pelaku.
Perlawanan terhadap tindak pelecehan seksual bukan hanya diperuntukkan kepada diri sendiri namun juga ketika kamu melihatnya menimpa orang lain. Terus berhati-hati kapanpun dan dimanapun serta jangan takut untuk bersuara. Dengan bersuara, masyarakat jadi sadar bahwa kekerasan seksual pada perempuan adalah isu yang patut dikedepankan dan dicari solusinya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”