Dalam penggunaan kata pada kalimat ketika kita berbicara atau sedang melakukan interaksi pastinya memiliki makna. Maknamakna yang sesungguhnya diberikan sesuai dengan semestinya kata itu dipakai di keseharian. Namun seiring berkembangnya lingkungan sosial dan berbagai macam masalah yang di dalamnya, makna kata tersebut lama-lama bergeser. Bukannya digunakan semestinya, tetapi lebih mengungapkan arti sesungguhnya ketika dijalankan. Bahkan sesuai kenyataan sekarang.
ADVERTISEMENTS
1. Waktu adalah sebuah masa, berlangsung tak begitu lama
Seperti kata Enstein mengenai relativitas, waktu kadang tak memihak dan seolah pergi dengan cepat, apalagi ketika aku dan kamu saling memegang erat.
ADVERTISEMENTS
2. Mmm Mas, nganu…saya mau pinjem duit lagi
Sering dipakai oleh orang orang yang merasa perlu melakukan suatu hal, tetapi dianggap tidak etis jika diberitahukan. Sehingga membuat orang orang harus menebak apa yang sebenarnya maksud terselebung tersebut.
ADVERTISEMENTS
3. Lagi apa? Kok belum dibalas
Kerapkali kita temui atau kita sendiri yang mengalami. Saat topik yang sudah habis dan tak tahu lagi harus bicara apa tetapi percakapan juga mesti harus berlanjut. Maka pilihlah kalimat “lagi apa?”. Semoga berhasil.
ADVERTISEMENTS
4. Maaf, tak selamanya bisa diucap
Mohon maaf hanya sekadar mengingatkan. Dalam sebuah ekosistem bernama komunitas sosial, yang namanya khilaf tentu ada. Sebagaimana kodratnya manusia yang tak sempurna kita paham akan kelemahan itu. Oleh karenanya diciptakan kata “maaf” sebagai obat pada setiap hubungan agar kembali membaik. Tetapi kadang hanya tak bisa dikatakan.
ADVERTISEMENTS
5. Hey, apakah aa di ujung sana juga menyapa?
Kata sapa yang paling umum dan paling mudah adalah “hey” atau “hai”. Untuk memulai suatu percakapan kita mesti memulai dengan cara yang baik. Tetapi kata hey justru adalah awalan yang berisiko dan belum tentu baik. Jadi tolong cari cara lain untuk menghubunginya.
ADVERTISEMENTS
6. Single, sebuah status yang disematkan kepadamu
Single merupakan sebutan bagi manusia yang belum memiliki pasangan. Di mana hidupnya dihabiskan untuk membagikan keluhan atau kata bijak untuk menutupi penderitaannya.
7. Kapam, kata tanya yang kadang berujung nestapa
Sering kali kita ditanya oleh orang orang yang kepo akan hidup kita. Terutama pertanyaan yang mengarah kepada kehidupan pribadi seperti kehidupan berumah tangga atau akan berumah tangga. Meskipun sudah berdalih dengan berbagai alasan, pertanyaan ini biasanya selalu datang menjelang lebaran.
8. Selain janji politisi, janji diet juga patut untuk dicuragai kepastiannya
Berat badan bagi sebagian perempuan merupakan hal yang sangat dijaga selain menjaga kemuliaan dirinya. Jika lingkar pinggang sudah mulai memberontak kepada celana, maka saatnya untuk bersiap diet. Tetapi tetap jangan lupakan makan. Makan siang, malam, pagi, sarapan, kondangan, cemilan, pinggir jalan.
9. Kita bukanlah penggalan lirik lagu sepatunya tulus
Bukan sebuah kata ganti yang menunjukkan dua orang atau lebih lagi. Kata “kita” justru bermakna antara kau dan aku tanpa ada dia. Sayangnya, meski sudah sayang-sayangnya, yang namanya bersama sulit untuk dicapai. Tenang saja, kita tak akan putus asa.
10. Sudah, bilang saja. Menahan kangen itu beban soalnya
Pastinya kita pernah merasakan yang namanya kangen. Tetapi berpikir mungkin akan mengganggunya. Akhirnya hanya bisa melihat instastory atau statusnya sembari membatin agar dia merasakan hal yang sama. Miris.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”