Mengenal 5 Nama Bumbu Dapur dalam Bahasa Sunda, yang Bikin Masakan Jadi Lebih Ngeunah!

bumbu dapur bahasa sunda

Indonesia merupakan negara yang sangat beruntung, karena menjadi negara yang memiliki keanekaragaman paling banyak di seluruh penjuru bumi. Maka tak heran, Indonesia dikenal sebagai negara bertoleransi tinggi. Di Pulau Jawa sendiri, ada banyak bahasa daerah yang tersebar dan hingga kini para penutur asli masih mempertahankan keberadaan bahasa-bahasa daerah tersebut.

Salah satunya Bahasa Sunda. Siapa sih yang enggak kenal Bahasa Sunda? Ketika kamu menginjakkan kaki di bumi Parahyangan, kamu akan langsung disuguhkan Bahasa Sunda mengerti maupun tidak. Maka dari itu, yuk, kita mengenal Bahasa Sunda mulai dari hal-hal mendasar seperti nama-nama bumbu dapur berikut. Yuk, dicek!

ADVERTISEMENTS

1. Pedes bodas

Photo by Christina Rumpf on Unsplash

Photo by Christina Rumpf on Unsplash via https://unsplash.com

Siapa yang nggak suka pedas? Nah, jangan sampai tertukar ya, karena pedes dalam Bahasa Sunda dan pedas dalam bahasa sehari-hari itu punya perbedaan makna. Ketika kamu makan seblak level lima, terus kamu bilang “wah, pedes banget!” maka artinya pedes dalam kalimat itu mempunyai makna literal sebuah respons rasa terhadap makanan tertentu. Beda kalau kamu sedang bertanya bahan-bahan untuk membuat seblak dan si teteh menyebutkan pedes sebagai salah satu bahan baku. Pedes dalam bahan-bahan seblak diartikan sebagai merica atau lada. Ingat, jangan sampai tertukar ya.

ADVERTISEMENTS

2. Koneng

Photo by FOODISM360 on Unsplash

Photo by FOODISM360 on Unsplash via https://unsplash.com

Salah satu bahan dalam membuat nasi kuning adalah koneng. Ada yang tahu, koneng? Yaps, Koneng adalah penamaan tradisional untuk kunyit. Kunyit atau koneng banyak sekali manfaatnya, salah satunya untuk pengobatan dalam. Tak hanya sebagai bumbu untuk membuat nasi kuning, koneng sering dijadikan bahan utama dalam pembuatan jamu kunyit asam. Rasanya pahit tapi manfaatnya segudang lho!

ADVERTISEMENTS

3. Laja

Photo by Pixabay

Photo by Pixabay via https://pixabay.com

Bumbu selanjutnya yang nggak boleh ketinggalan adalah laja. Laja atau Bahasa Indonesianya lengkuas merupakan bumbu dapur yang nggak hanya menambah rasa tapi memperkaya aroma. Ketika memasak sop ikan, laja nggak boleh ketinggalan meski cuma digeprek saja. Ada yang pernah kemakan laja pas lagi makan rendang? Hampir mirip yah tekturnya, rasanya saja yang beda.

ADVERTISEMENTS

4. Cikur

Photo by Pixabay

Photo by Pixabay via https://pixabay.com

Kamu penggemar seblak? Pasti tahu bumbu dapur yang nggak boleh ketinggalan dalam pembuatan seblak. Aromanya khas dan membuat cita rasa seblak lebih keluar. Yak, cikur adalah penamaan Bahasa Sunda untuk kencur. Bumbu satu ini wajib ada saat bikin seblak. Nggak cuma seblak saja, banyak masyarakat menggunakan kencur sebagai bumbu pada makanan lotek juga.

Nah itu dia nama-nama bumbu dalam bahasa Sunda. Ssst, bumbu-bumbu ini yang bikin masakan Sunda jadi lebih ngeunah!

ADVERTISEMENTS

5. Katuncar

Photo by SwapnIl Dwivedi on Unsplash

Photo by SwapnIl Dwivedi on Unsplash via https://unsplash.com

Katuncar atau ketumbar bentuknya hamper mirip dengan merica. Kalau enggak jeli, bisa tertukar deh. Hal yang membedakan katuncar dan lada adalah aroma. Kalau lada beraroma pedas dan bikin hidung gatal, katuncar lebih fresh. Katuncar biasa dipakai sebagai bumbu dendeng, karena aromanya dipercaya bisa mengurangi bau amis yang melekat pada daging.

Itulah lima nama bumbu dapur dalam Bahasa Sunda. Semoga kita dapat terus melestarikan dan membagikan informasi tentang bahasa daerah ya, sebagai bentuk kepedulian kita anak muda terhadap kelestarian bahasa daerah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

Editor

Not that millennial in digital era.