Stress adalah respon tubuh terhadap situasi-situasi tertentu. Maka dari itu, stress sifatnya subjektif. Sesuatu yang stressful bagimu belum tentu stressful bagi orang lain.
ADVERTISEMENTS
1. Stress dan tubuh kita
Stress dapat mempengaruhi kesehatan fisik, psikis, dan perilaku. Tubuh merespon stress dengan memproduksi hormon dan senyawa yang membantumu menghadapi tantangan. Ini menyebabkan detak jantung semakin kencang, otak bekerja lebih cepat, dan muncul ledakan energi.
Tidak semua stress itu buruk. Kadang, respon stress tubuh perlu untuk menjagamu dari bahaya. Ada tiga macam stress: akut, akut-episodik, dan kronis.
ADVERTISEMENTS
2. Stress akut
Stress akut adalah jenis stress yang paling umum. Ini adalah respon mendadak tubuh atas tantangan baru, atau sebuah keadaan tertentu. Stress akut memanggil respon flight-or-fight.
Kita merasakan stress akut ketika dihadapkan pada deadline sebuah tugas penting, ditelepon dadakan oleh calon mertua, atau nyaris menabrak mobil di depan kalau terlambat menginjak rem.
Pada stress akut, detak jantung cepat dan tekanan darah mungkin meningkat. Seseorang yang dalam mode waspada mungkin juga mengalami migrain, bahkan merasakan sakit di bagian dada.
ADVERTISEMENTS
3. Stress akut-episodik
Jika stress akut terjadi berulang-ulang (episodik), maka stress itu menjadi stress akut-episodik. Orang yang sering mengalami krisis dan berada di bawah tekanan mudah terkena stress akut-episodik. Begitu pula dengan orang yang mudah cemas, pesimis, atau sering berpikir negatif mudah terkena stress akut-episodik.
Kadang, seseorang merasa ia sedang mengalami krisis dan hidup di bawah tekanan. Mungkin ia punya banyak tugas atau merasa kewalahan. Jika kamu sering merasa cemas, tubuhmu akan menjadi kaku dan kamu lebih mudah marah.
Stress akut-episodik punya pengaruh buruk yang presisten terhadap kesehatan. Bagi beberapa penderita stress akut-episodik, stress terlanjur menjadi bagian hidup mereka, sehingga sulit mengubah hal itu.
ADVERTISEMENTS
4. Stress kronis
Apabila stress akut tidak ditangani dan terjadi dalam waktu lama, maka menjadi stress kronis. Stress tipe ini sifatnya konsisten, tidak bisa pergi. Stress kronis umumnya bersumber dari keadaan berat seperti kemiskinan, keluarga disfungsional, pernikahan yang tidak bahagia, atau pekerjaan yang menekan.
Stress kronis terjadi selama bertahun-tahun. Biasanya, penderita stress kronis tidak tahu kapan dan bagaimana mengakhiri rasa tertekan itu, mereka merasa terjebak dalam keadaan.
Stress kronis dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Ini karena stress kronis berkontribusi pada penyakit-penyakit berat seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.
ADVERTISEMENTS
5. Apa yang harus dilakukan jika kena stress?
Dear, jika kamu merasa mengalami gejala-gejala stress, ada baiknya kamu mengubah gaya hidup tertentu. Jika memungkinkan, kurangi beban stress. Jika tidak memungkinkan, berkonsultasi dengan profesional.
Ditulis oleh Fida Aifiya
Sumber:
https://www.healthline.com/health/whats-your-stress-type
https://www.psychologytoday.com/us/blog/open-gently/201812/the-three-types-stress
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”