Sedikit ungkapan yang kiranya mampu kutulis.
entah apa yang akan terjadi nantinya. bukankah Tuhan selalu tahu bagaimana cinta itu bisa dipersatukan.
karena yang bisa kulakukan hanya berjuang. itu saja
ADVERTISEMENTS
1. Aku hanya berusaha
Yang mampu aku lakukan ialah hanya berupaya lebih keras, bahwa menujumu adalah kesukaran yang selalu aku inginkan menjadi kenyataan.
Kasihku ini bagaikan tetesan air yang sedang mencoba melunakan batu keras yang kau sebut dengan “hatimu”
ADVERTISEMENTS
2. Kamu tidak perlu tahu tentang peluhku
Kamu tidak perlu repot-repot untuk mengetahui apa saja yang ku lakukan untuk menujumu. Aku melakukannya atas dasar keinginan yang telah lama membatu dipalung hatiku.
Kamu tidak akan pernah tahu, bahkan tidak perlu sama sekali, tentang peluh yang kerap kali ku tempuh demi dapat bersama denganmu.
ADVERTISEMENTS
3. Maaf, aku pun pernah beranggapan yang salah
Bahkan dalam mencintai pun aku pernah salah dalam beranggapan, namun aku pun kembali tersadar, bahwa kamu yang indah pun masih saja merupakan sebagian bukan keseluruhan.
Menganggapmu sebagai segalanya merupakan kesalahan, padahal kau hanya sedikit dari anugerah yang Dia berikan.
ADVERTISEMENTS
4. Menghibur diri? Aku juga pernah berlaku demikian
Khayalanku ini hanya dalam rangka menghibur diri, walaupun aku sudah mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun setidaknya, aku pernah berjuang mati-matian kan?
Aku ini pandai sekali dalam beranggapan, walau yang terjadi sebenarnya malah jauh diluar dugaan.
ADVERTISEMENTS
5. Tanggapanmu? Aku bahkan tidak pernah tahu
Mungkin sedikit aku hanya mampu sedikit berujar ditiap kali jumpa, dan mengatakan bahwa aku ini cinta, namun sepertinya kamu tidak beranggapan demikian.
Entah yang kau anggap itu apa. Yang jelas aku ini tetap rembulan, yang akan bersegera menghilang saat kamu bertemu dengan dia yang lebih terang.
ADVERTISEMENTS
6. Setidaknya aku sudah mampu menulis rasa ini
Entah apa jadinya hati yang akan ku berikan padamu ini, bila tidak dengan menulis. namun kamu tidak perlu khawatir. Aku akan selalu memperbaiki harapan itu meski telah berkali-kali engkau jatuhkan.
Malam itu selalu menjadi sajak ku. Karena bila tidak dengan menulis. Mungkin hati yang kau miliki ini, akan mudah kau lihat remuk nan miris.
7. Tentang cinta? Bukankah itu tentang kamu?
Aku tidak banyak mengerti tentang cinta seperti apa yang tengah ku jalani, namun kau tahu? Bila cinta itu kamu. Aku akan tetap bertahan meski sayap-sayapnya menusuk tubuhku.
Tentu saja cinta itu merepotkan, namun dengannya. Hal yang paling memilukan pun terlihat menyenangkan.
8. Dan aku mulai memaki pada waktu
Kenapa waktu tidak mau berjalan lambat dikala aku bersamamu dan kenapa ia tak mau berjalan cepat disaat aku menunggumu, ah entah lah, aku mulai menggila sendiri dengan kicauku.
Meski menawarkan kehangatan, senja itu akan selalu cepat berlalu dan menghilang.
9. Bertahan
Entah apa yang membuatku tetap bertahan selama ini. namun ada satu jawaban yang ku anggap itu pasti, semua itu karena “kamu”.
Jangan terlalu yakin. Aku menaruh hati bukannya aku tidak di inginkan yang lain. Namun karena bersamamu, kepada yang lain, aku tidak tertarik lagi.
10. Semuanya, kini terlihat semakin jelas
Mungkin sulit dalam mebayangkan akan seperti apa aku ini, namun lukisan-lukisan itu akan semakin jelas setelah goresan-goresan kecil kembali menghujam, dan mungkin seperti ini.
Aku ini mawar biru yang tercipta warnanya dari tangis dan kisah pilu. Namun bagaimana denganmu? Kamu adalah kupu-kupu yang tidak pernah sekalipun menginginkan bahagia denganku.
11. Kenapa aku yang kau hukum?
Aku tidak mengerti hukum seperti apa yang kamu terapkan, namun apakah cara seperti ini dapat kamu benarkan?
Dan kenapa harus aku yang menanggung beban seberat ini. bukankah dia yang menyakitimu? Kenapa harus aku yang kau hukum dengan ragumu?
12. Apa kau benar-benar sudah lupa?
Aku pun pernah takjub atas kelebihan yang dimiliki oleh orang-orang dari masa lalumu. Namun bagaimana dengan ku? Apa kamu sudah melihatku secara utuh?
Kau bilang sudah melupakan dia yang menggores luka, Namun ditiap kali kamu membicarakannya, matamu sekilas terlihat bercahaya bagai berkata “Aku ingin kembali”
13. Aku yang hampir menyerah
Di tiap kali aku ingin menyerah, perjuangan ku yang lalu selalu kembali mengingatkan. Setelah begitu banyak waktu yang ikut menjadi korban, kenapa aku harus menjadi lemah dengan menyerah sejauh ini.
Kamu tahu kenapa aku begitu gigih dalam memperjuangkanmu? Karena saat bersamamu, cinta itu terasa hidup, sekalipun kau tidak menginginkan. Namun hatiku tetap teguh atas pendirian yang ia patri bertahun-tahun silam.
14. Ternyata rindu itu sekuat ini
Ah aku benar-benar bingung tentang rindu itu apa. Mungkin aku hanya akan berpasrah, setelah lama berjelaga dengan rindu yang bahkan kamu anggap tiada.
Sebenarnya. Terbuat dari apa rindu itu? Mana mungkin ia tetap tidak runtuh meski cobaan dan waktu kerap kali menumbuhkan ragu diatas pilu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.