Selama lima tahun menunggu, bukan waktu yang singkat. Berbeda suasana dan berbeda dengan siapa kita bertemu. Ternyata Tuhan berencana lain dengan apa yang ada dalam dadaku. Aku memang tidak bisa menyalahkan rasa, memang tidak pernah ada yang salah dalam rasa. Selamat! aku bahagia, selama bertahun-tahun doa yang kupanjatkan pada Rabb-ku terjadi juga.
Sesak dalam dada, memberanikan diri bertanya padamu. “Aku ini siapa?”, kali ini aku benar benar mengerti. Terima kasih kau telah mengguratkan kesadaran dalam hidupku. Kau tahu waktu itu aku seperti orang yang gila kehilangan yang berat, menerima kenyataan kehilangan sesuatu yang menjadi jiwa dalam hidupku. Hatiku mendadak kosong, seperti orang bingung ingin kemana, seperti orang bodoh yang selalu jatuh dalam kekeliruannya. Hanya dengan kalimat ini “ya aku memang suka, sejak aku kelas dua”
Sejak detik itu, kau tau? Aku seperti tak ingin berhubungan lagi dengan lelaki. Merasa berat mengerti lagi seseorang yang begitu dalam dihati, hilang, menghilang dan itu untuk orang lain. Rapuh, hancur, mati, itu aku saat itu.
Barangkali, rasa yang mampu memaafkanmu hingga akhir. Rasa yang membuatku tak pernah membencimu. Aku hanya terluka saat aku salah langkah dalam hidup. Menunggumu, seseorang yang tak mengharapkanku dan telah membenciku bertahun-tahun, seseorang yang sudah lama melupakanku. Sekarang aku justru mengusikmu yang telah menemukan seseorang yang membuatmu lupa seperti apa sakitnya dikhianati cinta.
<>2. Ataukah aku hanya kau jadikan pilihan>
Pilihan dalam hatimu, kau katakan padaku. Bahwa dulu aku selalu ada dalam pikiranmu. Kau tahu? aku selalu berterima kasih atas kesempatan ini. Jika masih ada ijinkan tawa yang selalu kucipta dalam waktu aku mengenalmu. Setiap detik aku memutar otak, aku hanya berfikir apakah aku masih diharapkan untuk ada di sini?
<>3. Seseorang yang datang "terima kasih telah berdiri di sana ">Teruntuk yang datang, terima kasih setiap kali dalam waktuku. Membuatnya menemukan hidup dan berjalan cepat mengejar apa yang selama ini dibuatnya. Hal yang selama ini selalu tak utuh dalam hidupnya. Terima kasih telah hadir, memberi ruang untuk bercanda dan menuliskan beberapa huruf yang berjajar itu. Jujur saja, andai saat itu aku tahu, aku akan benar-benar pergi dengan segenap bayanganku.
<>4. Mencoba menerangi yang terlanjur gelap>Sebenarnya jauh di lubuk hatimu, aku ada dan kau perhatikan. Selalu kau berkata padaku untuk fokus dengan study-ku. Cukup tau dengan aku ada, dan kamu juga senantiasa menjadi dewasa dengan perasaan bukan hanya kabar yang selalu diharapkan dan kalimat-kalimat perasaan yang tak perlu. Kau hanya berkata padaku di sisimu di sampingmu dan aku juga di sisimu di sampingmu suatu saat nanti.
<>5. Untukmu, salam sukses dariku>Sudahlah, sekarang kita sudah dewasa. Katamu bukan masanya untuk memikirkan cemburu. Salam sukses dariku untukmu, yang saat ini hanya berada jauh dari tempatku berada menginjakkan kaki dan menghirup udara pagi. Salam bahagia untukmu yang saat ini benar-benar tiada kabar lagi. Seseorang yang benar-benar menginginkanku untuk dewasa dan sendiri saja, aku tau ini sulit. Namun sesekali tengoklah ke arah yang sama seperti dulu, seperti waktu kau menemukanku dengan rasamu. Tanpa paksaan hanya ada keikhlasan. Hanya satu-satunya tak ada satupun yang bisa datang antara kita.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
masih mending 5 tahun..daku nungguin 7 tahun…haha..abis itu lari dari kenyataan 5 tahun berusaha gak mikirin dia, eh malah ujung2 masih ngarepin balikan lagi tapi masih aja dterabaikan…ya sudahlah aku pamit ya, biarkan aku bahagia.. :’)