Bocoran untuk Ibu yang Ingin Melanjutkan Pendidikan Sembari Sepenuhnya Mengurus Keluarga

Lancar kuliah dan urus keluarga

Memiliki buah hati adalah suatu anugerah. Apalagi bisa mengurusnya sendiri merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seorang ibu. Namun apa yang harus dilakukan jika sang ibu ingin melanjutkan kuliah? Mana yang harus dipilih di antara lancar kuliah dan urus keluarga?

Sebenarnya kita tidak perlu mengorbankan keinginan melanjutkan studi atau mengorbankan kewajiban mengurus anak. Keduanya dapat saling mendukung jika kita mampu menyiasatinya karena hal-hal yang baik itu tidak akan saling menghambat. Apalagi di era globalisasi saat ini memiliki ilmu pengetahuan itu penting sekali, tidak terbatas gender. 

Dengan kuliah maka tentunya akan bermanfaat bagi keluarga kita sendiri. Jika ada kesempatan untuk meraih pendidikan lebih tinggi, mengapa tidak kita ambil? Berikut adalah cara yang bisa kita lakukan agar sukses menjalani kuliah sambil mengurus buah hati tercinta.

ADVERTISEMENTS

1. Ikhlas menjalani setiap aktivitas dan awali dengan doa

Jangan merasa terbebani dengan tanggung jawab sebagai seorang ibu dan juga sebagai mahasiswi. Jika kita ikhlas dan menikmati maka akan mudah menjalani aktivitas hari demi hari. Pikirkanlah tujuan kita mengikuti kuliah ini, pasti semua ibu ketika ditanya akan menjawab yaitu demi masa depan anaknya. Maka kita perlu meluruskan niat setiap saat agar kita selalu bersemangat dan tidak mudah putus asa. Jangan lupa untuk selalu awali setiap aktivitas dengan berdoa karena doa adalah energi yang membantu semua aktivitas kita.

ADVERTISEMENTS

2. Rencanakan jadwal kuliah

Membuat jadwal

Membuat jadwal via https://blog.hubspot.com

Perencanaan jadwal kuliah mungkin tidak berlaku untuk ibu yang kuliah online seperti mahasiswi universitas terbuka atau sekolah kedinasan yang sudah ditentukan jadwal perkuliahannya. Namun untuk ibu yang dapat memilih sebagian mata kuliah sendiri, hal ini sangat penting karena kita harus memastikan bahwa kita dapat berkomitmen menghadiri jadwal perkuliahan.

Padatkan beberapa mata kuliah dalam hari yang sama agar tidak perlu sepekan penuh ke kampus. Selain itu perlu dipastikan pada waktu perkuliahan tersebut ada orang lain yang menjaga anak kita entah keluarga, baby sitter, maupun kita titipkan di day care.

ADVERTISEMENTS

3. Persiapkan keluarga dan diri sebelum berangkat kuliah

Menyiapkan asip

Menyiapkan asip via https://mamaasix.com

Buat daftar prioritas mana yang penting dan tidak sambil mempelajari ritme biologis anak kita terutama yang masih bayi. Dari waktu ke waktu, kita sinkronisasi ritme tersebut dengan jadwal kita. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan mana yang harus didahulukan. Bangun lebih awal untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak seperti memandikan, menyuapi, atau mengantarnya ke day care

Pastikan juga stok ASIP dan MPASI cukup untuk anak kita. Selain itu persiapan untuk diri sendiri juga penting untuk menjaga kepercayaan diri. Jangan sampai karena tergesa-gesa kita tidak sempat mandi sehingga sepanjang perkuliahan was-was apakah teman mencium aroma tidak sedap dari tubuh kita.

Jika di pagi hari kita terbiasa untuk meminum kopi atau teh maka luangkan waktu untuk itu agar suasana hati kita baik sehingga mampu lebih sukses dan produktif pada hari itu.

ADVERTISEMENTS

4. Hadiri setiap kelas dan aktif di dalamnya

Menghadiri kelas

Menghadiri kelas via https://empoweringchampions.org

Anggap waktu di kelas sebagai kesempatan utama untuk belajar tanpa gangguan. Manfaatkan waktu di kelas semaksimal mungkin dengan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas, mengajukan pertanyaan selama kuliah, dan mencatat materi yang diajarkan. Dengan lebih bersunguh-sungguh mengikuti kelas artinya kita dapat mengurangi waktu belajar nantinya dan memiliki waktu lebih banyak bersama anak. 

Saat ada jam kosong, pergunakan waktu untuk belajar di perpusatakaan, taman, atau tempat lain. Jika harus bolos kuliah misalkan karena anak sakit atau baby sitter berhalangan hadir, jelaskan pada dosen alasannya dan pinjam catatan kuliah teman.

ADVERTISEMENTS

5. Kerjakan semua tugas dan pekerjaan rumah

Saat anak tidur, waktunya bagi kita untuk belajar. Korbankan sedikit waktu tidur kita untuk memprioritaskan pengerjaan tugas. Buat jadwal belajar dan kerjakan tugas sedikit demi sedikit agar tidak menumpuk mendekati batas waktu mengumpulkannya. Jangan lewatkan mengerjakannya karena dari sana kita juga dapat belajar agar tidak ketinggalan pelajaran. Akan sulit untuk mengejar pelajaran jika kita melakukan sistem kebut semalam, apalagi harus membagi waktu dengan anak.

ADVERTISEMENTS

6. Lakukan gaya hidup sehat

Aktivitas yang bertambah sebagai seorang ibu dan mahasiswi akan menuntut tubuh bekerja lebih keras dan membuat kita sakit. Hal ini fatal karena bisa menghambat peran kita mengurus anak, bahkan menulari anak. Untuk itu diperlukan persiapan fisik seperti olahraga teratur yang diimbangi dengan asupan makanan bergizi.

Selain itu memiliki anak tentu saja membuat waktu tidur berkurang. Namun kita tetap memerlukan istirahat yang cukup. Tentukan jam tidur kita dan sesuaikan dengan waktu tidur anak. Jika kita memiliki tugas yang banyak, usahakan semua selesai sebelum jam tidur kita.

7. Luangkan waktu untuk bersenang-senang

Sebagai seorang manusia tentu ada saat kita merasa jenuh. Apalagi jika kelelahan, sudah pasti suasana hati ikut terpengaruh menjadi buruk. Tentu itu tidak boleh dibiarkan karena sebagai orang tua kita dituntut untuk selalu siaga.

Maka dari itu penting bagi kita untuk menyegarkan kembali pikiran dan suasana hati dengan bersenang-senang. Kita dapat pergi jalan-jalan bersama suami dan anak atau meluangkan waktu untuk me time walaupun hanya sekadar ke salon. Dengan begitu kita tidak stress dan selalu bersemangat karena happy mom, happy family.

Kuliah sambil mengurus anak memang butuh perjuangan. Selain tetap perhatikan kebutuhan emosional dan psikologis anak, hal yang terpenting adalah dukungan dari suami, keluarga besar, dan teman-teman di sekitar kita. Yakinlah bahwa kita, para ibu, bisa melewati ini semua. Keep going, it will all be worth it in the end.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Not that millennial in digital era.