Halo, kamu yang di sana…
Iya, yang jauh di sana. Di sini, aku sibuk menabung rinduku karena perasaan ini terhalang oleh jarak yang memisahkan kita. Kadang aku tersiksa karena rindu ini. Tak ada yang bisa melunasinya, kecuali dengan kehadiran dirimu.
Halo, kamu yang di sana. Bagaimana dengan tabungan rindu yang kamu punya di sana? Kian hari kian penuhkah? Kita sama-sama berdoa dulu, ya. Semoga Tuhan mempercepat waktu kita untuk menumpahkan rindu yang ada. Atau mungkin, jika Ia berbelas kasih, bolehlah jarak penghalang ini diperpendek?
Halo, sayang! Rindu ini sudah tak cukup hanya kubisikkan lewat doa. Perbincangan kita lewat media juga tak mampu mengobati seluruh rindu ini. Jarak yang terlalu luas memang kadang membuat kita tersakiti oleh rindu. Tapi kuharap, ini semua dapat memperkuat cinta kita.
<>2. Kadang aku menatap bulan. Siapa tahu tatapan kita tak sengaja bertemu di sana.>Bukankah dengan rindu yang ada, kita jadi menghargai pertemuan, Sayang?
Rindu? Banyak orang berusaha menghapusnya dengan memandang foto sang pujaan hati, mencoba menghubungi lewat berbagai media. Aku pun sempat mencoba cara itu. Meski tak membuat rinduku padam. Hingga akhirnya aku mencoba duduk, menatap satu benda di langit yang kutahu mata semua orang pasti bisa menatap ke sana juga. Ya, aku memandangi bulan dan mengharap kamu juga sedang menatap ke sana. Aku hanya meyakini pandangan kita bisa bertemu di titik itu.
<>3. Aku selalu mengulang namamu dalam doaku. Siapa tahu Sang Khalik berbaik hati mengurangi tabungan rindu ini.>Salahkah aku jika akhirnya kebingungan karena tabungan rindu ini kian hari kian menyesakkan dadaku? Kadang dalam doaku, kupinta supaya Ia berbaik hati mengurangi rasa ini. Tapi bukan berkurang yang kurasa rindu ini, malah makin mengalir deras tak tertahankan.
<>4. Bertemu denganmu adalah hal yang paling kunantikan saat ini. Tak berlebihan, karena hadirnya dirimu selalu membawa kebahagiaan.>Ayolah, Sayang. Aku sangat merindukanmu...
Aku tak berbohong. Bertemu denganmu adalah salah satu hal paling membahagiakan buatku. Bagaimana tidak? Hanya denganmu aku bisa tertawa lepas, menjadi diriku sendiri, menunjukkan semua sikap dan keanehan, tanpa adanya protes.
Ya, kamu. Mahluk terkasihku. Mahluk kesayanganku. Aku merasa terlengkapi dengan adanya kamu.
<>5. Sekarang, kutitipkan semua rasa rindu ini pada Tuhan. Kuharap Ia menjagamu di sana supaya rindu ini bisa terbayar saat kita bertemu.>
Jarak boleh terbentang luas, tapi cintaku padamu tak pernah lelah terhapus waktu dan jarak. Sekarang, saat rindu ini tak kunjung reda. Aku hanya bisa menitipkan ini semua pada Tuhan. Semoga Ia menjaga perasaan kita. Semoga Ia memelihara rasa rindu kita. Mungkin ini terdengar konyol, tapi kuharap kita mau sama-sama berbisik,
Semoga Ia juga mempercepat waktu pertemuan kita dalam skenario rencana-Nya yang indah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.