Kamu yang nantinya akan menggenggam tangan ini, bisakah kita bicara masih dengan nada cinta dan kasih yang sama? Bisakah kita bicara sebelum kamu mengambil langkah untuk tetap berjalan ke depan atau berhenti kemudian berpaling? Bisakah hatimu yang berbicara kali ini meskipun akalmu akan panas?
Teruntuk itu ijinkan aku berkata untuk hubungan yang nantinya kita doakan seindah pelangi yang Tuhan ciptakan.Teruntuk itu bersabarlah mendengarkan setiap kataku meski bibir ini terbata dan getir mengungkap hitam. Teruntuk kita yang akankah masih tetap sama setelah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Semua ini adalah tentang diriku; tentang hitam ku. Mudaku tak selamanya seputih kapas, diri ini pun pernah salah mengambil langkah
Dulu akupun pernah jatuh hati dengan yang lain sebelum kamu. Sebuah rasa yang salah ku pahami. Nyatanya gejolak itu tak mudah dihapuskan, mendekapnya adalah napas hidupku saat itu. Layaknya sebuah tembok yang pondasinya tak kokoh, aku pun runtuh dengan dasar pengertian yang salah tentang cinta. Percayalah hitamku ini ku sampaikan padamu bukan untuk melukai kamu. Tapi untuk menjelaskan akupun tak pernah hidup seputih kapas, diri ini juga pernah salah melangkah.
ADVERTISEMENTS
2. Aku pun ingin kamu tahu, hidupku tak pernah mudah setelah itu. Rasa bersalah selalu menikam hati tatkala bayanganku muncul di cermin.
Ada rasa kelegaan di hatiku ketika menyadari semua kesalahan yang telah ku lakukan dengannya. Memutuskan tak lagi jadi bagian hidup yang salah dan dengannya adalah caraku memulai dari awal. Sebuah kehidupan yang baru yang ku rencanakan indah tanpa sebuah kesalahan. Tapi nyatanya tak pernah semudah itu. Rasa bersalah selalu menikam hati tatkala bayanganku muncul di cermin. Tak pernah pantas untuk siapapun adalah sebuah ketegasan yang jelas terpantul pada mata ini. Air mata pun kian menetes jadi tanda bukti bahwa diriku juga ikut mengutuki raga ini.
Meskipun tersengal–sengal aku bercerita, pahamilah itu karena yang ku lalui terlalu perih untuk diungkap.
ADVERTISEMENTS
3. Kasih yang besar menutupi segala kesalahan. Itulah caraku belajar mengampuni diri sendiri
Selalu larut dalam penyesalan tak pernah menjadikan keadaanku jauh lebih baik dari yang dulu. Sebuah situasi yang tak harus jadi tradisi manusia yang terlalu lama dilakukan, hingga lupa bahwa Si Pencipta hanya ingin kamu pulang kembali kepada fitrah dan rencana-Nya.
Aku melupakan bahwa dalam Dia ada pengampunan untuk segala kesalahan bagi yang memintanya. Dalam doa aku meminta kasih yang dari pada-Nya untuk juga bisa ku miliki agar akupun bisa mengasihi diriku sendiri. Hatiku mulai berbicara bahwa dekat dengan Pencipta adalah cara tepat memulai suatu yang baru. Kasih yang besar yang dimiliki sebuah hati mampu menutupi segala kesalahan yang membuatku juga bisa mengampuni diri sendiri. Kasih yang sama yang ku bagikan dengan kamu lewat hubungan kita.
Saat aku berkata aku adalah seonggok sampah, Dia ubahkan menjadi sampah yang bisa didaur ulang yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Saat aku berkata nasi sudah menjadi bubur, tapi Dia mampu mengubahkan bubur itu menjadi bubur ayam komplit tak lupa kerupuk merah putih yang membuatnya semakin lezat.
ADVERTISEMENTS
4. Berlari meraih mimpi tak membuat aku jenuh menantikan kamu yang tepat dan hebat
Sendiri dan berfokus untuk meraih mimpi dan cita adalah caraku menantikan kamu yang tepat dan hebat. Mewujudkan setiap impian kecilku seperti mengasah jari dan pikiran untuk membuat tulisan, plesiran, atau sekedar berfoto bak a la mermaid.
Sebuah kesempatan yang ku miliki untuk memantaskan diri hingga Tuhan sendiri yang mengetuk palu waktu mempertemukan kita dengan cara yang ajaib. Aku tak pernah jenuh karena sibukku adalah demi masa yang akan kita aminkan bersama. Demi masa yang akan seindah pelangi karena kabut dan hujan sudah berlalu.
ADVERTISEMENTS
5. Dan wanita yang di hadapanmu sekarang adalah pribadi baru yang pantas mendampingimu
Semua keindahan mulai datang padaku, termasuk kamu. Kamu adalah jawaban untuk doaku, di mana hatiku sudah ku titipkan kepada Tuhan untuk diberikan kepadamu.
Janganlah kiranya semua kisah ini membuat pelangi itu pudar dan tidak berwarna. Satu-satunya yang menjadi alasan aku menceritakan ini kepadamu adalah menjadikan kejujuran dan keterbukaan sebagai pondasi hubungan kita yang sama-sama kita aminkan. Tetapi akupun memahami jika kamu butuh waktu untuk juga bisa memaafkan dan menerimanya karena akupun begitu untuk diriku sendiri.
Tak pernah mudah proses yang ku lalui, bukan untuk seminggu atau sebulan tetapi hitungan tahun. Dan hal itu yang membuatku yakin dan percaya bahwa proses sudah memantaskan aku untuk mendampingimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.