Agar Tak Terus-terusan Terjebak dalam Keterpurukan, Renungkan 5 Hal Ini untuk Berdamai dengan Diri Sendiri

berdamai dengan diri sendiri

Manusia tidak bisa terlepas dari apapun yang melekat pada dirinya, termasuk beragam kegeliasahan dari konflik kehidupan. Sebagai manusia, kamu kerap kali merasa paling nelangsa saat dihadapkan pada situasi yang diluar kendali dan tak terselesaikan. Eksistensi diri mulai terguncang saat dinamika hidup berjalan diluar rencana, kamu merasa kecewa, gagal, sakit hati dan terluka. 

Semua orang memiliki momen-momen seperti ini dalam menjalani hidup, tidak dapat disangkal namun sulit pula untuk diterima, lalu pada akhirnya kamu terus berkonflik dengan dirimu sendiri, menekan dan menghakimi diri karena tidak mampu melakukan hal yang dinilai benar. Kamu akan melakukan apapun dengan berbagai cara agar dapat merasakan kebahagiaan, bukan?

Lalu bagimana jika terlanjur merasa kecewa? Bagaimana mungkin meneruskan hidup dengan rasa sakit yang sulit disembuhkan? Bagaimana bangkit dari berbagai kegagalan? Tidak ada resep mudah untuk menjawab semuanya, namun kamu mampu melepaskan segala belenggu dan melanjutkan hidup dengan baik, kuncinya berdamai dengan diri sendiri!

Tidak semudah kedengarannya, pada faktanya kamu seringkali terjebak dalam jalan menuju berdamai dengan diri sendiri. Agar tak lama terjebak dalam jalan gelap, maka kamu perlu memahami setidaknya 5 hal berikut ini untuk berdamai dengan diri sendiri.

ADVERTISEMENTS

5. Belajar melepaskan untuk menyembuhkan

Jika awan melepaskan bagian dari dirinya menjadi hujan agar tak kelabu, maka kamu perlu melepaskan sesuatu yang terlalu erat digenggam agar tak melukai. Barangkali selama ini kamu terlalu egois terhadap sesuatu. Rasa ingin memiliki yang begitu besar pada hal yang tak kamu miliki, menekan rasa syukur terhadap apa yang kamu punya.

Kamu bersikeras terluka menggengam setangkai mawar berduri demi memilikinya, padahal cukup lepaskan genggaman untuk menghentikan lukanya. Hanya karena ingin bersinar, kamu berpacu mengejar cahaya, padahal kecepatanmu terbatas. Sungguh sebenarnya kesusahan itu kamu yang ciptakan.

Perasaan sakit ibarat lingkaran setan, jika tak kau potong salah satu rantainya, maka rasa sakitnya takan pernah berkurang.

Kamu perlu menyadari keterbatasan agar tak memaksakan sesuatu yang diluar kendali, agar kamu mampu mengobati luka dalam diri. Tidak ada hal yang paling membuat perasaan lega, selain melepaskan, kemudian biarkan dirimu sembuh. Waktu akan membantu memulihkan dan semesta takkan berhenti memberimu kejutan.

Berdamai dengan diri adalah ketika kamu tak lagi merasa sesak atas segala yang terjadi. Tumbuh menjadi manusia bijak selalu beriringan dengan likunya. Kamu mungkin kehilangan banyak hal dalam perjalanan, namun kamu berhasil menemukan diri sendiri setelah keterjatuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer

Editor

une femme libre