Agar Tak Terus-terusan Terjebak dalam Keterpurukan, Renungkan 5 Hal Ini untuk Berdamai dengan Diri Sendiri

berdamai dengan diri sendiri

Manusia tidak bisa terlepas dari apapun yang melekat pada dirinya, termasuk beragam kegeliasahan dari konflik kehidupan. Sebagai manusia, kamu kerap kali merasa paling nelangsa saat dihadapkan pada situasi yang diluar kendali dan tak terselesaikan. Eksistensi diri mulai terguncang saat dinamika hidup berjalan diluar rencana, kamu merasa kecewa, gagal, sakit hati dan terluka. 

Semua orang memiliki momen-momen seperti ini dalam menjalani hidup, tidak dapat disangkal namun sulit pula untuk diterima, lalu pada akhirnya kamu terus berkonflik dengan dirimu sendiri, menekan dan menghakimi diri karena tidak mampu melakukan hal yang dinilai benar. Kamu akan melakukan apapun dengan berbagai cara agar dapat merasakan kebahagiaan, bukan?

Lalu bagimana jika terlanjur merasa kecewa? Bagaimana mungkin meneruskan hidup dengan rasa sakit yang sulit disembuhkan? Bagaimana bangkit dari berbagai kegagalan? Tidak ada resep mudah untuk menjawab semuanya, namun kamu mampu melepaskan segala belenggu dan melanjutkan hidup dengan baik, kuncinya berdamai dengan diri sendiri!

Tidak semudah kedengarannya, pada faktanya kamu seringkali terjebak dalam jalan menuju berdamai dengan diri sendiri. Agar tak lama terjebak dalam jalan gelap, maka kamu perlu memahami setidaknya 5 hal berikut ini untuk berdamai dengan diri sendiri.

ADVERTISEMENTS

4. Menerima keadaan dangan penuh kesadaran

Menerima Keadaan

Menerima Keadaan via https://pijarpsikologi.org

Menerima keadaan atau pasrah bukanlah langkah menyerah, tapi menyerahkan segala urusan pada Tuhan.
Keyakinan ini diperlukan agar kamu tidak terus menerus mencari siapa yang patut disalahkan atas semua penderitaan.
Karena munculnya masalah bukan hanya tentang sebab akibat, namun juga tentang bagaimana kamu menciptakan pintu keluar tanpa membuat semuanya semakin rumit.

Akui saja jika kamu sedang patah arah, maka tidak ada salahnya untuk pasrah.

Mulailah dengan berdoa. Saat berdoa, kesadaranmu sepenuhnya ada pada masa kini. Kamu akan lebih mudah mengetahui pangkal dari rasa sakit, kecewa dan kegagalan yang sedang kamu alami. Bukankah bagus jika berhasil tahu penyebab semua nelangsa? Karena kamu akan paham darimana mulai melangkah untuk memperbaiki.
Butuh waktu lama untuk ada pada level menerima tanpa syarat. Sebab, kamu telah kehilangan banyak hal selama perjalanan, kekecewaan yang menjatuhkan, dan rasa sakit yang tak berkesudahan.

Kamu paham betul bahwa luka mungkin akan sembuh, namun bekasnya akan terbawa hingga kapanpun.

Tak masalah dengan bekas luka, kenanglah! itu adalah pengingat bahwa kau tak pernah berhenti berjuang.Jika luka sudah menjadi bekas, itu berarti kau berhasil melalui rasa sakitnya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer

Editor

une femme libre