Komunikasi Interpersonal didefiniskan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya.
Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan–bahan yang teritegrasi dalam tindakan komunikasi interpersonal. Persepsi merupakan unsur dasar dari sebuah aktivitas komunikasi. Persepsi yang tepat membawa manusia kepada hubungan interpersonal yang berkelanjutan.
Proses pembentukan persepsi melalui lima tahapan, yaitu mulai dari stimulasi-seleksi, pengelompokan, interpretasi-evaluasi, penyimpanan dalam memori, dan pemanggilan kembali.
ADVERTISEMENTS
1. Kebutuhan manusia terkait komunikasi interpersonal
Abraham Maslow mengemukakan sebuah hierarki pada kebutuhan manusia yang termasuk dalam sebuah teori dalam ilmu psikologi. Didalamnya, terdapat 5 tahap dalam kebutuhan manusia yang memotivasi tingkah laku seseorang.
Tahapan yang pertama adalah kebutuhan fisik seperti kebutuhan bernafas, makan, minum ataupun tidur. Disaat seseorang telah memenuhi kebutuhan fisik tersebut, maka setelahnya akan lebih termotivasi untuk melakukan hal baru. Tahap kedua adalah safety atau keamanan diri sendiri.
Ditahap ini seseorang membutuhkan tempat yang dapat memberikan keamanan seperti rumah. Jika tahap ini sudah dipenuhi, maka seseorang akan dapat memikirkan dan melakukan hal yang diinginkan selanjutnya. Tahap ketiga adalah love and belonging dimana seseorang membutuhkan hubungan dekat dengan orang lainnya seperti keluarga dan teman.
Ditahap ini seseorang membutuhkan lingkungan yang mendukung agar dapat membentuk suatu perkumpulan yang baik. Ketika seseorang sudah memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang disekitar, maka tahap selanjutnya akan dapat dicapai. Pada tahap keempat, seseorang akan mencari sebuah penghargaan, rasa percaya diri dan respek dari rekan-rekan lainnya.
Ditahap ini seseorang mulai ingin menjadi “seseorang” dalam hal ini seseorang yang memiliki uang untuk dapat membeli barang baru, atau seseorang yang memiliki akal sehingga dapat menulis, bekerja dan lainnya.
Pada tahap terakhir yaitu aktualisasi diri seseorang akan mulai bisa lebih relax, menjadi creative dan menerima siapa diri apa adanya. Dalam keadaan nyata, jika anda seorang leader anda harus memastikan kelima kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh bawahan anda.
ADVERTISEMENTS
2. Definisi Komunikasi Interpersonal
Menurut Effendi (1993), pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.
Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003).
Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing–masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian.
Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan disebabkan status sosial melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing–masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia.
ADVERTISEMENTS
3. Prinsip, Tujuan dan Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal
Prinsip Komunikasi Interpersonal
Memperlakukan orang lain sebagai individu dengan karakter tertentu
Mengakui dia penting (bagi perusahaan/organisasi/sekolah kita)
Komunikasi secara dua arah, setara, partisipatif, dan untuk mencapai kepentingan bersama
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Membina hubungan antar-manusia (hubungan manusiawi)
Membangun suasana PBM yang kondusif
Meningkatkan motivasi
Mendukung kerja sama secara produktif
Upaya mencapai kepuasan kerja, baik mengenai segi-segi prestasi belajar, psikologis, dan sosialnya
Untuk menggugah kegairahan belajar, produktivitas, dengan perasaan senang dan puas.
Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) Komunikasi diadik adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan yang seorang lagi komunikan yang menerima pesan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komuniikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan.
Komunikasi Triadik (Triadic Communication) Komunikasi triadik adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika misalnya A menjadi komunikator, maka ia pertamatama menyampaikan kepada komunikan B kemudian kalau dijawab atau ditanggapi beralih pada komunikan C, juga secara berdialogis.
ADVERTISEMENTS
4. Proses Pembentukan Persepsi
Persepsi merupakan unsur dasar dari sebuah aktivitas komunikasi. Persepsi yang tepat membawa manusia kepada hubungan interpersonal yang berkelanjutan. Proses pembentukan persepsi melalui lima tahapan, yaitu mulai dari stimulasi-seleksi, pengelompokan, interpretasi-evaluasi, penyimpanan dalam memori, dan pemanggilan kembali.
Contoh fenomena yang terjadi dalam pembentukan persepsi adalah seperti yang dialami oleh penderita depresi. penderita depresi mengalami unsur-unsur gangguan fungsi jiwa yang terdiri atas pemikiran (mind), perasaan (emosi), keinginan (motivasi), penginderaan (sensation), perilaku (behaviour), dan persepsi (perception). Secara langsung dijelaskan bahwa penderita depresi memiliki gangguan dalam hal persepsi.
Seperti penderita depresi memiliki kesulitan dalam hal konsentrasi yang membuat mereka sulit fokus terhadap penerimaan pesan. Namun di sisi lain juga dengan penanganan psikiater penderita depresi diyakini dapat disembuhkan.
ADVERTISEMENTS
5. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Ada banyak hal yang bisa memengaruhi terbentuknya persepsi seseorang terhadap suatu hal. Faktor-faktor pembentuk persepsi tersebut dibagi dalam dua kategori, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal
Faktor internal pembentuk persepsi adalah hal-hal dalam diri tiap individu yang memengaruhinya dalam membentuk sebuah persepsi. Setiap orang diciptakan berbeda-beda, karenanya persepsi yang ia bentuk terhadap suatu hal juga akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi fisik, psikologis, hingga minat dan pengalamannya selama hidup.
Fisiologis
Persepsi hadir berdasarkan informasi yang didapatkan manusia melalui kelima inderanya, karenanya kemampuan indera yang berbeda pada tiap manusia juga akan memengaruhi persepsinya terhadap suatu hal. Orang yang buta warna misalnya, pasti akan memiliki persepsi yang berbeda terhadap bunga mawar jika dibandingkan dengan orang yang tidak buta warna.
Perhatian
Ketika seseorang sedang mengendarai motor di jalan raya, kelima inderanya menangkap berbagai rangsangan yang berbeda. Indera pengelihatan melihat traffic light warna merah di depannya, indera pendengaran menangkap suara klakson yang sahut menyahut, sementara indera peraba merasakan keringat yang mengucur karena panasnya udara. Jika rasa panas yang dirasakan oleh indera peraba orang tersebut lebih menarik perhatian dibanding stimulasi yang dirasakan oleh indera yang lain, maka orang tersebut akan memiliki persepsi jika jalan raya merupakan tempat yang panas, bukan tempat yang berisik ataupun tempat yang menarik karenadihiasi traffic light yang berwarna-warni.
Minat
Contohnya, seorang perempuan yang memiliki minat di dunia fashion akan memiliki persepsi jika majalah fashion lebih baik dibandingkan majalah kuliner. Begitu pun sebaliknya, perempuan yang hobi memasak akan memiliki persepsi jika majalah kuliner jauh lebih menarik dibandingkan majalah fashion.
Kebutuhan yang searah
Contohnya, seorang pria yang membutuhkan celana baru yang sedang berbelanja di mall akan memiliki persepsi jika sepotong celana jeans merupakan benda yang lebih penting dibandingkan sepasang sepatu olahraga. Tetapi ketika ia sedang membutuhkan sepatu olahraga, maka persepsi yang ada dalam dirinya otomatis akan berubah.
Pengalaman dan ingatan
Seseorang yang sejak kecil memelihara anjing dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki pengalaman baik dengan anjing. Suatu hari ketika ia telah dewasa dan melihat seekor anjing, maka ia akan memiliki persepsi jika anjing adalah binatang yang lucu dan bersahabat dengan manusia. Namun, apabila seseorang yang semasa kecilnya pernah dikejar atau digigit anjing, maka ia akan memiliki persepsi jika anjing adalah binatang yang ganas dan menakutkan.
Suasana hati
Suasana hati turut memengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal. Ketika suasana hati sedang baik, maka seseorang dapat mempersepsi berbagai hal sebagai sesuatu yang indah. Sebaliknya, ketika suasana hati sedang buruk, segala hal yang ada di lingkungannya seakan berubah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.
Faktor eksternal
Faktor eksternal pembentuk persepsi adalah hal-hal yang terdapat pada obyek dan lingkungan seseorang yang dapat memengaruhi persepsi terhadap obyek tersebut. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap lingkungan tempatnya berada dan memengaruhi persepsi terhadap obyek yang terdapat di dalamnya. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah ukuran; warna; keunikan; intensitas; dan motion. Kelima faktor tersebut dapat mempengaruhi persepsi seseorang dari sisi luar sesuatu sehingga dapat mengubah sudut pandang seseorang
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”