Kita yang Dikalahkan Oleh Jarak dan Restu

Karena jodoh tak bisa dipaksakan.

ADVERTISEMENTS

1. Semesta yang Tak Mendukung..

Kita yang tak memiliki supporter

Kita yang tak memiliki supporter via https://www.instagram.com

Katakan selamat tinggal untuk sepuluh tahun yang hanya untuk dikenang. Aku tak menyesali akhir yang kita pilih. Pada jarak kita pernah bertahan. Pada restu yang tak kita miliki, kita pernah berjuang bertahun-tahun bersama. Aku pernah mengabaikan larangan keluarga untuk melanjutkan hubungan ini.

Namun atas nama ‘cinta’ aku tak peduli. Rasa sayangku padamu lebih besar dari penolakan mereka. Backstreet bertahun-tahun pernah kita jalani. Jarak bukan penghalang terbesar kita untuk melepas rindu. Untuk saling berbagi keluh dan penatnya rutinitas kerja. Dengan alasan tugas luar kota aku pergi menemuimu hanya demi melebur rindu.

ADVERTISEMENTS

2. Masa Depan Bukan Milik Kita

Hubungan ini terlihat baik-baik saja, namun rapuh seiring tahun berganti. Tanpa ada kemajuan. Satu tahun lalu kita pernah membahas soal komitmen dan pernikahan. Dan aku pernah berpikir untuk menyetujui rencana yang kita bangun. Aku tak munafik untuk membenarkan ide ‘kawin lari’ yang banyak dibicarakan oleh pasangan tanpa restu seperti kita.

Aku sudah ‘berancang-ancang’ untuk meninggalkan kota kelahiranku dan memutuskan hidup bersamamu membangun cinta meski tanpa restu orang tua. Dan aku bersyukur, Tuhan mencegah langkahku untuk meneruskan ‘niat’ yang dipaksakan ini.

ADVERTISEMENTS

3. Tak Hanya Jarak Ribuan Kilometer Namun Juga Restu yang Tak Ujung Menghampiri

Jarak dan restu

Jarak dan restu via https://www.instagram.com

Aku tak menyesali perjuanganku atas dirimu. Dari hubungan ini aku belajar arti sabar yang luar biasa. Kita pasangan yang hebat bukan. Saat banyak orang hanya melewati satu masalah yang disebut hubungan jarak jauh, tapi lihatlah kita, diuji tak hanya jauhnya jarak namun juga restu, sesuatu yang paling berat dan sangat sulit dari sekedar terpisah oleh pulau.

Aku tak akan ‘mengibakan’ diriku atas kesia-siaan perjuangan yang pernah kita lakukan. Aku mengikhlaskan jika kamu bukan jawaban atas doa yang aku panjatkan. Aku merelakan kita yang tak bisa hidup bersama.

ADVERTISEMENTS

4. Sebuah Keputusan Bersama..

Ini Keputusan Kita

Ini Keputusan Kita via https://www.instagram.com

Kita dua orang dewasa yang tak pernah menebak akhir dari kisah yang kita perjuangkan. Kita telah mencoba bertahan dan memperjuangkan. Dan akhirnya kita kalah pada jarak dan restu. Kesibukkan dan tekanan yang kita alami memakan waktu tuk sekedar ber-say ‘hello’.

Hubungan yang kita jalani bukan cinta abege zaman now, namun cerita dua orang dewasa yang berharap akan berakhir ketingkat yang serius. Bukan hubungan yang penuh drama atau se alay sinema. Kita dua orang yang mengharapkan jarak dan restu tak pernah menghalangi untuk hidup bersama.

ADVERTISEMENTS

5. Terima kasih Pernah Menjadi ‘Penawar’ dari Rasa Lelahku

Terima kasih Kamu

Terima kasih Kamu via https://www.instagram.com

Kau pernah menjadi yang terindah yang aku miliki. Bahumu pernah menjadi tempat ternyamanku. Laki-laki yang santai namun dengan pemikiran dewasa yang bisa melengkapi pun mengimbangi sisi manjaku. Terima kasih pernah memberi ‘cerita manis’ dalam hidup ini.

Mengajariku menjadi wanita tangguh. Ini bukan keputusan aku, bukan pula kamu, tapi KITA. Dua orang yang dari segi umur sangat dewasa. Terbaik untukmu dan untukku. Semoga Tuhan mempertemukan kita dengan ‘seseorang’ yang disebut dengan jodoh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita