Sembilan tahun merantau di tanah Jawa untuk menuntut ilmu dan mencari pengalaman. Kerinduan dan semangat untuk berbagi membuatmu memilih kembali ke tanah kelahiran. Pelaihari, sebuah kota yang berjarak 70 kilometer dari kota Banjarmasin. Daerah di ujung selatan Provinsi Kalimatan Selatan. Tidak banyak toko buku besar yang bisa ditemui di tempat ini, bahkan kios buku bisa dihitung dengan jari. Kalaupun ada, harga buku bisa melambung tinggi.
Ruangan berukuran 8x5 meter disulap menjadi sebuah perpustakaan untuk masyarakat. Seorang tetangga yang berprofesi sebagai tukang kayu ambil bagian untuk membuat rak-rak buku bersama ayah tercinta. Selang beberapa hari beliau kembali menyumbangkan sandaran papan tulis untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar. Dua orang gadis kecil tidak ketinggalan untuk menyumbangkan meja belajar. Mereka dengan riang membawanya meski jarak yang harus mereka tempuh tidaklah dekat.
“Kak, ini mejanya kami berikan untuk rumah baca, biar enak belajarnya”
Masya Allah, usia mereka memang masih kecil, tapi lihatlah kebesaran hati mereka untuk berbagi dengan sepenuh hati.
<>2. Sebagian Besar Buku Adalah Koleksi Sedari Kecil>Keluarga di Jawa memang rutin mengirimkan buku-buku sedari kecil. Tidak hanya buku pelajaran, seri pengembangan diri, komik dan novel juga tidak lupa dikirimkan. Ketika mendengar kabar tentang Rumah Baca, tidak kurang 12 kardus buku kembali dipaketkan untuk menambah koleksi perpustakaan. Perlahan beberapa teman juga tidak ketinggalan untuk ikut menyumbang.
<>3. Rumah Baca Tidak Hanya Dipenuhi dengan Buku, tapi Juga Kehangatan Kakak-Kakak yang Dengan Ikhlas Berbagi Pengetahuan >Setiap hari tidak kurang 25 orang datang berkunjung. Sebagian besar adalah anak-anak. Selain meminjam buku, mereka juga berniat belajar bersama. Meminta bantuan mengerjakan PR atau mengerjakan tugas yang lain. Mereka begitu bersemangat untuk menambah pengetahuan. Terkadang dia dan teman-teman relawan merasa kewalahan. Namun kenikmatan ketika berbagi sungguh tidak pernah tergantikan.
<>4. Seiring Berjalannya Waktu Mereka Menyebutnya Sobat Cakrawala>Rumah baca semakin diminati, banyak anak-anak yang menghabiskan waktunya di tempat ini. Agar tidak bosan jika hanya membaca buku semata, maka rumah baca berinovasi menambah segudang aktivitas yang sayang untuk dilewatkan. Memanfaatkan waktu luang untuk menambah pundi-pundi kebaikan. Setiap dua pekan sekali aksi sobat cakrawala adalah memungut sampah agar lingkungan tetap lestari. Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan memang harus dimulai sejak dini.
<>5. Belajar Memanfaatkan Tehnik Hidroponik Sederhana Sistem Sumbu>Saat lahan tidak banyak tersisa, sobat cakrawala memilih untuk belajar memanfaatkan tehnik hidroponik sederhana sistem sumbu. Penguapan berlebih dapat diantisipasi dengan cadangan air nutrisi yang meresap pada sumbu. Selain belajar sifat air, mereka juga bermain mencampur tanah kompos dan berkarya dengan botol plastik & handuk bekas. Di penghujung kemarau pulau Kalimantan, sobat cakrawala bersiap menanam benih benih harapan.
<>6. Siap Berkarya dengan Kaleng, Kardus, Majalah dan Botol Plastik Bekas>Botol plastik yang menumpuk bisa dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna. Tidak butuh waktu lama, bersama kain flanel warna-warni serta sentuhan tangan-tangan kecil menjadikannya wadah alat tulis nan mempesona. Kaleng bekas susu atau cat jangan buru-buru diloakkan. Dibalut gulungan majalah bekas, benda ini juga bisa disulap menjadi tabung pensil yang menakjubkan. Jangan lupa ikatkan pita sebagai pemanisnya. Kardus-kardus juga bisa disulap menjadi berbagai bentuk binatang. Berbekal gunting, lem serta kreativitas membuat pola. Terciptalah celengan berbentuk ayam yang menambah semangat aktivitas menabung.
<>7. Bahkan Ranting dan Bunga Kering Bisa Disulap Menjadi Pajangan yang Indah Dipandang Mata>Terinjak, terabaikan dan tidak berguna. Mungkin itulah yang selalu terlintas ketika melihat ranting dan bunga kering yang berguguran tertiup angin. Tapi selalu ada hal berguna yang bisa dibuat dari barang-barang yang tampak sebagai sampah belaka. Jika manusia mau berpikir sejenak, Tuhan tidak akan ragu untuk berbagi pengetahuan terbaik-Nya. Tak perlu mahal untuk menciptakan sebuah karya sederhana. Cukup lihat sekitar kita, susunan cantik ranting dan bunga kering bisa jadi pajangan yang indah dipandang mata.
<>8. Mimpimu Untuk Menggapai Cakrawala, Berkembang Semakin Nyata>Dulu kamu pernah bercerita, gemar bermain di sungai belakang rumah. Menemukan batu yang ketika dijemur dan mengering terlihat kilau emas dari dalamnya. Mungkin sekarang sungai itu sudah tak sekaya dulu, tapi kamu tidak memilih untuk berdiam diri. Kamu menciptakan permatamu sendiri. Permata yang terbentuk dari keikhlasan untuk berbagi. Permata itu, menunjukkan bahwa kebahagiaan lebih dari sekedar materi. Aku telah lama melihat semangatmu tentang keinginan membangun negeri. Sekarang mimpimu perlahan-lahan terpenuhi, kobar semangatmu tak akan pernah mati. Setiap kali mendengarmu bercerita tentang sobat cakrawala, meyakinkanku bahwa kau tidak akan berhenti sampai disini. Kamu yang bercita-cita membangun wisata edukasi di Pelaihari. Semoga hidupmu selalu diliputi keberkahan. Tuhan tak akan pernah ragu memberi jalan untuk setiap kebaikan.
Seluruh tulisan ini terinspirasi dari https://www.facebook.com/yAn.Latifah
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.