Booker T. Washington mengatakan bahwa kesuksesan tidak diukur dari posisi yang telah diraih seseorang dalam kehidupannya, namun diukur dari hambatan demi hambatan yang telah ia atasi dalam usahanya mencapai kesuksesan.
Hal ini pun telah dibuktikan oleh seorang pengusaha muda asal Maluku, Parker Casio Patty melalui kisahnya meniti karir dalam bidang Digital Marketing Agency di Indonesia. Kisah jatuh-bangunnya dalam mengembangkan bisnis akan menginspirasi dan memotivasi kamu agar tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan. Yuk, simak kisahnya!
ADVERTISEMENTS
1. Bertumbuh di daerah konflik, tidak menyurutkan semangat dan kreatifitas Parker
Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Maluku pada tahun 1999 cukup menakutkan bagi Parker kecil yang saat itu masih berusia 9 tahun. Masa kecilnya ia lalui dengan ketakutan dan kecemasan karena kondisi lingkungan yang mencekam. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan kreatifitas Parker di usianya yang masih belia. Ia justru bertumbuh menjadi seorang anak yang tangguh dan mandiri.
ADVERTISEMENTS
2. Kreatif dalam menghasilkan uang, bakat entrepreneur Parker ternyata sudah nampak sejak menduduki bangku Sekolah Dasar
Jika sebagian besar anak-anak Sekolah Dasar hanya mau menerima uang jajan dari orang tua mereka, Parker justru memanfaatkan peluang untuk berjualan TTS berhadiah kepada teman-teman sekolahnya. Saat beranjak masuk Sekolah Menengah Pertama, Parker mulai mengembangkan minatnya dalam bidang desain dengan menjual jasa edit foto, jasa desain berbagai kartu ucapan, dan lainnya.
Keuntungan yang diperoleh saat itu pun cukup besar. Tidak berhenti sampai disitu, Parker juga menekuni minatnya di bidang menulis dengan menulis blog kala itu. Ia bahkan menjadi Pimpinan Redaksi Majalah Prisma saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
ADVERTISEMENTS
3. Pindah ke Surabaya untuk kuliah, Parker semakin gigih mengasah bakatnya sebagai entrepreneur muda
Tahun 2008 Parker pindah ke Surabaya untuk melanjutkan studi S1 Jurusan Visual Communication Design di Universitas Kristen Petra. Di tahun yang sama, Ia mulai mengembangkan usaha di bidang desain melalui bisnis clothing line “I Love Moluccas” sekaligus dalam rangka mempromosikan daerah Maluku kepada masyarakat luas. Bisnisnya pun berhasil masuk dalam kategori 10 besar creative entrepreneur di Majalah Marketeers, salah satu majalah bisnis dan marketing online di Indonesia.
ADVERTISEMENTS
4. Berjualan di pasar demi membiayai kehidupan dan kuliahnya di Surabaya, bukti Parker adalah sosok yang tangguh dan mandiri
Tahun 2011 sejak orang tuanya pensiun, Parker berusaha menghasilkan uang sendiri untuk membiayai kuliah S2-nya di Surabaya. Tanpa ragu atau pun merasa gengsi, Parker pernah menjadi waitress di salah satu kafe di Mall. Parker juga berjualan baju bekas anak-anak di pasar mulai dari jam 3 pagi hingga jam 7 pagi sebelum berangkat ke kampus jam 8 pagi.
Hal itu ia lakukan setiap hari tanpa mengenal lelah. Selain di pasar, Parker juga berjualan di sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak, memasarkan jualannya kepada ibu-ibu yang mengantarkan anaknya ke sekolah.
ADVERTISEMENTS
5. Pahitnya kegagalan tidak membuat Parker menyerah, namun ia terus berjuang
Setiap pengusaha tentu tidak terlepas dari pengalaman gagal yang terjadi berulang kali. Begitu pun Parker yang harus mengecap pahitnya kegagalan demi kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya. Mulai dari bisnis Print Merchandise yang gagal di tahun 2011, keputusannya untuk resign dari jabatan Relationship Manager pada salah satu bank swasta Indonesia demi mengejar passion, hingga bisnis toko baju wanita yang juga gagal di pertengahan jalan. Bagi Parker, tidak ada kata “menyerah” dalam kamus hidupnya. Ia pun mengaku bahwa betapapun banyaknya kesulitan yang ia hadapi, ia belajar untuk tidak mengeluh.
ADVERTISEMENTS
6. Belajar dari kegagalan, kini Parker sukses mendirikan Branding Agency di Indonesia dan memperluas bisnisnya di bidang kuliner dan bisnis online
Tahun 2013 merupakan tahun awal kesuksesan Parker dalam membangun bisnisnya. Ia belajar dari setiap kegagalan yang ia alami dan bergerak maju dengan tekad yang kuat. Parker berhasil mendirikan Branding Agency dengan nama drbrand.agency dan telah bekerjasama dengan lebih dari 300 bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tahun 2014 ia merintis bisnis di bidang kuliner food street Nasi Kuning Mamanono yang dijual di pinggir jalan. Dengan memanfaatkan fintech, Parker akhirnya memperoleh modal untuk mengembangkan bisnisnya di Surabaya. Tak hanya itu, di tahun 2015 ia juga membangun bisnis online dengan menjual parfum custom dengan nama Doxa Perfume.
7. Perjuangan Parker dalam mengembangkan usahanya kini berbuah manis
Inspiratif sekali ya! Perjalanan menuju sukses yang berliku-liku dan tidak mudah, pada akhirnya membentuk Parker menjadi seorang entrepreneur sejati. Parker pun masih terus berjuang untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi. Hingga artikel ini ditulis, Parker telah memiliki setidaknya tiga bisnis dengan jumlah karyawan kurang lebih 15 karyawan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”