Tertulis sebuah asa di hati dalam penantian yang panjang untuk seseorang yang dinantikan. Omong kosong macam apa yang sedang kujalani untuk sesuatu yang tidak pasti kuberikan waktu dan ruang untuk menjalani kisah yang namanya sendiri tidak mampu kunamai.
Sejak kapan menjadi seperti ini untuk bersedia mencoba menanti dia yang jauh tidak tersentuh dan tidak terlihat sama sekali. Sementara yang di depan mata tak ingin kusentuh sama sekali. Sejak kapan menjadi pembuang energi untuk hal yang tidak pasti sementara yang pasti setengah mati aku tidak pedulikan.
ADVERTISEMENTS
1. Mengapa logika tidak berikan teguran kepada hati
Kebodohan macam apa yang sedang ku jalani untuk menanti sesuatu yang bahkan tidak pernah ku sentuh sama sekali, kegilaan apa yang menghampiri membiarkan hati terbawa emosi dalam kisah yang tidak pasti, keberanian macam apa yang kumiliki untuk percaya dengan definisi yang dia buat sendiri dan knikmati dengan pasti hingga membuat hari yang dijalani terasa lebih berarti kelalaian apa yang terjadi hingga logika tidak beri teguran hati yang telah melewati batas dalam candunya sang hati.
ADVERTISEMENTS
2. Yang di depan mata saja, hati tak berani memulai kisah baru
Untuk yang sudah pasti di depan mata saja tidak berani ku mulai kisah baru, mengapa dengan bodohnya kupertaruhkan hati untuk memulai kisah yang baru dengan dia yang jaraknya ribuan kilometer dari mata. kadang tanda tanya sebesar gajah menghampiri diriku, jika nanti terluka lagi siapa yang akan mengobatinya? Tapi sayangnya sang hati tidak peduli dengan cerita nanti, sementara sang kepala seakan mati suri hingga tidak mampu memberikan sebuah solusi.
ADVERTISEMENTS
3. Jika memang aku sedang menunggu sesuatu yang tidak pasti aku tidak peduli
Tidak peduli akan berakhir bagaimana, seandainya yang ku tunggu memang tidak pasti, aku tidak peduli ku pertaruhkan sang hati bukankah memang tidak ada yang pasti di bawah kolong langit ini?
Dari sana aku belajar kesabaran dan kesetiaan dalam menanti
Tidak peduli jika harus terluka lagi, aku sudah khatam untuk itu. Jika hati sudah terlanjur sebodoh ini maka biarlah, toh selalu ada pelajaran yang di ambil dari setiap kebodohan yang sudah terjadi, jadi biarkan aku tetap menanti.
ADVERTISEMENTS
4. Ku biarkan hati di pecundangi waktu dan jarak untuk menanti
Berapa lama hati ini harus di pecundangi oleh waktu dan jarak? Tak masalah bagiku yang terpenting jangan kau biarkan ini menjadi suatu yang sia-sia, jika pun harus demikian aku tak memaksamu tetap tinggal di hati, karena jarak yang kita miliki tidak mungkin tak akan membuatmu tergoda dengan keindahan lain yang tepat ada di depan matamu sedangkan kisah terdahuluku.
Dia yang sudah ada di depan mataku saja sanggup tergoda dengan keindahan yang lain dan bermain bahagia di dalam keindahan itu serta menari di atas tangis yang tidak kutunjukkan di depan matanya, tapi aku harap tidak demikian denganmu karena ini pertama kalinya ku coba untuk mempercayai sesuatu yang tidak pernah ku sentuh bahkan ku lihat sama sekali dan entah mengapa hati ini sanggup untuk mempercayai yang jauh di mata dari pada yang sudah ada di depan mata.
ADVERTISEMENTS
5. Untukmu yang ku nanti, tetaplah sama seperti saat pertama kali aku mencoba memasukkan namamu dalam penantian hati ini
Untukmu yang belum mampu ku hafal perangainya, tetaplah sama seperti pertama kali kau mencoba untuk memulai kisah ini. Saat waktumu harus tegerus oleh tumpukan tugas itu percayalah di sini pun demikian.
Tapi biarkan hati untuk tidak terlalu egois untuk saling mengabari dan aku tidak ingin menjadi tidak tahu diri
Entah kau diciptakan hanya sebagai persinggahan sementara di hati atau selamanya syukur tak terhingga kuucapkan kepada Sang Pencipta Hati untuk kisah kita ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”