Teman-teman tahu betul bukan Rindu itu seperti apa? Saat kita sedang jatuh cinta, ia pasti datang kala kita sudah berpisah dengan orang yang kita cintai. Kalau malem udah mau tidur, kita telpon-telponan doi dulu.
“Kamu udah tidur belum?”
“Mau aku tidurin? Ehh maksudnya aku nina boboin kamu biar bisa tidur nyenyak.”
Sejenak hening… Si cowo nyanyi lagu “Kanyen Band” dan si cewe pingsan mulut berbusa lidah menjulur. Piss…
Nah apalagi, saat orang yang kita cintai memblokade jalan Rindu itu? Duh, ini galau 7 turunan. Yoo gimana gak galau, wong kita Rindu, tapi jalannya udah diblokade. Lah terus melampiaskan Rindu cinta ini ke siapa?? Nah loh… bahaya ini kalau sampai ada orang kesembilan. Ehh, ketiga aja dulu maksudnya.
Ya, gak bisa dipungkiri, di Indonesia dengan berbagai budaya dan keyakinan, khususnya yang beragama Islam. Ada yang berkeyakinan bahwa dalam Islam itu gak ada pacaran. Dan ada yang fleksibel aja mengatakan bahwa pacaran boleh, asal gak ngapa-ngapain. kalau yang ini tafsirin sendiri aja deh ya, makna pacaran boleh tapi gak ngapa-ngapain itu gimana.
Nah bagi yang berkeyakinan pacaran itu gak ada, tentu akan memblokade diri dari yang namanya cinta. Memang, dalam hal ini ada yang menikmatinya dengan cara membiarkannya begitu saja. Ada yang sudah sampai mengatakan saling jatuh cinta. Kalau yang gak bilang saling mnegungkapkan sih enak ya. Tapi kalau yang udah saling jujur, pastinya gak enak banget. Udah saling mengungkapkan, kedepannya malah saling diam karena punya komitmen masing-masing. Jeng jeng… akhirnya saling diam.
Nah, di balik saling diam ini sudah ada komitmen yang mereka pastikan. Misal si wanita minta sampai waktu yang ditentukan kepada lelaki untuk langsung melamarnya saat waktu dan kondisi yang sudah tepat. Lah, kalau kaya gini gimana?? Apa yang bisa kita ambil himahnya?
ADVERTISEMENTS
1. Pilihan sulit: bertahan atau tinggalkan
Pilihan ini memang sulit-sulit gampang. Bertahan berarti siap menerima resiko menunggu sabar untuk menikmati cinta setelah nikah. Bertahan setiap malam tak bisa melepas Rindu. Pokoknya murni tanpa ada nafsu cinta. Kalau bahasa islaminya, menjemput cinta suci dan murni. Cinta yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Menuju ridhanya Allah SWT.
Oh ya, perlu menyamakan pemikiran bahwa makna tidak berpacaran ini benar-benar tidak ada hubungan spesial yang dibuat saat sudah tahu saling jatuh cinta. No WA kangen, No makan berdua, No telpon-telponan. Duhh,,, semuanya jadi serba No pokoknya. Macam rasa permen Nano-Nano manis asem asin. Gak enak rasanya… hehe (Buat gue gak enak loh ya permen si Nano-nano itu, gak tahu kalian).
Lanjut ke pembahasan. Kalau kalian pilih bertahan, ya itu. menerima resiko serba no saja. sekalipun sudah menganggap hubungan kayak temen. kayaknya karena udah tahu ada perasaan, tetep aja gak bisa merubah status jadi temen. Belum lagi, kedepannya kita gak tahu hubungan kita bakal bener lanjut apa gimana. Ehh ini bukan curhat ya. Tapi emang pengalaman pribadi. Ehmm
Nah, kalau pilih tinggalkan. Ya sudah, rela melepaskan semua kenangan yang emang gak ada kenangannya juga sih. Wong baru bilang saling suka kok. Mustahil kan kalo kalian punya komitmen gak pacaran, kalian bisa PDKTnya jalan berdua, nontong bareng, sering dijemput sana sini. I see seperti itu…
ADVERTISEMENTS
2. Rindu yang terus menguap. Tapi, terbendung
Nah, ini menjadi resiko kalau kalian punya hubungan seperti itu. Sabar sabar saja ya mbloo…. Punya tapi gak ada. Terus merindu, tapi tak bisa saling berbagi. Cuma bisa saling menjaga. Uhuyyy…. jebakan betmen. Tapi nih ya tapi… Kata mereka yang pacarannya setelah menikah. Rasa rindu itu terus ada, hubungan semakin hari semakin lengket aja, dan setiap hari semakin romantis. Uhuy… Perlu dipertimbangkan ini.
ADVERTISEMENTS
3. Baperr
Adegan bawa perasaan berantem-beranteman ala sinetron ini pasti akan dilalui. Si cewe minta si cowo ninggalin dia aja karena gak mau merasa nge PHPin. Si cowo gak mau ngelepasin si cewe karena…. Emang gak punya pilihan lagi sih. hehe untung gak ke capslock. Ya karena si cowo juga tahu kok kalau ini emang jalan yang lurus.. Wehh … jalan menunju rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Membawa kenyamanan dunia dan akhirat. Aamin.
Konflik-konflik kecil pasti bakal dilalui juga. Apalagi hubungan kayak gini gak punya target kapan mau dihalalkan. Wes lah. Balik aja lagi ke no 1. Buat pilihan, Bertahan (Tapi mau sampai kapan?) atau tinggalkan.
ADVERTISEMENTS
4. Wanita bisa saja juga sedang mengujimu melihat kematanganmu menjadi imam rumah tangga
Nah ini nih yang perlu dipikirkan kembali. Bisa jadi, ini alasan kenapa wanita pengen kita yang ganteng-ganteng ini gak memilih jalan pacaran. Karena saat semua hubungan pacaran ditiadakan, kita berkomitmen untuk kedepannya yang lebih serius. Maka bisa jadi doi pengen lihat keseriusan kita mengenai kematangan berpikir menjadi lelaki dewasa.
Menjadi kepala keluarga gak juga cuma modal rindu dan cinta aja toh? Modal kematangan berpikir, modal kesigapan mengambil keputusan, kejelian dalam mencari nafkah, matang siap punya anak 1 miliyarrr macam Dilan nya Pidi Baiq itu. Sekali hamil langsung nngandung 1 juta anak kali ya. dikira hamil anak kecebong apa ya? hehe
ADVERTISEMENTS
5. Pengantinmu, tidak bekas siapa pun
Ehmm… tau lah rasanya kalau kita nanti nikah terus pasangan kita mnatannya 100. Dan dari 110 undangan 100nya adalah mantan. Beuh… itu mah reuni mantan namanya. Hehe Iya, kadang ada saja gosip gak enak mengenai "mantan" ini. Macam obrolan, "Kekasihmu bekas si itu ya". Ehm… Positifnya, kekasih dan kamu mempunyai satu buah cinta yang suci dan murni, tanpa ternodai. Aihhh… Jangan nodai aku bang,,, Jangan…
Kalau kata pembina saya pacaran itu ibarat soto yang sedikit demi sedikit tercampur sama kotoran-kotoran debu, kotoran apapun yang bentuknya kecil-kecil tapi lama-lama numpuk. Ya jadilah soto rasa kotoran karena setiap hari dinodai sama pacaran. Gak mau kan, beli soto, tapi dikasih soto bekas. Ehemmm…
ADVERTISEMENTS
6. Menunggu cinta emang lama, tapi waktu lama itu adalah waktu sebentar buat kamu merubah diri menjadi lebih baik
Perlu diketahui, bahwa ini adalah saat di mana kamu khususnya para pria untuk merubah diri menjadi lebih baik. Menjadi pria yang pantas untuk membawa seorang gadis yang kita cintai. Bagaimana kita bersiap untuk mempresentasikan diri kepada orangtua si wanita sehingga menjadi yakin bahwa kita adalah mantu yang pantas untuk meminang anaknya. Dan ini adalah cara bagaimana wanita memberikakanmu waktu untuk merubah kepada perubahan yang lebih baik.
7. Pilihan Terbaik adalah Tidak Buat Komitmen Sampai Semuanya Jelas
Setelah melihat hal-hal di atas, bisa saya beri kesimpulan adalah jangan membuat sebuah komitmen jika yang diikat hanyalah sebuah bayangan tali saja. Semua yang tidak jelas hanya akan membuat yang menjalani berada dalam bayang harapan.
Maka, jika komitemn untuk tidak berpacaran sudah dibuat. Hal yang perlu dilakukan adalah terus hidup (Jangan jadi jones ya vroh), dan buat perubahan diri yang signifikan. Hingga kamu siap datang kembali untuk menjemput cintamu.
Sekian… dan terima kasih.
NB: kalau ada yang mau ngajak kulineran kuy lah. Tapi bayarin ya. Uhuy…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
kalo laki-laki mah enak ya memperbaiki diri menjadi pria sejati selagi masa menanti setelah itu bisa menjemput sang bidadari yang dinginkan. kalo wanita sekuat apapun berusaha memperbaiki diri sudah jadi wanita yang baik hati eh ujung-ujungnya si pria memilih wanita yang lain.Hahaha.,… so sad…
Nah itu dia… kembali point 1 dan 7… Pilih berkomitmen atau tinggalkan. dan saran terbaik jangan buat komitmen… Wanita berhak untuk menerima lamaran siapa saja yang datang duluan.
itu kalau si wanita mau menerimanya…
kalau memang sudah punya komitmen dengan orang yang diccintai, ya menunggu. dan pastikan gak cuma nunggu. tanya kepada laki-lakinya punya target kapan. kalau gak ada kepastian, tinggalkan.
pengalaman ada teman nunggu cowonya ngelamar, sampai nolak cowo yang dateng duluan ngelamar. eh, ujungnya si cowo minta putus. Itu sakit banget pasti.
jadi, jangan buat komitmen.
wanita bebas menerima/menolak laki-laki yang sudah siap melamarnya, dan laki-laki bebas juga memilih wanita yang pantas dijadikan pendampingnya.
Tambahan revisi, sub 1:
Pilihan ini memang sulit-sulit gampang. Bertahan berarti siap menerima resiko menunggu sabar untuk menikmati cinta setelah nikah. Bertahan setiap malam tak bisa melepas Rindu. Pokoknya murni tanpa ada nafsu cinta. Kalau bahasa islaminya, menjemput cinta suci dan murni. Cinta yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Menuju ridhanya Allah SWT.
bertahan setiap maam tak bisa melepas rindu, rasanya ini ungkapan yang tepat. haha…. dan sungguh disayangkan bahkan yang sedang dirindukan tak tau, bahkan mungkin saja tak pernah merindukan balik. duh…duh… Hanya bisa menaklukan rindu dengan rindu yang abadi. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
Said, w pmbaca hipwee. W barubtau klo itu tulisan u. Sukses id
Baru mulai nulis li.. Sip, makasih. Nulis juga dong li… Dicoba. Sharing2 aja isinya… Semoga ikut mulai nulis juga.