Ketika Mengalami Bahagia dan Sedih, Ini yang Mungkin sedang Terjadi Padamu

1. Merasa Dunia Milik Sendiri

happy via http://pexel.com

Mungkin kita pernah melihat orang yang baru mendapatkan kabar bahagia dan mereka reflek loncat-loncat kegirangan. Terkadang ketika bahagia pula kita langsung lupa dengan kesedihan yang di alami. Itu lah mungkin kenapa semua orang menyukai bahagia.

2. Merasa Dunia ini Hancur dan Tidak berarti

broken via http://pexel.com

Berbeda ketika orang sedang sedih, biasanya merasa hancur, mengeluh dan bertanya kenapa, apa yang salah. Terkadang sampai melukai diri sendiri dan menganggap kehidupannya tidak berarti. Mungkin tidak akan pernah ada orang yang bahagia melukai diri sendiri, kecuali memiliki kelainan. Disini lah saat-saat dimana orang membutuhkan bantuan, dorongan dan motivasi. Dalam menghiburnya juga jangan pernah mencoba untuk membuat candaan yang membuat makin sedih. Karena ibaratkan menaburkan garam dalam luka.

3. Mudah Lupa dan Ingat Tuhan

holy via http://pexel.com

Ketika sedih terkadang lebih sering mengingat dan mendekatkan diri kepada tuhan (Ya tuhan kenapa …) dan ketika bahagia orang terkadang lupa kepada tuhannya. Yang keren itu ketika sedih dan senang selalu ingat dengan tuhannya.

4. Memilih Mendengar kabar bahagia dahulu

pilihan via http://huffingtonpost.com

Bayangkan ketika kamu mendapatkan kabar bahagia dan kabar sedih bersamaan. Ketika harus memilih kabar pertama, terkadang kita hanya ingin mendengar kabar bahagia dahulu dari pada kabar sedih. Bayangkan jika kita mendapatkan kabar bahagia bahwa kita mendapatkan suatu hadiah lotre dan jalan-jalan keseluruh dunia. Dan disitu juga kabar sedih dari dokter kamu bahwa kamu tidak boleh dahulu bepergian terlalu jauh karena asma yang alami akan memburuk. Dari cerita tersebut dapat diambil suatu pelajaran. Hidup itu harus siap sedih dan bahagia, karena mereka datang tanpa diketahui.

5. Tidak Ada Obatnya. Bahagia Datang dari Diri Sendiri

obat via http://obatinfeksilambung.com

Bayangkan jika didunia ini telah tercipta obat bahagia, tapi harganya mahal. Mungkin benar bahagia itu milik orang kaya. Obat terlalang pun hanya bahagia yang berbentuk ilusi dan merusak. Apakah suatu saat ketika kita tua dan mati akan kah dalam keadaan tersenyum dan bahagia? Mengkin mereka yang mati dalam keadaan bahagia adalah orang yang beruntung.