Tak Cuma bagi Penjual, Ini 5 Manfaat yang Bisa Kamu Dapat dari Lapak Jualan via WA di Masa Corona

keuntungan grup whatsapp

Selama masa self quarantine di rumah, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphone. Melakukan hal yang jarang atau tidak sempat saya lakukan di hari-hari biasanya. Saya yang sudah bertahun-tahun tidak bermain game, mulai mengunduh beberapa game menarik untuk mencegah kejenuhan di rumah. Termasuk juga membuka ratusan chat di beberapa grup whatsapp yang suda lama menumpuk dan tidak sempat saya buka di hari-hari sebelumnya.

Dan ternyata, saya menemukan fakta menarik dari beberapa grup whatsapp tersebut. Mulai dari grup kulihan, organisasi hingga alumni. Mereka serempat menawarkan produk jualan. Dan produk-produk tersebut adalah hand sanitizer dan masker yang tidak lain adalah produk penangkal virus corona. Ternyata dampak si corona pun mampu mengubah grup whatsapp menjadi lapak jualan yah.

Menariknya, saya justru terhibur ketika membaca dan mengikuti ratusan chat jualan mereka di grup. Masing-masing saling membagikan gambar produk hand sanitizer atau masker mereka. Dilengkapi dengan harga dan ukurannya. Sedangkan yang lain ada yang berusaha mengompori untuk men-share harga yang lebih murah. Jadilah pertarungan sengit antara penjual yang satu dengan yang lain terjadi. Masing-masing menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dari harga yang membludak di pasaran.

Namun memang, para penjual ini kudu punya mental tinggi. Karena tak jarang para pembeli punya mulut pedes yang bisa menjatuhkan produk yang ditawarkan dengan produk lain. You really now netijen +62 yang anti mainstream kalau komenkan haha. Grup WhatsApp menjadi lapak jualan produk pembasmi si corona, bukan hanya sekedar memberi manfaat untuk para pedagangnnya, tetapi juga punya manfaat lain untuk para readers di grup juga loh!

ADVERTISEMENTS

1. Memberi alternatif harga

Ada beragama tawaran harga

Ada beragama tawaran harga via http://www.pexels.com

Semenjak virus corona diumumkan masuk Indonesia, hand sanitizer dan masker menjadi barang yang paling banyak diburu oleh para pembeli. Sehingga apotek, supermarket, pasar hingga marketplace mengalami kelangkaan. Hal ini menyebabkan harga produk-produk tersebut menjadi membludak.

Nah, teman-teman yang berinisisatif menjual produk yang sama di grup whatsapp memberi tawaran harga yang jauh lebih ‘masuk akal’ ketimbang harga di pasaran. Tentu hal ini akan sangat membantu para anggota grup untuk bisa memilih produk dengan harga yang tidak sampai menghabiskan simpanan akhir bulan mereka.

ADVERTISEMENTS

2. Menghibur anggota grup

Menghibur anggota grup

Menghibur anggota grup via http://www.pexels.com

Persaingan sengit antara penjual yang satu dengan yang lain sangat menghibur untuk dibaca. Bahkan jika diangkat di webtoon mungkin akan maraup banyak pembaca. Metode marketing hinga kemampuan mereka menepis kata-kata satir para netijen grup layak diacungi jempol. Ini jadi hiburan tersendiri tentunya untuk mengusir kebosanan selama masa social distancing.

ADVERTISEMENTS

3. Menjaga imun tubuh

Lah kok bisa? Selain produk yang ditawarkan seperti masker dan hand sanitizer adalah produk-produk yang memang dianjurkan untuk menangkis corona, lapak yang mereka buka di grup whatsapp juga membuat anggota grup punya bacaan yang menghibur, dan jika para angota grup terhibur maka akan meningkatkan rasa bahagia mereka. Dalam penelitian, rasa bahagia ternyata mampu menjaga sistem imun tubuh kita juga loh~

ADVERTISEMENTS

4. Membantu orang

Jangan salah, ternyata ada juga loh penjual yang gak nyari untung, tetapi nyari pahala. Menjadi jembatan untuk membantu orang lain memperoleh produk yang terjangkau di tengah mewabahnya corona. Wah salut deh~

ADVERTISEMENTS

5. Mengurangi pengangguran

Untuk mereka yang membawa map dari satu pintu ke pintu lain alias melamar kerja tentunya menjadi tersendat, karena himbauan pemerintah untuk melakukan social distancing, bahkan beberapa daerah sudah menerapkan lock down. Memanfaatkan situasi di tengah pandemic corona dengan membuka lapak di grup whatsapp tentunya menjadi alternatif kerjaan sampingan, paling tidak selama Indonesia tak lagi darurat corona. Dan paling tidak, selama itu pula, ketika ada pertanyaan, “Kerja di mana?” dengan lantang bisa dijawab, “Saya pengusaha”. Kan mantul~

Emang iyakan yah, setia kesulitan hidup pasti ada pelajaran atau hikmah yang bisa kita ambil. Ketika virus corona menjadi pandemic dunia, sudah seharusnya kita mengisi pikiran dan aktivitas kita dengan hal-hal positif. Saling bahu-membahu untuk mengusir corona.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jika engkau bukan anak raja, bukan pula anak ulama besar, maka jadilah seorang penulis." ~ Imam Al-Ghazali

Editor

une femme libre