“Aku tak tahu apa yang sedang terjadi dalam diriku. Tapi, aku merasa tak lagi seperti dulu. Jiwaku yang bebas liar berkelana telah menghilang entah kemana. Digantikan dengan sesosok bisikan akan tanggung jawab yang terus terngiang di telinga. Ya, ada yang berubah dari diriku. Tapi aku tak tahu apa itu.
Pekerjaan ini juga membuatku merasa gerah. Bukan kepuasan yang aku terima, tapi kejenuhan yang kunjung datang bertandang. Tidak, aku tidak sanggup lagi! Aku ingin keluar dari sini. Bukan, bukan ini yang aku cari!
Namun, kemana aku harus pergi? Ke arah mana hidup ini harus aku bawa berlari? Apa yang sesungguhnya aku inginkan? Terlebih lagi, siapakah aku ini yang sedang berteriak mencari bantuan? Sangat ironis sekali dengan apa yang selama ini sudah aku impikan. Ya, gundah gulana ini sungguh membuatku hampir gila!”
Apakah kamu juga merasakan hal di atas? Jika kamu menganggukkan kepala, berarti kamu sedang mengalami quarter life crisis. Quarter life crisis merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika seseorang memasuki usia dewasa awal, tepatnya di antara usia 25 sampai dengan 35 tahun, dan berlangsung setidaknya satu tahun.
Pada krisis ini, kamu akan mempertanyakan identitas dirimu. Krisis hidup ini akan menimbulkan depresi dan dapat berujung pada tindakan bunuh diri, tetapi bisa juga berfungsi sebagai sebuah titik balik untuk suatu perubahan transformatif. Studi mengenai quarter life crisis ini dikemukakan oleh Dr. Oliver Robinson.
Memang, quarter life crisis tidak pasti akan dialami oleh semua orang. Ada saja mereka yang tidak merasakan krisis hidup yang satu ini. Tapi, tidak ada salahnya kamu memahami fenomena krisis ini dan mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya.
Sebelumnya, Hipwee pernah mengulas tentang gejala-gejala quarter life crisis. Nah, kali ini Hipwee akan menjabarkan 7 langkah jitu yang dapat membantumu keluar dari depresi akan krisis hidup ini.
Hal pertama yang harus kamu ingat ialah jangan pernah menyangkal diri dan lari dari masalah. Terimalah fakta bahwa sekarang ini kamu memang sedang mengalami krisis dalam hidupmu. Tidak selamanya kita bisa berdiri dengan tegak dalam hidup ini. Ada kalanya kita akan tergilas roda kehidupan dan berada di dasar lubang yang kelam.
Tapi, menerima kondisi bukan berarti menyerah pada keadaan. Hanya saja, berdamai dengan diri sendiri akan membantumu untuk bangkit dari krisis hidup yang sedang melanda. Sikap yang terus memberontak cuma akan menimbulkan perasaan marah di dalam dirimu saja. Dan kemarahanmu itu hanya akan memperburuk kondisi hidupmu.
<>2. Ungkapkanlah perasaanmu kepada sahabat atau orang yang kamu percaya.>Berdamailah dengan kondisi hidupmu saat ini.
Curhat merupakan jalan yang tepat. Jangan menyimpan sendiri perasaan depresi yang kamu alami. Ungkapkanlah emosimu kepada sahabat atau orang yang kamu percaya.
Jauh lebih baik lagi jika kamu bercerita dengan teman yang juga sedang mengalami quarter life crisis. Saling berbagi rasa, pikiran, dan pengalaman akan membuat hatimu jadi lebih lega.
Kamu ingin menangis? Silakan. Tidak ada yang aneh dengan hal itu. Terkadang, menangis justru akan membuatmu semakin kuat. Karena menangis berarti melepaskan beban mental yang tertumpuk di dalam hatimu. Dan setelah menangis, perasaanmu juga akan menjadi lebih ringan.
<>3. Berkonsultasi dengan orang lain yang sudah pernah mengalami dan melewatinya.>Berbagi rasa dan pikiran akan mengurangi beban mental di dalam hatimu.
Setelah berbagi rasa dengan temanmu, kamu juga perlu berkonsultasi dengan mereka yang sudah pernah melewati masa-masa quarter life crisis. Hal ini dapat membantumu untuk menemukan solusi dan menguatkan mentalmu. Di saat inilah keberanianmu untuk bangkit akan mulai terbentuk.
Dengarkan nasihat-nasihat dari mereka. Memang tidak semua nasihat tersebut pasti bisa langsung kamu terapkan. Karena berbicara itu lebih mudah daripada melaksanakannya. Tidak perlu terburu-buru. Jalankanlah satu per satu, perlahan namun pasti. Jika kamu tak ingin menceritakannya kepada orang dekatmu, mintalah bantuan psikolog yang memang pakar dalam bidang ini.
<>4. Banyaklah membaca untuk semakin menguatkanmu.>Berkonsultasi dengan mereka yang berpengalaman akan membangkitkan keberanianmu.
Perbanyaklah pengetahuanmu mengenai quarter life crisis. Ilmu-ilmu tersebut bisa kamu dapatkan dari buku-buku self-help atau artikel-artikel psikologi. Belajarlah juga dari pengalaman orang lain. Apa saja tanda-tandanya? Bagaimana fase-fase yang dilalui? Dan seperti apa solusinya?
Semakin banyak informasi yang kamu dapatkan, semakin terbuka pula pikiranmu. Kamu akan sadar bahwa kamu tidak sendirian. Banyak orang di luar sana yang juga mengalaminya. Hal ini akan semakin menguatkanmu. Kamu juga akan semakin paham langkah apa saja yang harus kamu ambil untuk keluar dari krisis hidup tersebut.
<>5. Kenalilah identitas dirimu sendiri. Dirimu yang baru.>Membaca akan menyadarkanmu bahwa kamu tidak sendirian dan memaparkan solusi yang bisa kamu terapkan.
Pada umumnya, krisis dalam hidup akan membuat identitas seseorang berubah. Identitas diri itu mencakup cara pandangmu, nilai-nilai yang kamu anut, dan apa yang sesungguhnya kamu inginkan dalam hidup. Maka, kamu harus mengkaji ulang dirimu sendiri. Kenalilah dirimu yang baru.
Proses untuk mengenal diri sendiri ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kamu perlu mencoba berbagai hal untuk dapat menggali identitas dirimu yang baru. Pertanyaan akan siapa dirimu memerlukan pembuktian yang berulang kali, hingga akhirnya kamu merasa yakin dengan jawabannya.
<>6. Mulai tentukan tujuan dan rancang ulang hidupmu.>Aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu.
Setelah kamu mampu mengenali identitas dirimu yang baru, kini saatnya untuk mengambil langkah yang nyata. Mulailah membuka lembaran baru dalam hidupmu. Tentukan apa yang menjadi tujuan hidupmu, yang sejalan dengan nilai yang kamu anut. Kemudian, rancanglah tahap-tahap untuk mencapai tujuan hidupmu itu.
Keberhasilanmu untuk bisa sukses mencapai tujuan hidup memang bukanlah perkara mudah. Bagi kamu yang sudah pernah merasakan bagaimana frustrasinya terkurung dalam lubang gelap, rasa takut untuk memulai sesuatu kembali dari awal merupakan hal yang sangat wajar.
Tapi ingatlah, keputusan ada di tanganmu. Apakah kamu akan menyerah kalah pada rasa takut yang terus menghantuimu? Ataukah kamu akan mengumpulkan keberanian dan berusaha mendaki tebing yang curam dan berbatu itu?
<>7. Di saat kehilangan pegangan hidup, jangan lupakan Tuhan-mu.>Hidup ada di tanganmu. Berdiam diri atau melangkah maju? Itu semua pilihanmu.
Mengalami krisis hidup akan membuatmu merasa seperti tertinggal sendirian dan terisolasi dari dunia luar. Meskipun kamu sudah mencurahkan permasalahanmu, tetap tidak ada satu orang pun yang benar-benar paham akan apa yang kamu rasakan. Orangtua, saudara, teman, dan buku memang bisa membantumu. Tapi, mereka tidak dapat mengerti 100% bagaimana kamu berjuang melawan krisis hidupmu.
Kamu seolah berjalan terseok-seok sendirian. Di saat itulah, akhirnya kamu sadar bahwa hidup ini memang merupakan perjalanan dan perjuangan masing-masing pribadi. Tapi di saat kamu kehilangan pegangan hidup, jangan lupakan Tuhan-mu. Karena ketika kamu terjatuh, Dia akan menolongmu. Ketika kamu sedih, Dia akan menghiburmu. Dan ketika kamu merasa sepi, Dia akan selalu setia menemanimu.
Berdoa dapat menentramkan jiwamu yang sedang berkecamuk dan menguraikan benang pikiranmu yang sangat kusut.
Itulah tujuh langkah yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi quarter life crisis yang sedang kamu hadapi. Semoga artikel ini dapat membantu kamu yang sedang bingung menentukan arah hidup. Tenanglah, semua akan baik-baik saja.
“This too shall pass.”
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
thaks, skr sya tau apa yg sdang saya alami diusia begini ternyata memang gejala begini terjadi pda manusia normal
Welcome.. Senang artikelnya bisa membantu 🙂
Thanks artikel.nya, sangat membantu
not bad article but it’s not enough…
Quarter life crisis so hard in my life because sometime change my mindset and hurt my heart ,and the hang over doesn’t pass..!! Thnks