Pengusaha muda bermunculan di mana-mana dan mungkin kamu pun berniat segera memiliki usaha. Mulai dari usaha sampingan untuk menambah uang saku sampai usaha serius untuk penghidupan.
Rasa tergesa-gesa yang kita miliki seringkali menjadikan usaha yang kita mulai minim perhitungan, alih-alih ingin untung dari usaha malahan jadi buntung. Jangan sampai ya! Berikut hal-hal yang sering dilupakan dalam penentuan margin oleh pengusaha pemula dalam memulai bisnis
ADVERTISEMENTS
1. Harga bahan baku yang fluktuatif
Penentuan harga jual memang ditentukan salah satunya dengan harga bahan baku. Kita dapat mengambil selisih harga jual dan harga modal sebagai keuntungan.
Namun hal yang sering kita lewatkan adalah perubahan harga bahan baku yang bersifat fluktuatif atau tidak tetap. Sehingga saat harga modal naik melebihi harga jual produk, pada akhirnya kita terpaksa untuk ikut menambahkan harga jual.
Hal ini menyebabkan tidak konsistennya dari harga jual produk yang kita buat.
Solusi yang bisa kita lakukan adalah mencari tahu rerata dan harga jual bahan baku tertinggi sebagai acuan harga produk kita agar tidak terlalu sering mengalami perubahan harga.
ADVERTISEMENTS
2. Analisa produk sejenis
Komparasi apel ke apel sangat diperlukan.
Komparasi apel ke apel sangat diperlukan.
Apa itu komparasi apel ke apel? Perbandingan harga dari produk sejenis yang sudah ada sebelumnya. Jika ingin membuat selisih harga pastikan tidak terlalu mahal ataupun murah.
Produk sejenis sudah tentu memiliki harga produksi yang cukup mirip dengan usaha kita, jika kita membuat harga terlalu murah mungkin saja produk kita lebih laku namun yakinlah keuntungan sedikit menjadikan usaha lebih lama berkembang dan cenderung akan sulit ketika menaikkan harga.
Jika ingin membuat harga murah, pastikan dalam bentuk promo dan cantumkan harga aslinya sehingga saat harga naik konsumen pun sudah tahu bahwa memang produk yang kita miliki memiliki harga tersebut.
ADVERTISEMENTS
3. Biaya pemasaran
Bagi pengusaha pemula seringkali mengabaikan biaya pemasaran (marketing cost). Padahal yang kuta tahu bahwa biaya pemasaran merupakan salah satu pengeluaran tinggi di semua perusahaan.
Untuk pemula, biaya pemasaran yang bisa kita jadikan acuan perhitungan misalnya saja biaya kuota internet, biaya transportasi, biaya cetak spanduk, brosur, dan lain-lain.
Cantumkan biaya pemasaran sebagai acuan perhitungan agar modal kalian lebih cepat kembali dan mendapatkan nilai jual yang wajar.
ADVERTISEMENTS
4. Biaya konsumsi dan operasional
Tidak mungkin ada bisnis yang tidak mengeluarkan biaya konsumsi dan operasional, meskipun itu adalah bisnis kecil yang bahkan dikerjakan oleh satu orang. Namun dalam praktiknya, biaya operasional ini agak bercampur dengan biaya pemasaran sebelumnya.
Misalnya kuota internet yang digunakan untuk promosi dan menanggapi klien, biaya transportasi untuk distribusi dan memasarkan produk atau operasional lain yang membutuhkan biaya mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk yang kita miliki.
ADVERTISEMENTS
5. Gaji pemilik usaha
Hal yang terakhir dan paling penting adalah gaji untuk kita sendiri. Mungkin bagi pengusaha pemula berpikir bahwa hasil penjualan yang kita dapatkan adalah untuk dapat digunakan sebagai penghasilan.
Memang tidak sepenuhnya salah, namun perlu diperhatikan bahwa jika seluruh hasil penjualan kita gunakan pula untuk penghidupan maka kita akan kesulitan untuk pemutaran uang bisnis.
Maka, tetapkan di awal berapa penghasilan yang bisa kita ambil dari keuntungan dan jadikan variabel biaya untuk perhitungan harga jual produk kita.
Semoga sukses berwirausaha ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”