Beberapa waktu lalu drama its ok no to be ok menjadi sebuah drama yang menjadi hot drakor di dunia para k–popers ya, pasalnya drama ini menyuguhkan kisah berlatar belakang psikologi pada tiap karakter tokoh dramanya. Sukses mengocok emosi para penontonnya, drama ini memberikan adegan yang patut di berikan applause. Drama ini menceritakan tentang para tokoh yang ingin sembuh dari penyakit psikilogis yang di deritanya.
Mari kita bedah satu-satu penyakit yang membelenggu Go Moon Yeong, Moon Sang Tae, berikut ini lengkap dengan penjelasan dari sisi psikologinya!
Your body is honest. When you’re in physical pain, you cry. But the heart is a liar. It stays quiet even when it’s hurting. Then, when you’re asleep, you finally weep and whimper like a dog.
ADVERTISEMENTS
1. Gangguan Kepribadian Antisosial
Sang tokoh utama, Go Moon Young, digambarkan sebagai seorang perempuan berhati dingin dengan gangguan kepribadian antisosial. Wanita ini begitu senang bertindak kejam dan tega mencelakai orang lain untuk kepentingannya sendiri. Karakter ini bahkan membuatnya dijuluki psikopat loh.
Namun ternyata di balik sikapnya ini, sebenarnya Moon Young memiliki trauma yang begitu menyakitkan di masa kecilnya. Hal inilah yang membuatnya kerap menjauhkan diri dari orang-orang. Padahal, sesungguhnya dia merasa lonelly. Nah, antisosial sendiri merupakan kondisi ditandai dengan rendahnya kemampuan seseorang dalam menilai baik-buruknya suatu hal. Dalam DSM VI (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental).
Pola utama dari gangguan ini berupa perilaku manipulatif seperti berbohong atau menipu untuk keuntungan pribadi. Karakteristik orang dengan gangguan kepribadian antisosial bisa bermacam-macam, namun biasanya mereka gagal untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial dan perilaku taat hukum. Pada kasus Moon Young yaitu gejala takut akan orang-orang disekitarnya meninggalkannya juga rasa takut dimana dirinya pernah mengalami situasi mencekam dengan sang Ibu yang akhirnya membuat situasi psikologisnya semakin traumatis.
ADVERTISEMENTS
2. Gangguan Autisme
Ada Moon Sang Tae, dimana dia terlahir dengan gangguan Autisme. Dalam DSM VI (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental), gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ ASD) adalah kondisi yang berhubungan dengan adanya gangguan perkembangan otak pada bagian interaksi sosial dan komunikasi penderitanya.
ASD mencakup berbagai kondisi seperti Autisme, sindrom Asperger, childhood disintegrative disorder, serta kondisi yang belum dispesifikasi. Gangguan Austisme yang di derita Moon Sang Tae, membuatnya bersikap bak anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Dia sering bertindak impulsif dan mengalami kesulitan berbicara dan memahami emosi. Moon Sang Tae sulit bersosialisasi.
Meskipun begitu, gangguan Autisme yang di deritanya, nggak serta merta membuatnya bersikap semena-mena loh gaes. Moong Sang Tae berusaha menjadi sosok kakak terbaik untuk adiknya, Kang Tae. Ketika bertemu orang baru, Sang Tae juga selalu berusaha menjelaskan. Pada kasus Moong Sang Tae, Autisme yang di derita masih kategori sindrom Asperger yaitu gangguan neurologis yang masuk ke dalam golongan gangguan spektrum Autisme.
Dalam drama ini, Moong Sang Tae nggak mengalami kesulitan dalam belajar, berbahasa, atau pun memproses informasi. Kitra tahu betul ya k-popers bagaimana Moong Sang Tae justru menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata. Misalnya, cepat dan sigap saat menolong pasien yang tiba-tiba mengalami gangguan panik saat mendengar suara dalam bis, bagaimana dia mengingat sang kupu-kupu yang dia takuti sejak kecil dan juga mampu menghafal berbagai hal dengan detail. Meski begitu, Moong Sang Tae bisa kelihatan canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
3. PTSD (Post-traumatic Stress Disorder)
Kan Pil Wong merupakan salah satu pasien di Rumah Sakit Jiwa Ok. Pria paruh baya ini digambarkan sebagai sosok yang penyayang, berhati lembut dan sangat polos. Namun, siapa sangka dia ternyata memiliki gangguan mental PTSD gais. Dalam DSM VI (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental), Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan psikologis yang dipicu oleh peristiwa mengerikan yang langsung dialami, disaksikan, ataupun didengar oleh penderitanya.
Peristiwa mengerikan tersebut merupakan sesuatu yang traumatis bagi penderita. Dalam kasus Kan Pil, gangguan tersebut dia dapatkan ketika menjadi tentara semasa mudanya.dia terpaksa menembak orang-orang nggak bersalah karena perintah atasannya. Semenjak itu, ketika mendengar bunyi serupa pistol, Kang Pil akan mengalami serangan panik.
ADVERTISEMENTS
4. Dissociative Identity Disorder atau DID
Meski terhitung langka, Dissociative Identity Disorder atau DID terjadi akibat pengalaman traumatis di masa lalu. Dalam drama It’s Okay Not To Be Okay salah satu karakter yang mengidap penyakit ini bernama Yoo Sun Hae. Yoo Sun Hae digambarkan menderita gangguan psikologis akibat menerima kekerasan fisik dari kedua orang tuanya semasa kecil.
Karena hal itulah, Sun Hae memiliki dua kepribadian berbeda, yaitu dirinya sendiri ketika dewasa bertindak sebagai cenayang dan sebagai anak kecil yang rapuh.
Ketika gangguan ini muncul, Yoo Sun Hae akan mengalami perubahan perilaku, ingatan, dan pemikiran sesuai dengan kepribadian yang dimiliki. Dalam DSM VI (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental), Disosiatif merupakan coping mechanism, bahwa seseorang menggunakan cara tersebut untu menghindar dan melepaskan diri dari situasi stres dan kenangan traumatik.
Cara tersebut digunakan oleh seseorang untuk memutuskan hubungan antara dirinya dengan dunia luar, .serta untuk menjauhkan diri dari kesadaran tentang apa yang terjadi. Disosiasi dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan (defence mechanism) terhadap rasa sakit fisik dan emosional dari pengalaman traumatik dan stres.
ADVERTISEMENTS
5. Schizophrenia
Kelima yaitu penyakit Schizofrenia yang sudah umum bagi para k-poprs. Dalam drama ini, pasien rumah sakit jiwa bernama Kang Eun-Ja (Bae Hae-seon) yang mengalami Schizophrenia. Dari drama ini terlihat Kang Eun Ja mengalami delusi bahwa dirinya adalah seorang ibu dan memiliki anak kaya raya.
Dia juga mengalami halusinasi dengan merasa tubuhnya nggak nyaman sehingga menggaruk-garuk tubuhnya sampai berdarah padahal nggak terdapat hal apapun di kulitnya loh gaes, ckckck. Stres berat juga indikasi pengalaman traumatis kehilangan anak perempuannya akibat pertengkarannya sebelum kecelakaan yang menimpa anaknya membuat dia nggak bisa menerima kenyataan.
Dalam DSM VI (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental), Penyakit skizofrenia bisa membingungkan, bahkan bagi para profesional, dan gagasan mendiagnosis pasien menggunakan jenis tertentu membuat kebingungan semakin para.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”