Besarnya biaya hidup dan biaya masa depan yang tidak pasti, beberapa jenis instrumen investasi kini giat dipelajari demi tabungan masa depan. Bicara masalah keuangan memang tidak ada habisnya ya, selalu ada cara supaya kita memiliki keuangan yang baik untuk saat ini dan masa depan nanti.
Nah, salah satu instrumen investasi yang mungkin belum banyak orang yang paham ialah P2P lending.
P2P lending merupakan penyelenggara layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dengan waktu tertentu sesuai perjanjian pinjam meminjam.
P2P lending ada 2 jenis, P2P lending syariah dan konvensional. Nah untuk kamu yang masih bingung menentukan mau pilih yang mana, yuk cari tahu dulu beberapa aspek yang membedakan keduanya menurut Zuel Fahmi Musa, selaku Sharia Compliance Manager ALAMI Group pada webinar Aspek Syariah Produk P2P ALAMI Jumat 25/3/2022.
ADVERTISEMENTS
1. Cari tahu regulasi P2P lending konvensional dan syariah
Bicara tentang investasi, kita harus paham regulasi dari sebuah penyelenggara. Tujuannya, tentu agar aset yang dititipkan aman dan transparan. P2P lending syariah dan konvensional mempunya regulasi yang berbeda.
P2P Lending Syariah: POJK nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis teknologi Informasi.
Fatwa DSN-MUI No, 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah dan Fatwa lain terkait.
P2P Lending Konvensional: POJK nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis teknologi Informasi.
ADVERTISEMENTS
2. Bagaimana akad P2P lending syariah dan konvensional?
Sama dengan halnya pinjam meminjam uang dalam kehidupan sehari-harinya, P2P lending syariah dan konvensional juga memiliki akad yang berbeda seperti di bawah ini:
P2P Lending Syariah: Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, sewa atau akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah.
P2P Lending Konvensional: Berdasarkan pinjam meminjam dengan perangkat bunga.
ADVERTISEMENTS
3. Apa jenis pembiayaan yang dibolehkan oleh kedua jenis P2P lending?
Untuk kamu yang mungkin ingin tahu dana investasimu dipakai untuk pembiayaan apa saja, P2P lending syariah dan konvensional memiliki pembiayaan yang berbeda loh.
P2P Lending Syariah: Melakukan investasi-investasi yang halal saja sesuai prinsip syariah.
P2P Lending Konvensional: Bebas nilai (tanpa memerhatikan kehalalan)
ADVERTISEMENTS
4. Bagaimana struktur P2P lending syariah dan konvensional?
Sesuai dengan namanya, P2P lending syariah menggunakan dewan pengawas syariah untuk strukturnya, sedangkan P2P lending konvensional tidak ada dean pengawas syariah.
Nah jika teman-teman sedang mencari penyelenggara P2P lending syariah, ALAMI bisa dipertimbangkan. ALAMI menggunakan prinsip syariah dalam pembiayaan yang dilakukan dan tidak membenarkan adanya bunga jika ada keterlambatan pembayaran.
ADVERTISEMENTS
5. Perbedaan orientasi dan hubungan dari P2P lending syariah dan konvensional
Lalu apakah orientasi dari P2P lending syariah dan konvensional berbeda? Iya tentu saja. Orientasi dari P2P lending syariah ialah profit dan falah oriented (kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat).
Sedangkan P2P lending konvensional hanya profit oriented saja. Teman-teman bisa pilih penyelenggara syariah atau konvensional disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk jenis hubungan peminjam dana dan pemberi pinjaman, di P2P lending syariah sendiri hubungan para pihak adalah kemitraan. Penjual dan pembeli, pemberi jasa dan penerima jasa.
Sedangkan di P2P lending konvensional, hubungan para pihak adalah Kreditor – Debitor.
Demikian aspek perbedaan antara P2P lending syariah dan P2P lending konvensional. Tentu saja keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana teman-teman memilih sesuai dengan kebutuhan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”