Pernakah kamu mendengar soal generasi geprek? Mungkin yang sering digaungkan ialah generasi sandwich. Generasi sandwich merupakan generasi yang terhimpit dengan tugas menghidupi orang tua dan adik-adiknya, selain itu juga harus menghidupi diri sendiri maupun keturunannya sendiri. Sehingga penghasilannya harus dibagi-bagikan untuk kebutuhan yang berlapis-lapis.
Berbeda dengan generasi geprek, yang mirip dengan filosofinya ‘tertekan’ atau tergencet di antara orang tua dan anak/ saudaranya. Kalau generasi sandwich income-nya bisa tinggi, sementara generasi geprek penghasilannya udah pas-pasan, harus membiayai kebutuhan dua generasi juga tertekan oleh kondisi sosial juga. Kesalahan terbesar dari generasi geprek yang bikin tetap tergencet, yaitu permasalahan ekonomi yang masih penghasilan menengah ke bawah. Tidak bisa mengelola keuangan untuk dana pensiun orangtua maupun dana masa depan untuk anak. Belum mau menabung, sehingga keuangan terus habis. Nah, pasti gak nyaman hidup dalam tekanan. Ada 5 cara bagi generasi geprek yang bisa keluar dari zona yang kurang nyaman ini:
ADVERTISEMENTS
1. Ketika permasalahan utama dari Generasi Geprek ialah penghasilan yang pas-pasan, maka perlu nambah penghasilan lewat kerja sampingan
Menambah pemasukan bisa lewat dua cara yaitu nambah penghasilan secara vertikal dan horizontal. Penghasilan secara vertikal itu nambah penghasilan ke samping, menambah pekerjaan yang banyak seperti freelancer menulis, mengantar barang (jasa titip), admin zoom, jualan sampingan, driver ojol dan menambah ‘keran’ pemasukan dari banyak bidang yang dikuasai. Jadi, kerja dalam sehari bisa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan.
Sementara menambah pemasukan secara vertikal yaitu memiliki waktu yang sama namun makin mahal (gajinya). Seperti mengembangkan skill di bidang yang kita kerjakan. Menjadi orang yang spesialis. Misalnya kita ahli dalam komputer maka mendalami pembuatan website, bikin jasa website, optimasi penjualan lewat online maupun membuat aplikasi digital.
ADVERTISEMENTS
2. Memaksakan diri untuk menabung, dimulai dari awal bulan
Segala sesuatu yang baik dimulai dari memaksakan diri, agar suatu saat bisa terbiasa menjalaninya. Kalau udah waktunya terima gaji, maka sesegera mungkin menyelesaikan tanggungan bulanan maupun pengeluaran rutin seperti asuransi kesehatan dan bayar listrik dan pulsa internet. Setelah memenuhi membayar biaya hidup yang wajib, paksain 10% ditabung untuk dana darurat. Wajib harus ada dana darurat meskipun nilainya kecil, tapi penting digunakan saat darurat. Ketika anak sakit atau ada hal yang tidak diinginkan lainnya. Semakin awal untuk memulai akan semakin mudah meng-aplikasikannya.
ADVERTISEMENTS
3. Memaksakan diri untuk investasi
Setelah dana darurat beres, mulai investasi dengan modal kecil di instrumen yang dipahami, baik investasi emas, reksadana, saham, dll. Kalau sudah mengerti faktor risiko dari investasi, mungkin tidak akan mudah terjerat dengan investasi bodong. Pemenuhan manusia tidak terbatas, dan tiap tahun harga-harga komoditi semakin melonjak, maka perlu investasi yang jangka waktu pendek-menengah. Keadaan masih belum bisa diprediksikan bahkan harga emas yang katanya bisa tinggi di masa depan nyatanya bisa turun ketika pandemi. Mulai pelajari jenis-jenis investasi yang faktor risikonya sesuai dengan keuangan yang dimiliki.
ADVERTISEMENTS
4. Pengelolaan Keuangan dengan transparan dan disiplin pengeluarannya
Selain mencari side pekerjaan, mulai dari pekerjaan yang mudah dijaga dan waktunya fleksibel, yang sesuai dengan passion hobi. Seperti hobi fotografi, bisa membuat jasa foto untuk kelulusan maupun wisuda. Jangan sampai kerjaan sampingan merusak pekerjaan utama. Ikut program affiliate, menulis di website, membuat design, dan pekerjaan yang dikerjakan secara online.
Untuk itu butuh manajemen keuangan yang baik dan disiplin, menggunakan uang hanya untuk kebutuhan. Mengeluarkan uang untuk hal yang bermanfaat dan memiliki nilai guna yang baik. Jangan sampai uang habis untuk keinginan yang tidak terbatas.
ADVERTISEMENTS
5. Mulai Investasi dengan P2P Syariah yang profitnya 15% p.a setahun
Uang kita jika hanya ditabung dengan tabungan biasa itu beresiko tidak bisa menyamai dengan inflasi. Maka supaya tidak memiliki risiko yang tinggi, mulai mencari instrument yang return-nya tiap tahun lebih dari 7% pertahun. Menggunakan P2P Landing Syariah yaitu ALAMI Syariah yang memiliki return 15% p.a pertahun. Dibandingkan hanya deposito biasa yang return pertahun hanya 3% p.a.
Untuk mendaftarkan diri di ALAMI juga mudah, hanya mendaftarkan diri dengan KTP dan NPWP, bagi yang belum punya NPWP (untuk yang masih remaja) bisa menggunakan NPWP milik Ayahnya. Untuk yang sudah menikah bisa menggunakan milik pasangannya. Kemudian pemberi pembiayaan memilih dan melakukan pembiayaan.
Nantinya uang yang diinvestasikan oleh alami akan disalurkan kepada penerima pembiayaan. Ketika dalam jangka waktu yang disepakati, uang yang diinvestasikan akan muncul dalam bentuk imbal hasil. Pastinya ALAMI sudah mendapat izin resmi dan diawasi oleh OJK. Daripada menunda-nunda waktu lagi, ayo generasi geprek mulai tentukan impian dari sekarang. Karena khusus kamu, ada voucher 25.000 bagi yang mendaftar dan mendanai di ALAMI sebelum tanggal 7 Agustus 2022 menggunakan kode FELICOBAGRATIS25.
Jadi, untuk keluar dari zona generasi geprek harus lebih disiplin finansial dan tetap butuh mencari banyak peluang untuk menambah pemasukan sampingan, tetapi yang lebih penting wajib mengatur tujuan keuangan untuk masa depan. Investasi pada instrument tepat yang cocok untuk generasi geprek yaitu P2P syariah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”