Kawah Ijen merupakan danau vulkanik terluas di dunia dan menjadi wisata unggulan dari Banyuwangi. Salah satu kawah paling asam terbesar di dunia yang memiliki tingkat keasaman mendekati nol, sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Namun, dibalik semua itu, ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang menakjubkan.
Untuk mencapai Kawah Ijen, kamu harus jalan mendaki ribuan kilometer dan sesekali akan bertemu dengan masyarakat lokal yang membawa belerang dari puncak ijen. J
angan kaget, karena sangat banyak sekali turis mancanegara rela mendaki menuju kawah ijen, selain untuk menikmati pemandangan danau vulkanik, mereka juga ingin menyaksikan percikan blue fire yang keluar dari kawah serta keindahan sunrise di puncak gunung.
Keindahan Kawah Ijen Banyuwangi yang mendunia ini pun semakin rame diserbu para pengunjung dari berbagai daerah khususnya anak-anak muda pencinta alam dan gunung.
Setiap harinya Kawah Ijen tak pernah sepi dari pengunjung bahkan dalam tiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah pengunjung, baik domestik maupun mancanegara, seiring dengan meningkatkan popularitas Kawah Ijen.
ADVERTISEMENTS
1. Perjalanan ke Kawah Ijen
Lokasi Kawah Ijen berada di Banyuwangi dan Bondowoso. Lokasi Kawah Ijen bisa Kamu tempuh dengan memakai beberapa alat transportasi alternatif. Misalnya menyewa Jeep atau Trooper, Angkot, maupun naik ojek untuk menuju ke Paltuding/pintu masuk Kawah Ijen.
Ketika sudah sampai, maka ada loket yang melayani pada pukul 01.00 dini hari. Sehingga pendakian tersebut dimulai dari dini hari hingga jam 12.00 siang.
Pendakian hanya terdiri dari satu jalur sehingga mudah dilihat dari daerah Paltuding. Lalu setelah itu dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai ke Kawah Ijen.
Dari Paltuding, kamu harus mendaki sepanjang 3 km untuk menuju ke lokasi Kawah Ijen, dengan rincian jarak 1,5 km awal menanjak dan jalan lebar, lalu diteruskan dengan 1,5 km rute pendakian yang sedikit landai.
Sebelum mencapai puncak Ijen, terdapat Pos Penimbangan yang lebih dikenal sebagai Pondok Bunder. Pos yang berada di ketinggian 2.226 mdpl ini tempat untuk menimbang belerang yang diambil oleh para penambang dari Kawah Ijen.
Di Pondok Bunder yang merupakan pos terakhir sebelum Kawah Ijen, terdapat warung penjual makanan-minuman, namun hanya mulai buka setelah pagi hari.
Tempat ini biasanya juga menjadi tempat peristirahatan sejenak bagi para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan maupun mereka yang baru turun kembali dari Kawah Ijen.
Maka itu, untuk dapat pergi ke sana, diperlukan stamina yang prima menuju Kawah Ijen Banyuwangi.
ADVERTISEMENTS
2. Menaiki taksi manusia
Saat kamu berada di Kawah Ijen ini, kamu bisa menemukan transportasi unik, yaitu taksi atau ojek manusia.
Disebut seperti ini, tidak menggunakan mesin, melainkan terbuat dari gerobak yang kemudian nantinya akan di dorong oleh seseorang yang biasanya adalah penambang disana
Transportasi taksi atau ojek manusia ini bisa kamu dan wisata lain tumpangi dengan membayar sesuai tarif yang diberikan.
Merasakan pengalaman unik menaiki gerobak sebagai transportasi disini, sepertinya menjadi momen yang tidak akan terlupakan saat kamu mengunjungi destinasi ini.
ADVERTISEMENTS
3. Pesona wisata Kawah Ijen Banyuwangi
Kawah Ijen sendiri merupakan danau vulkanik berwarna hijau kebiruan (toska) dengan kabut dan asap belerang yang sangat memesona di Gunung Ijen.
Saat pagi hari, ia menampilkan pemandangan indah dari sinar matahari yang berwarna keemasan yang memancar ke kawah tersebut.
Selain itu, ada juga pemandangan hamparan pohon Manisrejo atau Cantiqi yang daunnya berwarna kemerahan di sekitar lerengnya, bebatuan dinding kawah berwarna belerang, dan pemandangan alam pegunungan yang menakjubkan.
Dengan membayar harga tiket masuk Kawah Ijen yang hanya sebesar Rp 5.000,- (weekday)/Rp 7.500,- (weekend) per orang untuk domestik, dan Rp 100.000,- (weekday)/Rp 150.000 rupiah (weekend) untuk wisatawan asing.
Kamu dapat menikmati berbagai keindahan pemandangan alam yang luar biasa di ketinggian Kawah ijen yang mencapai sekitar 2.386 MDPL atau meter di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENTS
4. Pemandangan blue fire
Blue fire atau api biru merupakan fenomena alam menjadi daya tarik paling kuat di Kawah Ijen. Tidak seperti api pada umumnya, percikan api yang cukup besar di Kawah Ijen ini berwarna biru.
Popularitas fenomena blue fire ini telah mendunia hingga ke Eropa, terlihat juga dari para pengunjung banyak dari kawasan itu.
Pemandangan menakjubkan blue fire ini dapat dilihat pada dini hari sekitar pukul 03.00-04.00 pagi hari.
Bagi kamu anak-anak Indonesia, jangan sampai ketinggalan melihat dan menikmati keindahan Kawah Ijen Banyuwangi yang mendunia ini loh.
Lakukan persiapan yang matang untuk memudahkan kamu menelusuri jalur pendakian dan sampai di puncak melihat keindahan kawah, blue fire dan matahari pagi.
ADVERTISEMENTS
5. Wisata kopi di kaki gunung
Setelah menikmati keindahan kawah ijen, kamu bisa beristirahat dan menikmati hidangan kopi di Dusun Lerek, Kelurahan Gembongsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Warga disana biasa menyebut kopi ini dengan sebutan kopi lego, singkatan dari Lerek-Gembongsari, dimana tempat kopi tersebut tumbuh. Jenis kopinya sendiri adalah kopi robusta.
Selain menikmati langsung seduhan kopi lego, disini kamu juga bisa memetik kopi sendiri diperkebunan kopi, dan menikmati keindahan ditengah perkebunan.
ADVERTISEMENTS
6. Tips aman mendaki Kawah Ijen
- Makan dan istirahat yang cukup sebelum pendakian. Jangan begadang. Kenakan busana serba tebal untuk antisipasi suhu dingin, terutama ketika melakukan pendakian tengah malam untuk melihat Blue Fire. Kenakan sepatu olahraga dengan alas kaki yang tidak licin.
- Kenakan juga penutup kepala, sarung tangan, dan terutama masker mulut untuk antisipasi mengirup asap belerang. Barang yang wajib dibawa: jas hujan, senter kecil, oksigen kaleng atau obat bagi penderita asma.
- Mulailah berjalan dengan ritme perlahan sampai ritme sedang. Disarankan rehat sejenak 1-2 kali di tengah pendakian. Minum air dapat mengurangi rasa haus dan kering tenggorokan karena pengaruh asap belerang.
Nah, itulah beberapa hal mengapa kamu harus mengunjungi kawah ijen, setidaknya sekali sekali dalam seumur hidup. Bagaimana sudah siap untuk mengunjunginya sekarang juga?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”