Palembang yang tercatat sebagai Ibu Kota dari provinsi Sumatra Selatan. Dengan wilayah geografis yang didominasi dataran dan wilayah yang beberapa diantaranya berupa hutan karena memang belum banyak ditempati.
Kota yang dulu pernah tercatat dalam sejarah sebagai ibukota kerajaan maritim Buddha terbesar di Asia Tenggara, yang menjadikan Palembang mendapat julukan “Bumi Sriwijaya”.
Selain pempek, yuk lihat apa yang bisa kamu jelajahi di Bumi Sriwijaya ini.
Salah satu situs paling iconic di Palembang adalah Jembatan Ampera. Proses pembuatan jembatan ini memakan waktu sekitar kurang lebih 3 tahun, hingga pada 1965 Ampera diresmikan oleh Letjen Ahmad Yani pada 30 September 1965. Dulunya, jembatan yang memiliki panjang 1.117 meter ini, dikonstruksi sedemikian rupa dan dapat diturun-naikkan agar kapal-kapal yang ukuran badannya besar dapat melewati jembatanm tersebut. Kemudian, sistem ini dihentikan karena waktu yang diperlukan untuk menaik-turunkan jembatan cukup lama.
Warna jembatan pun sudah mengalami 3 kali perubahan dari awal berdiri berwarna abu-abu terus tahun 1992 di ganti kuning dan terakhir di tahun 2002 menjadi merah sampai sekarang.
Nah, selain bisa memandangi keindahan jembatan Ampera ini, disekitar jembatan banyak pedagang yang menjajakan pempek dengan cita rasa asli khas Palembang.
<>2. Pulau Kemaro >Pulau ini cocok banget buat kamu yang suka nuansa Chinese ditengah riuhnya suasana kota yang ramai. Pulau Kemaro terletak sekitar 6 KM dari Jembatan Ampera. Pulau ini juga merupakan tempat wisata favorite yang terkenal di Palembang. Di pulau ini terdapat sebuah vihara yang sering dikunjungi umat Buddha untuk beribadah.
Dulunya, di Pulau Kemaro ini ada sebuah dongeng tentang seorang Putri raja bernama Fatimah yang menjalin hubungan asmara dengan seorang Pangeran Cina yakni Tan Bun An. Keduanya sama-sama meninggal karena menerjunkan diri ke dalam sungai untuk mengambil guci emas.
<>3. Rumah Adat Limas >
Rumah Limas merupakan rumah adat dari Provinsi Sumsel. Rumah ini memiliki gaya arsitektur berupa bangunan yang bertingkat-tingkat. Setiap tingkatan itu memiliki filosofis tersendiri. Di masyarakat, tingkatan ini dikenal sebagai bengkilas. Rumah Limas ini banyak digunakan sebagai saraan hajatan atau acara-acara adat.
Saat kita memasuki Rumah adat ini, kita akan menjumpai dua tingkat lantai saja. Yang istimewa dari Rumah adat ini adalah, penggunaan kayu Seru untuk tiangnya. Mengapa istimewa? Kayu Seru ini dalamm kebudayaan masyarakat merupakan jenis kayu yang dilarang untuk diinjak. Dan jelas jika kalian memasuki rumah ini, kalian akan merasakan kentalnya adat dan nilai-nilai budaya Palembang.
Tak mau kalah dengan kota-kota lain, Palembang juga memilki museum kebanggan disini. Salah satunya adalah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Di museum ini kita bisa melihat berbagai peninggalan sejarah, yang dulu pernah ada pada jaman kejayaan Buddha di Bumi Sriwijaya. Dimana dulunya banyak sekali terjadi peristiwa bersejarah yang terjadi.
Jangan lupa mendokumentasikan seisi museumnya karena tempat ini mengandung banyak informasi mmengenai sejarah Palembang di era Kolonial Belanda hingga masa kemerdekaan.
Setelah puas menikmati keindahan Jembatan Ampera, sayang kan ngga sekalian nyicipin gimnana rasanya ndayung perahu di sungai terpanjang di Pulau Sumatra ini membelah menjadi dua bagian. Satu kawasan seberang ilir dibagian utara, dan Seberang Ulu dibagian selatan. Dulunya, sungai ini menjadi sentra perdagangan dan transit bagi pedagang-pedagan luar.
Nah biasanya kalau kalian mau naik perahu ini sewanya berkisar antara Rp. 30.000-40.000 untuk bolak balik searah hulu ke hilir.
<>6. Taman Wisata Punti Kayu >Taman wisata yang dulunya pernah ngehitz jaman-jaman saya SD, kini kembali hitz lagi. TamaN Punti Kayu, yang pernah vakum ini kini diperbaharui lagi biar makin kece dan menarik minat pelancong buat dateng kesini.
Selain sebagai tempat wisata, Punti Kayu ini juga difungsikan sebagai hutan lindung dan cagar alam.
Fasilitas yang bisa kamu nikmati disini keliling bersama gajah, outbond, menikmati kebun binatang dan lain sebagainya.
<>7. Masjid Agung Palembang >Capek jalan-jalan dan sudah waktunya sholat, yuk ke masjid ini. Buat kalian yang hobi dengan wisata religius juga, masjid ini bagus loh buat dikunjungin. Tercatat sebagai masjid paling besar di kota Palembang, masjid ini memilki nama lain Masjid Agung Sultan Badaruddin I.
Masjid ini dulunya didirikan oleh Sultan Mahmud Badarudin I Jaya Wikrama pada abad ke-18. Dan kini Masjid Agung Palembang ini telah menjadi Masjid regional kawasan ASEAN. Letaknya sangat berdekatan dengan Jembatan Ampera sebab berada didepan jalan keluar persis dari Jembatan Ampera.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.