Fenomena bullying memang marak terjadi. Gak cuma marak terjadi di barat, tapi di Indonesia pun kasus ini sering terjadi, bahkan mendapatkan perhatian yang serius dari psikolog anak seperti kak Seto sampai menteri pendidikan. Korban bully itu sendiri tak lain adalah anak sekolahan, mulai dari yang masih duduk di sekolah dasar, bahkan sampai yang sudah menjadi mahasiswa/mahasiswi. So, buat kamu yang pernah dibully jangan pernah berkecil hati ya, apalagi jadi minder. Karena kamu harus tahu kalo orang-orang besar seperti Barrack Obama, Madonna Ciccone, Bill Clinton, sampai Jackie Chan pun pernah menjadi korban bully.
Duh gimana ya perasaan si pembully ngeliat korbannya yang kini malah jadi orang besar. Guys, sebelum kita ngerasa jago untuk ngebully orang lain, yuk kita simak dulu 5 hal dibawah ini, cekidot! ^^
ADVERTISEMENTS
1. Ingatlah Kalau Roda Kehidupan Itu Berputar
Garong: Eh liat tuh anak cupu di sebelah lu!
Togar: Hmm… boleh juga nih broh kalo kita kerjain.
Garong: Eh liat tuh anak cupu di sebelah lu!
Togar: Hmm… boleh juga nih broh kalo kita kerjain.
Dan pada jam istirahat pun si Garong dan si Togar mulai menghampiri anak cupu yang bernama Sobar. Tetiba Garong menabrak Sobar dengan sengaja.
Garong: Woy kalo jalan pake mata broh!
Sobar: Mana bisa? Coba aja lu jalan pake mata. Gue cuma bisa jalan pake kaki…
Garong: Songong banget lu ya, udah cupu, nyolot pulak. (Togar pun memanas-manaskan suasana)
Akhirnya keributan pun terjadi. Garong pun bergulat dengan Sobar sampai Sobar terpental ke gerobak mie ayam kantin. Teman-teman di kantin pun menyaksikkan kejadian itu sambil bersorak ala suporter persija. Hingga akhirnya keributan itu dibubarkan guru BK yang menggenggam gunting di tangannya.
Garong: Ampun bu, ampun…
Guru BK: Kenapa kamu minta ampun?
Garong: Itu kenapa ibu bawa-bawa gunting?
Guru BK: Ini ibu tadi abis ngegunting kertas untuk formulir pendaftaran, ada apa?
Garong: Hoh, hahaha saya pikir kenapa gitu bu
Guru BK: Maksud saya, ada apa ini ribut-ribut? Ayo Garong, Sobar. Ikut ibu ke kantor. Kalian jelaskan di kantor saya
Setelah kejadian tempo hari di kantin, Garong dan Togar tidak henti-hentinya membully Sobar baik dengan perkataan maupun fisik. Sobar hanya berusaha sabar karena dirinya tak ingin lagi jika harus berhadapan dengan guru BK yang menyeramkan. Roda kehidupan pun memulai perputarannya, Sobar kini mengukir prestasi di sekolahnya, ia sering mewakili sekolahannya sebagai peserta lomba cerdas cermat tingkat nasional, bahkan Sobar pun selalu menjadi juara satu di kelasnya. Sobar yang dulunya dianggap cupu kini justru memiliki banyak fans di sekolah (dibaca: pada minta contekan).
Sedangkan Garong hanya bisa menggigit jari karena melihat nilai-nilai ulangannya yang semakin jeblok. Mau minta contekan ke Sobar pun dia merasa gengsi minta ampun.
ADVERTISEMENTS
2. Pembully Tidak Lebih Baik Dari yang Dibully
Dari kisah diatas, kita bisa lihat bahwa Garong yang punya mental 'membully' sebenarnya tidak lebih berprestasi dari Sobar. Ya begitulah pembully hanya memiliki mental 'loser' yang mencari-cari kekurangan orang lain, padahal dirinya sendiri yang memiliki banyak kekurangan.
ADVERTISEMENTS
3. Kita Tidak Pernah Tahu Nasib Seseorang
Yup, nasib seseorang hanya ditentukan oleh Penciptanya. Hanya Allah yang dapat menentukan nasib seseorang. Dan tentu saja tergantung dengan niat dan usaha dari manusia itu sendiri. Semakin seseorang bekerja keras dan selalu berdoa kepada Sang Maha Pencipta, semakin besar pula peluang kesuksesan yang bisa diraih. Jadi, hati-hati ya guys, jangan sampai kita membully seseorang hanya karena melihat kekurangannya saja. Jangan sampai dikemudian hari kita menyesal telah membully seseorang, karena ternyata orang kita bully itu nasibnya jauh lebih baik dari kita.
ADVERTISEMENTS
4. Nasib Baik Berpihak Pada yang Baik
Lanjut cerita Sobar.
Pada suatu hari Sobar berjalan-jalan mengantarkan kliennya berkeliling ke perusahaanya. Tujuh tahun telah berlalu, Sobar yang dahulu terlihat cupu kini menjelma jadi pemuda gagah dan berkharisma.
Saat asik mengobrol dengan klien, Sobar tidak menyadari di depannya ada cleaning service yang sedang mengepel lantai sehingga ia tidak sengaja menabraknya.
Sobar: Kamu… Garong kan?
Garong: (gerogi-speechless sesaat) I-iya. Saya mohon maaf pak, saya tidak sengaja menabrak bapak. Sumpah pak. Mohon bapak maafkan saya.
Sobar: Bapak? Kamu udah lupa sama saya? Saya ini Sobar, teman SMA kamu dulu.
Garong: Kamu Sobar? Selama ini kamu kerja disini?
Sobar: Saya pemilik perusahaan ini, kamu sekarang jadi office boy?
(Dan Garong pun menunduk menahan malu, sungguh ia menyesal dulu pernah membully Sobar dan pernah melemparnya ke gerobak mie ayam kantin)
Sobar: Kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di sini jika kamu mau.
Garong: Benar kah, Sobar?
Sobar: Iya broh, cius
Dah tamat~
Akhirnya Sobar dan Garong pun menjadi teman seperjuangan. Nasib baik memang selalu berpihak kepada yang baik, dan yang mau jadi baik… jika kamu mau percaya. :3
ADVERTISEMENTS
5. Korban Bully Sering Sukses Dikemudian Hari
Korban bully sering menjadi orang sukses dikemudian hari, yakin nih masih mau ngebully? :p
Sebut saja aktor ternama dunia, Tom Cruise. Doi pernah dibully sama teman-temannya. Semasa kecil Tom memang sering berpindah-pindah sekolah. Tom sering memakai sepatu yang salah, dan berbicara dengan aksen yang salah karena itulah dia tidak memiliki teman saat itu. Ia selalu mencoba melawan karena ia tidak suka dibully.
So, yakinkah kita mau membully orang lain? Think again. Thanks for reading, guys. Keep Hamasah! ^^
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.