Memikirkan akan berpisah secepat ini denganmu sama sekali tak pernah terlintas dipikiranku. Untuk membayangkannya pun aku takut. Itu karna aku terlalu sayang kamu. Mungkin lebih tepatnya rasa itu adalah kebodohan yang tak berujung.
Tak dapat kupungkiri ternyata aku menyimpan rasa yang sama dengan kamu. Entah tapi aku tak bisa menyalahkan rasa ini. Kamu tahu? Malam setelah pertemuan itu aku benar-benar dilanda rasa yang bergejolak. Ada getaran di dalam hati, ada senyum yang selalu mengembang menghiasi bibir ini. Bahagia yang sulit untuk diungkapkan apalagi ketika aku bersandar di bahumu dan menceritakan segala keluh kesahku.
<>2. Tak Lagi Sama>Kamu berubah. Kamu tak sama. Kamu tak lagi seperti kekasihku. Aku merasa jauh dari kamu. Tak taukah kamu aku sungguh merasa sakit hati atas sikap kamu. Kamu berhubungan lagi dengan dia. Aku sempat berpikir bahwa itulah alasan terbesar kamu menjauhi aku. Tapi ternyata aku salah. Ternyata kamu sedang dekat dengan orang lain. Sakit... Sakit sekali... Aku tak menyangka ternyata kamu tak setia...
<>3. Pupus>
Akhirnya hal yang aku takutkan benar-benar terjadi. Siang itu tepat setelah aku pulang kerja, kita membuat janji untuk bertemu. Dari awal aku datang menemui kamu, aku merasa ada yang berbeda dari sikap kamu. Kamu begitu terlihat cuek. It’s okay aku masih bisa terima sikapmu.
Lama kita terdiam, saling memandang, dan akhirnya kamu bilang, “Kita Putus”. Kacau.... Hancur.... Retak... Dan entahlah, hati ini patah berkeping-keping. Tak ada yang bisa aku lakukan selain menolak keputusan sepihak kamu. Aku tak bisa menangis. Bukan tak mau menangis hanya saja aku masih merasa syok dengan semua yang terjadi waktu itu. Tiga minggu kita tak bertemu dan sekali bertemu kamu tega mengatakan itu. Hmmmm lalu apa gunanya bulan-bulan yang telah kita lalui selama ini?
<>4. Mungkin Pisah adalah Jawabannya......>Sebulan tanpa kamu kesedihan itu masih ada. Setahun tanpa kamu kesedihan itu ternyata masih menetap. Ternyata melupakan tak semudah itu broooo.... Selalu ada kenangan meski aku sudah mencoba melupakan semua itu. Termasuk pertemuan di pantai itu. Hmmm
Ketika aku membuka salah satu sosmed, aku kaget tak bisa berkata-kata hanya airmata yang dapat mewakili perasaanku. Kamu sudah bersama oranglain? Bahkan ketika itu kamu masih menghubungi aku dan bilang kamu kangen, masih sayang sama aku. Sungguh kamu playboy tak punya hati. Mungkin benar waktu itu bahwa sudah seharusnya kita pisah. Tuhan tahu, kamu tak baik untuk aku....
<>5. Byeeeeeee>Hai kamu....
Kamu pikir aku masih menangis karna kamu? Aku kasih tau yaaaa kamu salah. Aku pikir aku akan selemah itu tanpa kamu.... Ternyata aku salah, kini aku hebat tanpamu. Kini aku sudah bisa menerima keadaan ini meski awalnya berat sekali. Aku sayang sama kamu, sayang banget. Tapi Tuhan tak mengizinkan kita bersama. Tuhan hanya meminta aku untuk mengenal kamu sebentar. Aku tahu kini, Tuhan memang tak pernah menginginkan hamba-Nya untuk terus menangis. Menangis untuk menyesali kesalahan yang pernah ada. Tapi setidaknya izinkan aku untuk berterimakasih karna kamu sudah membuka topeng kamu sendiri. Kini izinkan aku untuk mengucapkan “Selamat Tinggal, kamu yang pernah aku panggil sayang..... Byeeeee.....”.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Bukan teruntuk saya to???? 😮
Mirip bget dgan kisah ku…
Saya akhirnya menyerah