Kamu Memang Bukan yang Pertama Hadir, tapi Sudikah Kau Menjadi Penghuni Terakhir?

 

Sungguh indah bila dibayangkan jika kita dipertemukan oleh-Nya dengan cinta pertama dan pada akhirnya dia pula yang akan menjadi sosok terakhir yang dicintai. Namun ternyata skenario Tuhan tentang kehadiran rasa cinta untuk makhluk ciptaan-Nya tidaklah semuanya sama seperti itu, ada berbagai cara dan cerita dibalik pertemuan dua insan yang diciptakan untuk bisa bersama pada akhirnya.  

ADVERTISEMENTS

1. Harapan tentang cinta pertama dan terakhir, biarlah hanya menjadi harapan masa lalu yang telah musnah dalam perjalanannya.

Kamu Memang Bukan yang Pertama Hadir, tapi Sudikah Kau Menjadi Penghuni Terakhir?

ketika harapan memang hanya bisa menjadi harapan via http://s2.favim.com

Memang tak banyak orang bisa menemukan cinta pertama dan terakhir pada orang tepat dan berujung pada kebahagian yang hakiki, seperti lirik lagu

“Kaulah cinta pertama dan terakhirku. — Sherina”

Aku mungkin bukan termasuk kedalam orang yang tergolong beruntung seperti pada lagu itu, ketika bertemu pada cinta pertama dan bisa menjadikannya sebagai cinta terakhir.

Aku juga bukan “player” yang hanya mempermainkan perasaan dan cinta kemudian memberikannya dengan mudah kepada setiap laki-laki yang ku kenal, setiap lelaki yang pernah membuatku jatuh cinta selalu terselip harapan bahwa dia bisa menjadi yang terakhir, tapi entah mengapa harapan itu beberapa kali harus musnah dalam perjalanannya.

ADVERTISEMENTS

2. Rasa kecewa itu pastilah ada, biarlah aku membuat harapan baru lagi, yakni ingin menemukan yang terakhir .

Kamu Memang Bukan yang Pertama Hadir, tapi Sudikah Kau Menjadi Penghuni Terakhir?

kembali berharap dengan harapan baru via http://www.askmen.com

Meski terkadang aku merasa kecewa, karena harapan untuk mendapatkan cinta pertama dan terakhir yang sempurna dan begitu indah kini memang harus sirna, tak berarti aku berhenti berharap kepada-Nya agar kelak bisa dipertemukan dengan orang tepat, karena tak mungkin lagi ku berharap akan datangnya cinta pertama dan terakhir, hingga doa yang ku panjatkan saat ini.

“Pertemukanlah aku dengan dia yang sudi menjadi penghuni terakhir dihatiku”

ADVERTISEMENTS

3. Mungkinkah kau adalah jawaban dari harapan terakhirku itu?

Dan taukah kau, saat bertemu dan mengenalmu, seakan kau adalah jawabannya, Jujur ku katakan meski kau hadir bukan sebagai yang pertama membuatku jatuh cinta, tapi tak apa, aku masih tetap sangat bersyukur karena kau bisa jadi yang terakhir yang akan ku cintai sepenuh hati ini.

dapatkah kau lihat sisa goresan luka pada hatiku yang sudah mulai mengering, ya mungkin itu juga salahku karena saat itu ku persilahkan cinta yang semu masuk dalam hati ini, dan membiarkannya melukai hati ini. Iya itu semua sudah berlalu,yang ku tahu saat ini kaulah yang akan menjadi penghuninya

ADVERTISEMENTS

4. Dan menjadi yang terakhir tidaklah terlalu buruk bukan kasihku?

Kamu Memang Bukan yang Pertama Hadir, tapi Sudikah Kau Menjadi Penghuni Terakhir?

Jadilah yang terakhir via http://true-love.in

Bukan ku tak ingin menjadikan kau yang pertama dan terakhir dalam kehidupanku, tapi mungkin ini yang di gariskan Tuhan untuk kita berdua, agar kita bisa belajar dari pengalaman sebelumnya tentang cinta, hingga semua itu akan jadi bahan pembelajaran bagi kita berdua dalam menjalani kisah cinta kita ini.

ADVERTISEMENTS

5. Ini adalah Keinginan yang Bersumber dari Keyakinanku.

Kamu Memang Bukan yang Pertama Hadir, tapi Sudikah Kau Menjadi Penghuni Terakhir?

Hati ini memilihmu tuk jadi yang terakhir via http://rainxeak.persiangig.com

Percayalah kasihku, hanya satu harapan, keinginan dan pintaku, dan ini akan ku sampaikan padamu dari lubuk hati terdalam, tulus dari hati yang saat ini kau singgahi.

“Sudikah kau tuk menjadi penghuni terakhir dalam hati ini, janganlah buat hati ini kembali kosong dan sepi karena keyakinan hati ini tak bisa dibohongi ia memilihmu dan tak ingin kau tinggalkan.”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada prodi Manajemen Menulis adalah salah satu bentuk dari ekspresi diri, ketika jari jemari mampu bersinergi dengan hati juga pikiran maka menulis akan menjadi sangat menyenangkan Find me on : Fb : Dita Ria Widyalastami Ig : dita_ria_21