Memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga atau full time mommy adalah sebuah pilihan yang tidak mudah. Apalagi jika kamu dulunya adalah seorang wanita karir dengan sejuta kesibukan yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang setiap bulannya. Perbedaannya sangat terasa di kala kamu akhirnya mengabdikan diri seutuhnya untuk keluarga kecilmu.
Life is a risk. You take the choice, you will take the risk. Setiap pilihan memang mengandung risikonya masing-masing. Tapi ketika kamu yakin apa yang menjadi pilihanmu, maka resiko sebesar apapun kamu sudah siap untuk menanggungnya. Begitu pula ketika kamu membuat sebuah pilihan untuk menjadi full time mommy.
Tak ada yang salah dengan pilihanmu. Karena pada dasarnya hidup itu memang pilihan. Dan kamu yang sudah memutuskan untuk meninggalkan segala kesenangan dunia kerja demi menjadi istri dan ibu yang seutuhnya, pastinya fakta-fakta ini sudah sangat lekat dengan dirimu.
ADVERTISEMENTS
1. Kenyang dengan omongan, "Buat apa punya gelar sarjana kalau ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga?"
Helow, emang situ yang biayain kuliah saya?
Helow, emang situ yang biayain kuliah saya?
Memang berat menyandang gelar sarjana yang akhirnya berakhir pada rutinitas menjadi ibu rumah tangga. Tidak terbayangkan olehmu betapa beratnya dulu memperjuangkan gelar sarjanamu, tapi akhirnya harus kamu korbankan demi merawat keluarga kecilmu. Don’t be sad, full time mommy! Seorang anak butuh ibu yang cerdas untuk bisa mendidiknya menjadi anak yang baik karakter dan perilakunya.
Sesungguhnya, mendidik anak itu butuh ilmu tersendiri karena tidak ada sekolah yang mengajarkan ilmu rumah tangga. Dengan berbekal ilmu yang kamu miliki, bukan mustahil kelak anak-anakmu akan menjadi anak yang berguna. Mengutip kalimat yang pernah diutarakan oleh Dian Sastrowardoyo,
"Entah menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga, seorang ibu harus memiliki pendidikan yang tinggi. Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas pula."
ADVERTISEMENTS
2. Dulu, kalau mau beli sesuatu tinggal beli aja. Sekarang? Kode-kodean dulu ke suami 😀
Ketika masih bekerja mau pergi kemanapun atau beli apapun kamu tinggal datang saja ke tempat yang dituju. Tidak memikirkan berapa harga yang harus dikeluarkan demi kesenangan karena kamu adalah wanita karir dengan penghasilan jutaan. Tapi sekarang, menghadapi realita sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan sepertinya mulai sulit untuk sekedar makan di luar. Seringnya jatah uang dari suami hanya bisa kamu belikan bahan-bahan masakan yang harus kamu olah sendiri.
Hendak pergi bersenang-senang ke mall atau sekedar cuci mata mulai sulit dilakukan karena bimbang akan si kecil mau dititip kemana. Semisal mau mengikutsertakan si kecilpun, kamu tidak akan leluasa berkeliling mall. Atau melihat baju dan aksesoris yang lucu-lucu bertebaran di online shop, kamu hanya bisa ngiler melihatnya. Sekaligus merasa kurang enak jika minta ke suami apalagi menjelang tanggal tua. Lalu yang bisa kamu lakukan hanya menge-tag akun suami di kolom komentar foto baju yang kamu inginkan 😀
ADVERTISEMENTS
3. Ketika di siang hari pekerjaan rumah sudah selesai, kadang dalam lamunan kamu merasa bosan sendiri~
Pernahkah kamu dihinggapi rasa jenuh ketika mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja di rumah? Cucian kotor lagi, piring numpuk lagi, dan lantai yang kotor lagi ?
Full time mommy pasti pernah merasakan hal ini. Kala si kecil sedang tidur siang, terbayang oleh kamu masa-masa menjadi wanita karir dulu. Saat kesibukan di kantor mengalahkan rasa lelahmu. Tak peduli seberapa banyak pekerjaan yang penting tiap bulan kamu menerima upah yang layak.
Bedanya dengan sekarang adalah di siang hari kamu akan menemani si kecil untuk tidur. Atau sekedar menyusui ketika ia bangun dan menenangkannya ketika ia menangis.
ADVERTISEMENTS
4. Lihat teman yang sudah punya anak tetapi masih bisa bekerja itu rasanya… Iri!
Iri pastinya pernah dirasakan full time mommy ketika melihat teman seumuran yang sudah punya anak tetapi masih bisa merangkap jadi wanita karir. Menitipkan anaknya kepada orang yang dipercaya menjadi pilihan mereka agar mereka tetap bisa mencari nafkah.
Sejujurnya kamupun ingin seperti mereka, tetap berpenghasilan disamping merawat anak. Tapi ada alasan lain yang menguatkanmu untuk tetap menjadi full ibu rumah tangga. Belum menemukan orang yang bisa dipercaya untuk dititipkan anak, misalnya. Mungkin orang tua kita tidak keberatan jika kita minta untuk menjaga anak kita, namun rasanya tidak tega melihat orang tua kita yang sudah berusia senja tetapi masih harus merawat anak kecil.
ADVERTISEMENTS
5. Namun percayalah, kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita melihat buah hati tumbuh dengan sehat dan cerdas karena diasuh oleh tangan kita sendiri :’)
Uang hanya soal angka, yang tidak akan pernah ada batasnya. Sebanyak apapun materi yang kita dapat, tidak akan bisa membeli waktu-waktu berharga bersama anak. Yakinlah bahwa apa yang sudah kita lakukan dan korbankan untuk anak-anak kita, Tuhan akan membalasnya dengan berlipat ganda. Tidak ada hal lain yang bisa membuat kamu bahagia selain melihat anak tumbuh dengan sehat optimal berkat kesabaran dan ketelatenan ibunya 🙂 Be happy, Mom!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”