Pemimpin memilih untuk berjalan di depan, mengambil tanggungjawab, dan membagikan visi. Intinya…menjadi pemimpin itu beraaat! Tapi coba kamu meloncat 10 tahun ke depan. Kamu sudah menjadi seorang suami dan seorang papa. Kita menjadi pemimpin kecil dalam rumah tangga kita, menjadi pengajar bagi anak kita. Lalu, kalau semisalnya kamu seorang wanita? Kamu adalah pemimpin rumah kamu, mendidik anak-anak, mengatur belanja, memasak, mungkin juga bekerja sambilan.
ADVERTISEMENTS
1. Yang diperlukan untuk bisa menjadi pemimpin adalah kata “belajar”
Bukankah kita tahu kalau 10×10=100, masih ingat nggak waktu SD dulu disuruh bu guru matematika untuk menghafalkan perkalian dari 1 sampai 10. Beranjak remaja tau tau kamu sudah di bangku SMA dan jeng jeng, kamu malah pegang Supersemar. Bagimu, mereka yang tau bagaimana cara yang tepat untuk belajar adalah mereka yang tau bagaimana cara untuk menang. Percayalah! Sesuatu yang mudah, dulunya adalah sesuatu yang sulit!
Sesuatu yang mudah, dulunya adalah sesuatu yang sulit!
ADVERTISEMENTS
2. Bersiaplah untuk Tanggung Jawab yang Lebih Besar
Semuanya dimulai dari hal yang kecil, terus bertambah tanggungjawabnya, bertambah dan bertambah, sampe kita rasanya gak sanggup lagi.
ADVERTISEMENTS
3. Pemimpin yang Paham Prinsip Kepemimpinan
Seandainya semua pemimpin menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, yakin tidak akan ada sakit hati, kebencian, saling jegal, dan iri hati dalam hubungan atasan-bawahan. Tapi pahamilah bahwa impian ini mustahil karena pada dasarnya semua manusia egois, mau menang sendiri, dan serakah! Tanyakan pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?
Tanyakan pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?
ADVERTISEMENTS
4. Filosofi Kepemimpinan
Menjadi pemimpin tidak mudah! Namun bukan berarti mustahil untuk dikerjakan. Kita masih mau percaya, juga tahu masih banyak pemimpin-pemimpin yang peduli dengan bawahannya. Meskipun kita tidak bisa mengubah dunia, paling tidak kita berusaha untuk mengubah dunia sekitar kita menjadi lebih baik, lebih berwarna, dan lebih menyenangkan untuk dijalani bersama.
ADVERTISEMENTS
5. Jadilah Pengingat Untuknya, Untuk Seorang Pemimpin yang Tidak Sempurna Itu
Inilah realita kehidupan kita. Maka, alangkah tidak manusiawinya sikap kita bila membandingkan mereka dengan para malaikat yang tidak pernah tersalah dan bersalah. Kita sama-sama manusia. Sama-sama merasakan bagaimana arus kehidupan ini. Bila kita menganggap bahwa siapa pun orangnya yang ingin menjadi pemimpin harus suci, berarti kita telah merasa sempurna dan suci.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.