Masalah yang sudah tidak tabu lagi dalam hubungan percintaan, salah satunya adalah ketika kita memiliki hubungan beda agama. Tak bisa menyalahkan siapapun, ingin segera bersatu tapi apa daya keyakinan tak bisa diupayakan untuk disatukan. Siapa yang salah, siapa yang benar selalu jadi perdebatan dalam hati. Tak ingin jauh, tapi selalu harus bisa pergi. Itulah beberapa hal yang sering terjadi ketika kita memiliki hubungan tersebut.
ADVERTISEMENTS
1. Sudah tahu berbeda dari awal, tapi terkadang hati tak bisa menolak.
Hati memang selalu bandel, tak bisa dibohongi dan tak bisa dicurangi. Mulut bilang tidak, tapi hati inginnya mendekat. Semuanya selalu diawali seperti ini. Siapa yang tahu kalau hati mencinta harus tahu dulu agamanya. Maunya sama dengan yang seiman, tapi cocoknya sama yang berseberangan. Siapa yang meminta didekatkan dengan yang berbeda, tapi apa daya hatinya selalu merona ketika berada didekatnya. Rasa nyaman, tenang, dan kebanggaan rasa lainnya terukir begitu saja saat bersamanya. Berjalan begitu saja, semakin hari semakin dekat. Inginnya melepas tapi justru malah tertarik lebih dalam. Akhirnya mendiamkan hubungan ini berjalan sesuai yang dia mau.
ADVERTISEMENTS
2. Ya udah lah, jalanin dulu aja.
Karena sudah merasa nyaman, otak berkompromi dengan hati sehingga keluarlah kalimat,
"Ya udah, jalani dulu aja."
Kalimat itu tak akan pernah tahu, kelak akan menjadi awal dari sebuah kebingungan untuk hubungan yang tak muda ini. Nyaman adalah hal yang utama berada disampingnya, meski cara dia berdoa tak sama dengan kita. Awalan ini membuat semua terasa semakin dalam. Hubungan yang semakin dalam, semakin tak ingin dipisahkan, semakin mengerti satu sama lain, dan semakin ingin merasa disatukan.
ADVERTISEMENTS
3. Lama kelamaan ada perasaan ingin membuat dia sama dengan kita.
Seringnya bersama membuat segala sesuatunya mengerti satu sama lain. Waktu yang lama membuat kita tak ingin dipisahkan dan segera berusaha menyatukan. Menyatukan adalah hal yang paling sulit untuk dilalui. Karena menyatukan kita butuh untuk menyatukan yang lain dulu. Dalam hal ini, biasanya salah satu dari pasangan sangat menginginkan pasangannya mengikuti keyakinan salah satunya. Dilema mulai muncul dari situ, konflik mulai berdatangan. Ego dalam diri masing-masing menghantui hati kita. Perdebatan yang tak ada ujungnya hanya membuat kita lelah.
ADVERTISEMENTS
4. Setelah dipikir ulang semuanya ini tak adil jika kita memaksakan pasangan.
Setelah semuanya mereda, setelah kita berpikir secara jernih. Kitapun mulai paham, bahwa tak adil rasanya ketika kita memaksa pasangan untuk ikut dengan kita. Mulai dari situ, hubungan akan semakin merenggang karena banyak hal yang kita pikirkan. Kita mulai berpikir bukan hanya hati kita yang tersakiti nantinya, mungkin juga orang-orang terdekat kita, khususnya orang tua kita. Dari situ, kita mulai berpikir apakah yang terbaik adalah sebuah perpisahan?
ADVERTISEMENTS
5. Akhirnya, jawaban terakhir hanyalah sebuah perpisahan. Perpisahan adalah awal dari sebuah kesakitan.
Ketika semua sudah di usahakan, sudah dipikirkan matang-matang namun tetap tak muncul jawaban yang bisa menyatukan. Akhirnya, hati dan cinta ini yang mengalah untuk sebuah perpisahan. Apalagi yang bisa kita lakukan, tindakan yang paling bijak adalah berpisah dan membuang ego masing-masing. Sakit itu sudah jadi konsekuensi dari awal. Sakit ini akan hilang, kemudian berganti menjadi sebuah keikhlasan. Karena hanya ikhlas yang akan membuat kita bahagia dan bisa menjalani kehidupan kita selanjutnya dengan tenang.
Bukan salah memiliki hubungan yang berbeda agama, tidak sedikit juga yang gagal, namun tidak banyak juga yang berhasil. Semua kembali ke pribadi masing-masing.
Cinta memang selalu tak tahu tempat, dimana dia singgah tak pernah salah, semuanya adalah sebuah pelajaran untuk kehidupan kita di masa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
goblok ajha ,,, udah tau beda keyakinan masih saja mau bersatu,, makax mikir dari awal jangan ambil keputusan di awal baru nyesal di akhir,,,
Nafsu mengalahkan segalanya…
4 tahun lebih pacaran .. Aq jawa dan dy katolik .. Dan masih dengan dy sampai sekarang si sianturi yg slalu tulus
Ga akan pernah tau rasanya klo belum mengalaminya
Saya menjalani hubungan LDR alias Long Distance Religion ini skitar 4,5 tahun.. Saya islam dan dia hindu.. Entah waktu terasa sangat begitu cepat berlalu.. Dan kini kami telah memilih untuk berpisah. Saling belajar menghentikan rasa yg sbnrnya sngat dalam ini wallahualam..
Hmmmm
Gak ada komentar
semangattt 😀
Amin.. moga langgeng 🙂
Iya kak 🙂