Sumatera Barat tidak selalu tentang Padang. Masih ada Kota Bukittinggi dengan segala pesona keindahan yang terdapat di dalamnya. Dengan luas wilayahnya 25,24 km² saja, kamu dapat menjelajahi tempat ini dengan mudah. Jika Bandung dikenal dengan kotanya yang dingin, maka Bukittinggi juga tidak kalah dinginnya.
Selain dikenal sebagai kota perjuangan, Bukittinggi ini juga dikenal sebagai kota wisata. Bukittinggi juga dikenal sebagai kota yang memiliki beragam wisata yang memukai dan memanjakan mata. Nah, jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat, kamu wajib untuk berkunjung ke kota terbesar ke-6 di Sumatera Barat ini!
ADVERTISEMENTS
1. Jam Gadang
Rekomendasi pertama tentunya adalah Jam Gadang yang merupakan salah satu ikonnya Kota Bukittinggi. Menara jam yang menjulang setinggi 27 meter ini diresmikan pembangunnya pada 27 Juli 1927 silam. Selain itu, Jam Gadang menjadi lokasi di mana peristiwa penting pernah terjadi pada masa kemerdekaan Indonesia. Tahukah kamu? Mesin penggerak dari Jam Gadang ini didatangkan langsung dari Belanda.
Sebagai tambahan, Jam Gadang ini dibangun oleh arsitektur ternama Yazid Rajo Mangkuto dari Minangkabau pada tahun 1926 silam loh.
ADVERTISEMENTS
2. Lobang Jepang
Lobang Jepang Bukittinggi merupakan salah satu objek wisata yang merupakan bagian dari sejarah di Kota Bukittinggi. Lobang Jepang ini semacam terowongan atau bungker perlindungan yang dibangun oleh pendudukan tentara Jepang sekitar tahun 1942 silam untuk kepentingan dalam mempertahankan wilayah jajahannya.
Bagi kamu yang suka mempelajari sejarah, tentunya Lobang Jepang merupakan pilihan yang tepat. Kamu bisa loh meminta dipandu untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi di sana.
ADVERTISEMENTS
3. Rumah Kelahiran Bung Hatta
Bagi masyarakat Indonesia, tak mungkin tak mengenal tokoh penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kota yang dulu masih bernama Fort De Kock ini merupakan tempat kelahiran Bung Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902. Bung Hatta tinggal di rumah kelahirannya hingga usia 11 tahun. Meskipun hanya tinggal di rumah tersebut selama sebelas tahun, rumah tersebut menjadi sangat penting bagi pembentukan karakter aktivis partai politik. Di rumah itulah, ia belajar kesederhanaan, kedisiplinan, integritas, dan kasih sayang.
Meski sempat runtuh pada tahun 1960-an, pembangunan ulang bangunan dimulai pada tahun 1994 silam dan diresmikan pada 12 Agustus 1995 atau setahun kemudian. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini tetap dibangun mengikuti bentuk asli rumah sebelum sempat runtuh. Hal ini dapat disaksikan dalam memori Bung Hatta serta berbagai dokumentasi milik keluarga Bung Hatta.
ADVERTISEMENTS
4. Benteng Fort de Kock
Benteng Fort de Kock merupakan sebuah benteng penting dalam catatan sejarah perjuangan masyarakat Bukittinggi dalam mengusir penjajah dari wilayahnya. Benteng ini terletak di puncak Bukit Jirek yang menjadi saksi atas kegigihan pasukan Paderi yang dipimpin oleh Imam Bonjol untuk melawan serta mengusir mundur pasukan Hindia-Belanda.
Nama Fort de Kock sebenarnya adalah nama lain dari Bukit Jirek, dimana lokasi benteng itu berdiri. Nama lokasi ini didedikasikan Bauer kepada Hendrik Merkus Baron de Kock, pejabat Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda yang sekaligus Komandan Militer (Commandant der Troepen) kala itu.
ADVERTISEMENTS
5. Janjang Koto Gadang
Jika kamu pernah memiliki list perjalanan ke Great Wall of China, apa salahnya mencoba terlebih dahulu di dalam negeri sendiri. Di Bukittinggi, kamu bisa dapatkan di Janjang Koto Gadang. Janjang Koto Gadang merupakan wisata tembok besar yang dikelilingi hutan dan tebing yang cukup curam yang memiliki panjang trek sekitar 1,5 kilometer.
Panorama alam di sekitar Jajang Koto Gadang masih sangat asri banget. Ditambah dengan udara sejuk khas Bukittinggi, dapat menambah sensasi liburan yang tak kalah membekas bagi setiap wisatawan yang rela datang ke Janjang Koto Gadang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”