Jujur! Diantara Duit dan Penyakit, Apa Alasanmu Lembur?

1. Badan jadi gampang ngedrop, jadi sering sakit-sakitan

Sarang Penyakit via http://www.go-dok.com

Percaya nggak percaya, jika keseringan lembur kamu akan merasa badanmu gampang nge-drop. Di mulai dari rasa tidak nyaman di bagian leher dan muskuloskeketal (sendi, ligament, otot, saraf, tendon, serta tulang belakang) yang jika dibiarkan terlalu lama akan meningkatkan risiko kematian, ngeri kan?

2. Meningkatkan kemungkinan mengonsumsi alkohol. Ah masa?

hura-hura via https://www.google.com

Bahkan berdasarkan 61 penelitian yang dipublikasikan oleh BMJ (British Medical Journal), mengungkapkan bahwa pekerja yang bekerja lebih dari 48 jam perminggu menjadikan alkohol sebagai pelarian karena menumpuknya beban pekerjaan. Inget! Mengonsumsi alkohol pada saat tidak lembur saja berbahaya, apalagi jika mengonsumsinya saat lembur, ya kan?

3. Memicu burnout

Burnout via http://www.go-dok.com

Saat kamu membiasakan diri bekerja ekstra maka kamu akan merasakan badan mudah lelah karena terkurasnya kondisi fisik hingga kebuntuan ide. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aragon Institutes of Health Sciences, orang-orang yang bekerja lebih dari 40 jam perminggu memiliki risiko 6 kali lebih tinggi mengalami burnout daripada orang-orang yang bekerja 35 jam perminggu.

4. Merusak mental. Serem banget!

merusak mental via http://www.go-dok.com

Mindset yang menganggap lembur sebagai tambahan pendapatan secara tidak langsung merusak mental. Kenapa? Pada saat kamu tidak mendapatkan tawaran lagi, maka kamu akan merasa terbebani dan kehilangan kesempatan tersebut. Serem ih!

5. Hidup menjadi tak berkualitas. Jadi buat apa hidup?

Kelihatannya aja senang, padahal… palsu via http://www.go-dok.com

Sadar atau tidak, kamu akan kehilangan perhatian kecil yang membuat hidupmu berwarna, misalnya saja kehilangan waktu hangout, bermain dengan kakak-adik dan lain sebagainya.

Ingat! Meskipun menggiurkan dari segi finansial, lembur berlebihan ternyata buruk. Jadi, sebaiknya mulai menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hidup agar terhindar dari risiko-risiko di atas. Selamat bekerja!