#KesehatanMental-Maafkan Aku untuk Diriku yang Masih Suka Insecure Karena Hal Ini.

Aku Bukan Manusia Sempurna

Menyoal kesehatan mental saat ini adalah topik yang sangat penting dan genting. Alasannya karena mental berbeda dengan tubuh, sedikit saja mental kita terganggu, maka semuanya bakal kacau. Terlebih di masa-masa usia dewasa seperti aku sekarang. Dengan berbagai permasalahan kehidupan yang kompleks dan silih berganti menghampiri, tentu kesehatan mentalku menjadi terganggu.

Dampak yang paling terasa pada diriku adalah overthinking dan merasa insecure berlebihan. Ingin rasanya bebas dari itu semua. Tapi ketika diriku ingin bebas, ada saja pembanding yang datang kembali dan membuat aku insecure lagi sampai sekarang. Beribu maaf selalu aku ucapkan pada diriku setiap akan tidur malam, agar overthinkingku tidak masuk ke mimpi.

ADVERTISEMENTS

1. Aku Nggak Cantik

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Hal lumrah sekarang ini ketika seseorang yang memiliki paras cantik, ganteng, dan menarik lebih dilihat dan disanjung daripada yang tidak memiliki itu semua. Aku yang berwajah biasa, berjerawat, berminyak, dan bertubuh pendek selalu diasingkan oleh pihak-pihak yang menjunjung tinggi paham good looking. Sakit?

Tentu. Bahkan di lowongan kerja, paham ini sering digaungkan dan tentu saja aku masuk golongan yang gagal. Kadang aku menyalahkan wajahku, mengapa tidak secantik dia? Mengapa aku gini? Mengapa? Sungguh pertanyaan yang buruk sekali, mengapa aku menyalahkan Sang Pencipta yang telah sempurna menciptakan aku tanpa kekurangan sedikit pun?

Jika mengingat itu aku bersyukur, tetapi manusia kadang hatinya naik dan turun, begitupun aku. Kadang aku bisa menerima, kadang pula aku minder karena paham ini.

ADVERTISEMENTS

2. Aku Nggak Kaya

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Pernah tersakiti karena sebuah pertemanan. Untuk kamu, yang sempat berteman dengan aku. Jujur aku sangat trauma dengan kamu. Kamu membuat aku merasa paling buruk, paling nggak guna, dan tidak punya apa-apa seperti kamu yang sangat kaya. Kamu acuhkan aku saat itu, menganggap aku adalah orang asing di hidupmu. Apakah hubungan pertemanan seperti ini yang kamu mau?

Memandang kuantitas daripada kualitas? Aku telah memaafkanmu, tapi tidak pada diriku yang belum berdamai sampai sekarang. Sejak saat itu, aku setuju dengan pernyataan orang kaya dan punya jabatan hidupnya enak, teman datang dengan sendiri, dan privilege lainnya. Minder?

Jelas. Tapi aku percaya rejeki tidak akan ketukar, begitu pun menyoal teman. Terima kasih mantan teman, semoga kamu punya teman yang lebih kaya dan lebih high class.

ADVERTISEMENTS

3. Aku Belum Sukses

Foto oleh Sebastian Voortman dari Pexels

Foto oleh Sebastian Voortman dari Pexels via https://www.pexels.com

Usia dua puluh lima, kata orang adalah usia yang sudah mapan. Mapan di pekerjaan, percintaan, dan lainnya. Tapi nyatanya? Haha aku rasa belum, belum untuk aku. Meskipun aku seorang perempuan. Panggul beban stigma kemapanan bukan hanya untuk laki-laki, tetapi perempuan juga.

Apalagi stigma perempuan yang berusia dua puluh lima harus sudah menikah dan punya anak masih kental terasa pada pemikiran warga people +62 ini. Jika belum, bakal digunjing atau dibanding-bandingkan. Belum lagi ditambah dengan kemapanan pada pekerjaan, tentu pencapaianku masih kalah jauh dari sempurna dengan rekan seusiaku.

ADVERTISEMENTS

4. Aku Nggak Pintar

Foto oleh Radu Florin dari Pexels

Foto oleh Radu Florin dari Pexels via https://www.pexels.com

Insecure aku berikutnya yaitu aku yang nggak pintar. Nggak pintar berdandan, nggak pintar berkomunikasi, nggak pintar sebagai promotif, nggak pintar matematika. Begitu kompleks kekuranganku, ditambah lagi aku yang pemalu. Aku suka minder dengan perempuan yang pintar dan bisa multitasking.

Seringkali aku mencoba menambah ilmu dimana-mana tetapi tetap saja aku merasa insecure terhadap kepintaran seseorang. Rasanya aku seperti remahan keripik saja.

ADVERTISEMENTS

5. Aku Nggak Berani

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Hal yang terberat dan masih belum bisa aku lakukan sampai sekarang adalah berkata tidak pada sesuatu yang tidak aku suka. Terlalu banyak mengiyakan sesuatu dengan alasan tidak enak dan sungkan masih aku lakukan saat ini. Menutupi ketidaksukaanku dan membahagiakan demi orang lain.

Entah sampai kapan aku membohongi ini semua, ingin rasanya aku belajar kepada orang-orang yang telah berani berkata tidak untuk menolak sesuatu atau perintah yang tidak disukainya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah Perempuan Kecil yang Gampang Diombang-Ambingkan Angin