Jika bagimu perpisahan mengesalkan, mengapa membiarkan pertemuan terjadi? Apa yang salah? Antara senyum dan air mata apakah ada hati yang tegar? Katanya pertemuan itu seperti ….
ADVERTISEMENTS
1. Pertemuan seperti Rumus Matematika
Pada akhirnya semua orang tahu nilai X tanpa menggunakan rumus lagi. Lalu pertanyaannya mengapa harus ada rumus phytagoras padahal sudah jelas jawabannya adalah 5? Sebenarnya teka-teki angka itu dimulai darimana dan akhirnya kemana? Apa jawabannya ada pada Bapak Phytagoras yang menemukan rumusnya? Atau pada buku cetak matematika yang kayaknya udah tertidur di rak buku?
~karena semuanya diawali dengan rumus sehingga akhirnya kita bisa naik ke level selanjutnya untuk angka-angka yang lebih rumit lagi. Sama aja dengan pertemuan kan? Satu ‘hello’ mewakili satu pembelajaran baru dan satu ‘goodbye’ mengawali satu peningkatan level lagi. Kalau cuman ketemu sama satu orang, sakitnya cuman dari satu orang, pelajarannya cuman dari orang yang sama, dan perjalanan hidupnya ya disitu-situ aja.~
ADVERTISEMENTS
2. Pertemuan seperti Pohon
Tanyakan pada pohon mengapa dengan teganya dia membiarkan daun-daunnya yang sejak lama bersamanya, jatuh bahkan dibawa pergi angin? Mungkin dia akan menjawab, “Jangan salahkan aku, tanyakan pada musim yang selalu berganti. Aku hanya ingin bertahan hidup di bawah langit, toh daun itu juga senang berguguran bersama angin.” Nah? Sebenarnya membiarkan pergi bukanlah suatu kegagalan tetapi awal hidup yang baru bukan?
Daun dari pohon tumbuh saat musim hujan, lalu gugur saat kemarau, lalu tumbuh lagi, kemudian gugur lagi? Apa yang salah dengannya? Tidak ada! Kehidupan berputar dan terus berganti. Kita dibawa untuk berjalan terus dengan cerita yang berbeda. Karena memang di setiap “hello” ada “goodbye” yang akan mengawali cerita hidup yang baru
ADVERTISEMENTS
3. Pertemuan seperti Ombak
Kenapa ombak besar sering datang ketika malam hari? Kenapa tak pagi atau siang aja? Alasannya karena ombak tak hidup sendiri. Yaelah, seolah ombak makhluk sosial aja, hehe. Ombak datang karena gaya gravitasi dari rotasi bulan. Nah, ombak aja datang karena alasan, gimana dengan pertemuan? Orang bilang sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Pasir yang terseret dan tersapu ombak bukankah akan membentuk tampilan baru? Entah pertemuan itu akan membawa pergi kenangan atau malah meninggalkan luka, setidaknya ia membentuk hal baru dalam diri kita kan? Jadi jangan menghalangi pertemuan
ADVERTISEMENTS
4. Pertemuan seperti Hujan
Apa yang dibawa hujan? Air? Sudah pasti. Selain itu adakah kesejukan yang ia titipkan? Akankah ia dirindukan disetiap kepergiannya? Apa yang mengawali pelangi? Sampai tanaman menemukan harapan untuk hidup lagi apakah karena kedatangan sang hujan?
Pertemuan yang berakhir, memang akan dirindukan. Sebab, hujan tidak selamanya akan terus menemui bumi. Ada waktu ia datang, juga berakhir. Setidaknya hujan mengajarkan tentang sesuatu yang bisa datang dan pergi namun membawa banyak pengaruh dalam suatu kehidupan. Janji pelangi yang ia bawa akan selalu ada bagi yang menemukan makna ‘hujan’.
Pesan hujan untukmu : Hai, jiwa-jiwa yang tersakiti oleh karena perpisahan hiduplah kembali oleh titik-titik air yang kujatuhkan. Tangkap butiran air itu sebagai titik awal pertemuan yang baru. Jika perpisahan terasa sakit itu berarti kamu telah tahu apa artinya proses mengenal dan kedewasaan melepas. Apa artinya jatuh lalu bangkit. Apa artinya pelangi di setiap sudut mata yang menangis.
ADVERTISEMENTS
5. Pertemuan adalah Perjalanan
Karena sebenarnya pertemuan adalah perjalanan. Walau sudah tiba disatu tempat, masih ada beribu-ribu kilometer jalanan di depan yang mesti kita tempuh untuk melihat hal-hal baru. Antara “hello” dan “goodbye” tidak akan pernah ada ujungnya. Hanya saja titik yang memisahkan mereka terjadi pada bilik-bilik keraguan yang tenggelam dalam kepahitan. Meragu untuk membuka mata melihat keindahan yang menanti pada pertemuan yang baru.
Dari semua hal diatas, bukankah Sang Pencipta mengijinkan proses agar pertemuan tidak berakhir dengan sia-sia?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.