Jika Memang Kau Mencintaiku, Ungkapkan Saja. Buang Rasa Jaim Itu

Tentang kamu yang sedingin es. Dan tentang aku yang mencoba mencairkannya.

ADVERTISEMENTS

1. Surat dariku yang lelah dengan sikap tarik ulurmu. Kuharap surat ini sampai padamu

Jika Memang Kau Mencintaiku, Ungkapkan Saja. Buang Rasa Jaim Itu

LoveLetter via https://us.fotolia.com

Hey..Laki-laki yang irit bicara.

Kamu yang ngakunya nggak punya rasa lebih dari teman namun selalu bersikap manis layaknya seorang kekasih.Katanya aku bukan tipe mu tapi kog perhatian kamu beda ya ?Gimana gitu ? Katanya aku nggak penting,kalo hilang juga nggak ada yang cariin trus kog tiba-tiba kirim pesan bilangnya ‘aku kangen kamu’ ? Salah kirimkah? Salah kirim kog ke semua aplikasi chatting ku sih?Hmm…

Apa aku yang ke ge-er-an ? Apa semua perempuan kamu kasih perhatian yang sama ? Kalo iya aku mundur dari wanita yang mengantri ingin jadi milikmu.

ADVERTISEMENTS

2. Beritahu aku caranya menghancurkan bongkahan es di hatimu

Sulitkah mengakui perasaan pada wanita yang kamu suka ? Nanti keburu disambet orang gimana ? Aku maunya kamu.Tapi lidah kamu sepertinya begitu beku untuk mengakui yang sebenarnya.Apa aku salah ? Apa aku terlalu percaya diri ? Apa aku harus jadi pihak pertama yang mengucap kata cinta?

Hai Mr Jaim yang bodoh..Aku mengenalmu dengan baik.Kau lupa kita sudah berteman begitu lama,bukan 2-3 tahun.Matamu berbicara segalanya.Aku yakin kau juga punya rasa lebih dari teman padaku.Lalu kau tunggu apa lagi ,kita sama-sama suka bodoh.Kakiku diam membeku setiap kau bersikap manis padaku,ingin rasanya waktu berhenti saat kau sapu anak rambutku dengan lembut.Jantungku berdetak diatas normal kala kau puji aku.Meski semua tak berlangsung lama.Karena ku tahu saat matahari terbit esok pagi kau telah lupa dengan apa yang telah kau lakukan.

Beritahu aku jika aku salah menilai sikap lembutmu

Sepuluh tahun menjadi orang terdekatmu.Mendengar segala curhat-mu.Sedihmu ,senangmu aku ada didalamnya.Saat kau terluka aku pun ada untuk menyembuhkannya.Ya meski hanya sebagai teman.Aku bingung dengan segala sikap dan tutur kata yang kau ucapkan.Mudahnya kau berpaling.Hari ini kau begitu manis padaku tapi esok kau bersikap seolah tak ada yang terjadi.Tanpa dosa kau bertutur tentang mantan-mantanmu.Apa mau mu ? Mengujiku ?

ADVERTISEMENTS

3. Sampai kapan kau tarik ulur perasaanku?

Jika Memang Kau Mencintaiku, Ungkapkan Saja. Buang Rasa Jaim Itu

Holdinghand via https://us.fotolia.com

Jika suka katakan suka ,Jika tidak katakan tidak.

Biar aku bisa berhenti berharap.Supaya aku belajar melepasmu.Aku gelisah saat kau bercerita tentang wanita-wanita yang dekat denganmu,aku terluka saat kau membahas mantan-mantanmu.Pernahkah kau pikir perasaanku ? Berhenti mempermainkan perasaanku.

Berhenti mengirimku kalimat-kalimat manis itu. ‘aku kangen kamu’ ,’aku suka kamu’ apa maksud dari pesan yang kamu kirim ? Aku belajar dari pengalaman ,kamu nggak serius waktu mengetik kalimat ini.Aku berusaha menampik nya .Apa ini hanya lelucon.Jika iya ini tidak lucu.Namun aku menyukainya.

ADVERTISEMENTS

4. Hello Mr Jaim.

Aku tidak tahu apa yang salah.Entah aku yang bodoh dan terlalu percaya diri.Atau kamu yang terlalu pengecut.Tapi aku hanya ingin katakan Cinta itu perlu pengakuan dan pembuktian.Aku tak bisa membaca apa yang ada dipikiranmu.Siapa pun gadis yang ada dibenakmu.Ku mohon Katakan lah kamu mencintainya.Sebelum semuanya terlambat.Sebelum kata ‘aku menyesal’ terucap.

Tak ada yang salah jika kau mengatakannya.Tidak ada yang hilang jika kau mengakuinya.Percayalah.

ADVERTISEMENTS

5. Love Me Or Not

Aku lelah dengan kebingungaan yang kau beri.Aku tidak mampu memprediksi waktu.Kamu ber-ulah semaumu.Meninggalkanku dalam ketidakpastian.Sekalinya coba untuk 'mengendurkan' ke jaim-an mu.Dan mengakui perasaanmu sejujurnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

One Comments

  1. Dirham Pulungan berkata:

    Hujan Januari
    Hujan musim ini bak pancuran air dari langit
    Butir butir air jatuh mengikuti gravitasi bumi
    Menyapu semua yang ada
    Ada yang mengalir diatas permukaan mengikuti gravitasi.
    Ada pula yang masuk ke bumi dan mengalir mengikuti pori pori tanah.
    Berbekal payung pelangi ku terjang hujan menuju gedung rektorat. Ketika melewati gedung fakultas ekonomi kulihat dia memandangi bulir bulir air hujan membentuk arsiran yang rapi.
    Ku lihat dia hendak bergegas tapi hujan masih deras
    Menembus hujan butuh niat dan tekad yang kuat.
    Meskipun memakai payung akan tetap terpercik bulir bulir air hujan yang akan membasahi gaunnya yang anggun itu.
    Sekilas ku lihat dia memandang dan memanggil “kak bolehkah aku berbagi payung dengan mu, ku lihat kita perjalanan kita searah”. “Tapi ini masih hujan deras tunggu aja hingga hujan reda” jawab dia. “Tak apa apa kak” . “Nanti gaun mu basah terpercik air hujan, sepatu mu akan terbenam dalam derasnya air mengalir di jalanan serta mungkin kamu akan demam karena tidak biasa terkena air hujan” jawab ku. “Tak apa apa kak, kakak juga basah karena hujan tapi kakak tetap menembus hujan” ujar dia. Terdiam ku mendengar jawaban dia. “Baiklah kalau itu mau mu, tolong berikan berkas, notebook serta tas kamu agar bisa ku masukkan dalam rasel ini. Jangan khawatir ransel ini anti air”. “Pakai jaket ini agar kamu tidak kedinginan dalam menembus hujan” ujar ku pada dia. “kakak kalau jaket ini aku pakai kakak akan kedinginan” jawab dia. “Sudah biasa menembus hujan” jawab ku. Bergegas aku memasukkan peralatan dia dalam rasel punggung dan dia memakai jaket. “Sudah siap kamu menembus hujan, bismillahirrohmannirrohim” kami berdua melangkah kan kaki menembus hujan menuju gedung rektorat.